Part 27

2.4K 106 13
                                    

-Sebelum pergi-






Aku sudah ada di sekolah jam 5 pagi karena aku pun masih ada tanggung jawab sebagai anggota OSIS.

Membantu mereka semua dari pagi untuk merapihkan bangku dan mengecek makanan dan berbagai keperluan yang masih harus disiapkan.

Acaranya akan dimulai beberapa menit lagi dan yang pasti aku pun tak lama harus meninggalkan mereka semua.

"Gak cape apa Git, jam 9 kan kamu mau ke Yogya." Ketus Vika yang baru melihatku istirahat.

"Santai aja sih. Udah tugas OSIS juga kan." Ucapku sambil tersenyum.

"Yang bawa acaranya siapa?" tanyaku tanpa menatap Vika melainkan menatap ke arah murid-murid yang semakin lama semakin bertambah banyak.

"Kak Bayu sama Kak Hana." Jawab Vika. "Pas mau perpisahan kaya gini jadi berat buat pisah sama anak kelas XII." Lanjut Vika.

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan Vika. "Berapa menit lagi acaraya dimulai?" tanyaku.

Vika menatap jam tangan dipergelangan tangannya. "Sekarang jam 07.28. Seharusnya 2 menit lagi." Jawab Vika.

Pandanganku langsung mencari seseorang yang sudah berada di samping panggung. Bayu dan Hana menatapku lalu aku pun mengangguk.

Mereka berdua pun langsung naik ke atas panggung yang langsung menjadi pusat perhatian untuk semua murid di sekolah ini.

"Test... test." Cek Bayu.

"Selamat pagi semuanya." Ucap Bayu setelahnya.

"Pagi." Jawab mereka semua.

"Udah siap untuk acara perpisahan kakak kelas kita." Kini Hana yang berucap.

"Siap." Jawab mereka lagi.

"Perpisahan ini kita siapkan untuk anak kelas XII yang sudah lulus di sekolah ini. Terima kasih buat kakak kelas yang memberikan berbagai macam warna kepada adik-adik kelasnya. Maaf jika adik-adik kelasnya suka buat kesal atau pun buat onar sama kakak kelas semua." Ucap Hana dengan senyum.

"Kita juga ada pengumuman untuk kalian semua. Bahwa hari ini akan 2 orang yang akan pergi untuk berjuang di luar sana demi nama baik sekolah kita." Kini Bayu yang bersuara.

"Anton Mahendra kelas XI IPA 3 dan juga Gita Nadiva kelas X IPS 1 yang akan mewakili sekolah kita untuk turnamen di Yogyakarta." Lanjut Bayu.

"Beri tepuk tangan untuk mereka berdua." Ujar Hana kepada semuanya.

Suara tepuk tangan menggema di lapangan pagi ini. Tapi sorot mata mereka menatap ke arah aku dan juga Anton yang sedari tadi duduk disebelah kananku.

"Adakah yang ingin memberikan tampilan kepada kita semua sebelum kalian pergi?" tanya Bayu dengan tatapan memohon.

Seketika aku langsung menatap ke sisi kananku, disana ada Anton lalu Gara, Nuel dan Ina. Mereka semua mengangguk serempak menatap ke arahku.

"Harus banget nih aku maju sendirian?" tanyaku kepada mereka berempat.

"Kamu bisa nyanyi plus main gitar." Jawab Gara.

Gita Nadiva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang