ARC 1 : FARM SWEET 7

96 62 32
                                    

“Oh iya, Papa. Apakah Papa masih ingat dengan nama orang yang telah bekerja sama membangun pabrik telur yang memiliki nama CV. AM?”

“CV. AM?”

“Ya. Papa.”

Comanditaire Venotschap. Ace Manfred.”

“Ace?”

“Ya. Dia adalah orang yang sangat dermawan dan memiliki segudang mahakarya. Mungkin segudang saja tidak dapat melukiskan kejeniusannya melainkan lebih tepatnya adalah layaknya sekubah bumi.”

“Wahh.. Celestial Spheres!”

“Ada perlu apa kau mencari tahu tentang pabrik telur yang sudah hancur itu?”

“Oh. Tidak bukan aku. Hanya saja pria ini ingin tahu tentang siapa di balik nama inisial ‘A’. Dia adalah orang yang memiliki hobi mengumpulkan teka-teki misteri. Di tasnya memiliki banyak lembaran koran edisi lama dan juga peralatan seperti perkakas, senapan tali, dan.. Fitting lampu yang terbuat dari emas?”

“Hey, jangan ngawur. Mana mungkin aku memiliki benda semahal itu. Aku ini miskin.”

“Oh. Jadi kau pengumpul data atau informasi!!”

“Mmm!!?”

Seketika suasana hening. Mata Paman Sekop melotot tajam ke arahku. Aku tidak tahu jelas apa yang ada di dalam pikirannya. Yang pasti yang terlintas adalah ‘pengumpul data=>penyadap data=>pencuri data. (Penjara)'

Sialan! Di dalam suasana seperti ini, aku tengah makan. Masa iya harus segera langsung lari kabur. Belum lagi aku membawa Isabella.

“Be-Benar.”

“BENAR!!!?”

“Bi-Bisakah kau tu-turunkan sekopmu..?”

“PAS SEKALI!! Kau adalah sang pemecah misteri dan pengumpul data!”

Eeh??

“Aku memiliki banyak koran usang. Dan aku yakin itu pasti sudah lama sekali. Dan jujur saja aku kurang mengerti dengan maksud pembawaan dari isi koran-koran tersebut.”

“Itu artinya kau payah Paman Sekop. Koran itu cukup dibaca isinya lalu dengan sendirinya kau pun nanti akan langsung mengerti apa maksud dari isinya.”

Seketika Paman Sekop menodongkan ujung lancip sekopnya dengan jarak kurang lebih 8 cm dari arah hidungku.

“Bukan itu masalahnya..”

“Ah? A-Aku minta maaf. Kita bisa jelaskan masalah ini dengan baik-baik..”

“Kau tahu apa masalahnya!!”

“Ah, iya.. Apa itu?? A-Apakah isinya terdapat ada tulisan huruf Retronegliphnya?

“AKU.. TIDAK BISA... MEMBACA...”

WHAT THE!!

______________________________________

“Pa.. Paman, Paman Sekop. Bisakah kau turunkan mata sekopnya?? Kotoran yang menempel di badan sekop berjatuhan di atas makananku. Dan kini aku jadi tak berselera untuk melanjutkan makan.”

“Oh! Maaf. Kau bisa mengambil nasi yang baru.”

“Itu tidak perlu. Jika ini dibuang akan sangat disayangkan, sedangkan di luaran sana banyak sekali orang-orang yang kelaparan. Aku akan membersihkannya dan memasukkan ke kantung untuk makan sore nanti. Hari ini aku sudah kenyang.”

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang