Assalammu'alaikum, Pak.
Kami hadiahi engkau air mata rakyat agar dirimu selalu ingat bahwa kamilah sang pemegang mandat sebab itulah engkau dan dayangmu haram berkhianat.
Sudah kami khatamkan sikapmu. Kau suruh penjaga lekas tutup pintu hadang manusia Indonesia dengan gas air mata. Istana terlarang bagi pengiman gerilya kata-kata.
Barangkali karpet merah akan digelar apabila kami aminkan sabdamu yang liar dan kata-kata kami penuh puja dan puji serta hati kami rela kapitalis rampok negeri dan perbudak saudara kami sendiri.
Barangkali kami akan disambut jika warna-warni bukan dari almamater namun jas partai cheerleader. Barangkali kami akan disambut jika menjadi persekutuan badut.
Assalammu'alaikum, Pak. Rakyat pemegang mandat bertamu kapan engkau bukakan pintu?
XXI/X/MMXX