Part 46 (2)

2.3K 109 22
                                    

Gara mengacak kembali rambutku dengan lembut. "Ngambil boneka mau?" tanyanya.

"Gak mau." Yang seketika membuat wajah Gara datar. "Gak mau nolak maksudnya." Lanjutku yang langsung berjalan ke arah box berisi boneka-boneka lucu.

"Kak kartunya dong." Pintaku. Dia langsung memberikan dan aku langsung bermain bergeluut untuk mendapatkan salah satu dari mereka.

Sekali bermain aku langsung mendapatkannya. "Yes berhasil." Dengan meninju-ninjukan tangan ke udara.

Boneka yang baru aku dapat langsung aku ambil dan aku berikan kepada Gara.

Setelahnya aku bermain lagi dan aku mendapatkan boneka yang aku inginkan lagi. "Dapet lagi dong." Kataku sambil tersenyum ke arah Gara.

Setelah aku mengambil boneka ke dua tiba-tiba saja ada 3 orang anak perempuan yang mungkin masih berusia 6 tahun.



Wajahnya terlihat hampir mirip satu sama lain. "Mama aku mau boneka kaya kakak itu." Ucap mereka dengan serempak.

Ibunya terlihat kebingungan dan mulai mencoba memainkan seperti yang aku mainkan tadi. Tapi tak ada satu pun yang berhasil didapatkan.

"Mama gak bisa sayang, kita beli aja yah." Ajak sang Ibu kepada 3 anak kembar.

Ada yang diam saja, ada yang menangis, dan ada juga yang berteriak ingin boneka dari dalam box permainan.


Sementara aku dan Gara saling menatap dengan bingung lalu aku mendekatkan diri ke arah mereka. "Ini ambil aja punya kakak." Kataku yang berusaha mensejajarkan tinggiku dengan tinggi mereka.

Mereka sangat antusias dan begitu terlihat bahagia. "Ini kakak punya satu lagi." Sahut Gara yang memberikan boneka itu juga kepada salah satu anak kembar itu.

"Kamu mau boneka juga gak?" tanyaku kepada salah satu anak kembar yang dari tadi diam.

Dia tersenyum manis lalu menggeleng kecil. "Gak usah kak, kalau mereka seneng aku juga seneng kok."

Aku dan Gara sama-sama tertegun mendengar jawaban dari dia. "Terima kasih ya nak." Ucap sang Ibu kepada aku dan Gara.

"Gapapa kok, Bu." Kataku. "Oh iya tunggu dulu yah, biar kakak ambilin satu lagi buat kamu." Lanjutku yang mulai menggesekan kartu lagi ke tempat bermain.

"Kamu mau yang mana?" tanyaku kearahnya. "Ini gak ngerepotin, nak?" tanya sang Ibunya.

"Gapap kok, Bu." Jawabku. Karena aku tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang anak.


Maka aku memilih sendiri boneka yang akan aku berikan kepadanya dan yap, aku kembali berhasil hingga membuat anak kembar itu bersorak riang.

Aku mengambilnya lalu aku berikan kepada anak kembari yang sedari tadi hanya terdiam. "Buat kamu, di jaga baik-baik yah bonekanya." Kataku lalu dia tersenyum manis.

"Mama aku mau makan." Ucap salah satu diantara mereka.

Sang Ibu menatapku dan Gara secara bergantian. "Sekali lagi terimakasih banyak nak." Katanya yang setelah itu pergi dari area bermain.

Setelah sepeninggalan mereka aku baru ingin beranjak ingin memainkan permainan yang lain. "Git." Panggil Gara. "Kakak mau beli minum dulu yah. Kamu tunggu disini aja." Lanjutnya.

Gita Nadiva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang