Engkau putra kandung merah putih. Dari rahim Digulmu tabah kau besarkan jabang republik. Belantaramu adalah rumah bagi Frans dan Silas imani gerilya sementara teduh laut adalah selimut bagi Sudarso terbaring.
Papua tangismu adalah dukanya kami. Peluru yang lepas tak pernah kami restui. Merdekanya republik adalah merdekamu juga.
Kibar kejora tak lebih dari memperpanjang air matamu. Mereka bersabda untuk menjadi raja atas honaimu, gunungmu, lembahmu, pantaimu, anak cucumu...
Papua bunda kita selalu rindu memeluk tubuhmu. Jabat tangan kita untuk membangun peradaban sepanjang masa.
III/XII/MMXX
