Kami Singkirkan Gula dari Seduh

35 3 0
                                    

Apa kabar, Pak Tani?
Pagi ini dalam seduh kopi kami sengaja kami singkirkan gula agar sepanjang hari nanti kita satu rasa.
       
Dalam secangkir robusta pahit kami coba mengindera penghidupan engkau yang sulit.
     
Memahami perut yang terpencil dari nasi, anak terancam dikeluarkan karena tak mampu setor upeti, dapur yang asing dengan kepul, hingga lelahmu menimang robusta diupahi murah.
       
Apa kabar, Pak Tani?
Robusta yang khusyuk kau timang pada akhirnya bermukim di setiap lambung namun sejahtera untukmu senantiasa urung.
       
Dukamu abadi, mencoba bernafas dalam dera tengkulak. Kopi yang kemudian dikirim ke sepenjuru sekadar mengganjal perut seminggu.
       
Panen tiada pernah membuat kepul bermukim pada dapur dan memutuskan pernanen.
       
Apa kabar, Pak Tani?
Hari ini dalam secangkir kopi kami singkirkan gula agar dapat mengindera air matamu dengan paripurna.
    
    
     
    
    
   
      
XX/X/MMXX

Di Persimpangan RevolusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang