Wayang yang diarak menuju istana dahulu bermanis bibir janji temani orang pinggir.
Masuk gorong-gorong bersumpah basmi kawanan penggarong.
Tidak lupa gaungkan revolusi mental, gemakan kedaulatan kekal. Lawan orang-orang binal.
Selepas singgasana direbut idealisme dilacurkan demi puaskan berahi partai pengikut.
Bekerja demi senangkan nyonya besar, tunduk kepada penguasa pasar.
Kasih kursi menteri ke segenap sengkuni. Tuntaskan syahwat pemodal, telinga tuli terhadap lapar rakyat kekal.
Wayang oligarki, bekeria demi pemberi pundi.
XXX/VI/MMXX