Part 15

3.1K 130 33
                                    

-Tempat sekumpulan buku-




Makanan di atas meja dengan berbagai aneka seefood sudah habis tak tersisa dimakan olehku dan juga Tama. Hanya meninggalkan piring-piring kotor yang sudah tak beraturan lagi tempatnya.

"Habis ini mau pulang atau mau kemana lagi?" ucap Tama setelah membayar semuanya.

"Kak Tama ada janji habis ini?" tanyaku kepadanya.

Dia mengangguk tegas. "Ada jam 11an mau jalan sama Dewi." Jelas Tama

Aku langsung melihat arloji yang selalu aku pakai di tangan kiri yang sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi. "Gak usah nganterin aku, kak. Aku juga soalnya mau ke gramed dulu. Kakak duluan aja." Kataku sambil menatapnya.

"Terus kamu kesananya naik apa?" tanya Tama dengan khawatir.

"Ojek online banyak kak." Sahutku yang langsung mengeluarkan ponsel dari dalam saku jaket lalu memesan ojek online.

"Hati-hati di jalan." Ucapnya sambil mengucap kepalaku lalu pergi menuju motornya di parkir.


Aku memperhatikannya dengan sangat jelas, karena aku duduk di luar restoran sambil memesan ojek online. Melambaikan tangan padanya sebelum motor hitam itu menghilang dari balik jalan raya yang sudah banyak di penuhi kendaraan berlalu-lalang.

Sambil menunggu ojek online yang aku pesan datang aku kembali membuka chattan dengan seseorang.



Line

Jelek

Lagi jalan nih

Sama cewe

Cantik banget

Terus?

Apa hubungannya sama saya?

Gak cemburu?

B aja sih

Oh, masih sama Tama?

Udah enggak

Terus?

Lagi nunggu ojol

Nunggu ojol apa cowok?

Ojol, tapi kalau ada cogan lewat juga gapapa sih :v

Wkwkwk

Gak lucu -_



Aku tak lagi membalasnya karena tanpa sengaja mataku melihat ada abang tukang ojek yang berhenti di depan restoran. Seketika aku memasukkan hp ke dalam saku jaket dan kembali menggendong tas, lalu berjalan ke arah tukang ojek.

"Namanya Pak Abdul?" kataku kepada tukang ojek.

Bapaknya langsung mengangguk lalu melihat layar ponselnya. "Benar ini saudari Gita Nadiva?" tanya balik.

"Iya pak." Kataku.

Kemudian Bapak tersebut langsung memberikan aku sebuah helm berwarna hijau dan memiliki logo ojek seperti yang jaketnya kenakan. "Tujuannya seperti yang di aplikasi yah." Ucap Bapak tersebut.

"Iya pak." Kataku yang kemudian langsung menaiki motornya.


Setelah mengkonfirmasi satu sama lain, motorpun berjalan membelah keramaian jalan lalu lintas. Aku terus memperlihatkan sekitar, ada petugas kebersihan jalanan yang sedang memegang sapu lidi.

Anak kecil yang sedang mengamen, tak lupa juga dengan orang-orang yang berjalan dipinggir trotoar. Rasanya kota ini selalu dipenuhi aneka rasa dengan banyak jenis warnanya.

Hingga akhirnya aku sampai di salah satu gramedia yang menjadi pusat di kota ini. "Makasih Pak." Kataku yang langsung membuka helm dan memberikannya kepada tukang ojek didepanku ini.

"Sama-sama neng. Jangan lupa ngasih 5 bintang neng." Ucapnya yang kemudian pergi setelah itu.


Aku langsung mengambil ponsel di dalam saku jaket dengan kaki terus berjalan memasuki sebuah gramedia. Aku membuka kembali aplikasi ojek yang aku pesan dan memberikannya 5 bintang.


Setelahnya aku memasukkan kembali ponselku ke dalam saku jaket lalu melangkah berjalan menuju rak buku yang ingin aku beli.

Mataku menangkap buku yang dulu selalu aku inginkan untuk di beli lalu dipelajari. Buku yang selalu menjadi tempat ternyaman ketika sedang memiliki banyak problem. Tapi sekarang, buku itu selalu sudah menjadi kenangan angin lalu.

Aku mengambil buku keluaran terbaru 2019. "Waktu yang telah berlalu." Ucapku bermonolog dengan masih menggenggam erat buku itu.

"Beli aja kali yah. Buat ngasah otak juga." Lanjutku yang langsung berpindah rak dengan buku di tangan kananku.

Aku masih memilih-milih novel apa yang sekarang cocok aku baca untuk hari ini. Setidaknya tabunganku kali ini masih dapat untuk membeli 2 buku. Satu buku sudah ada genggaman dan tinggal memilih satu buku lainnya.

Pilihanku jatuh pada bukunya fiksi ilmiah dengan spoiler di belakang buku yang sudah aku baca. Menarik. Hanya itu satu kata yang menggambarkan buku yang sangat tebal ini.





-Thanks yang udah baca dari awal-

Gita Nadiva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang