ARC 7 : MANSION 2

13 7 16
                                    

Tidak semua A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak semua A.E mengenal siapa itu Megalodon. A.E yang mengetahunya hanya setengah dari mereka, dan setengahnya lagi mereka tidak akan tahu akan keganasan serta kebrutalan Megalodon. Karena ketidaktahuan tersebut membuat beberapa dari A.E banyak yang mulai gerah dan marah akan aksi Megalodon yang tiba-tiba berjalan di tengah-tengah kerumunan mereka.

Para A.E yang tahu akan kengerian Megalodon mencoba untuk memberitahukan mereka dengan cara berbisik. Namun apa daya, setengah dari A.E yang tidak tahu akan Megalodon sudah langsung naik pitam dengan cara menembaki betis Megalodon yang besar dan kekar.

Dhor!

Dhor!

Dhor!

“Ah! Dia tengah diberondong peluru! Kita harus segera melindunginya!” seru Isabella.

“Jangan, Isabella,” sahut Hellios.

“Kenapa jangan!?” ucap Benny.

“Karena jika kita melindunginya maka kita yang akan kena peluru tersebut.”

“Lah! Ya, tidak masalah demi melindungi seorang teman!? Kenapa kau membiarkannya dia diserang oleh mereka!?” teriak Isabella dan Benny.

“Kenapa sih wanita suka membuat gendang telingaku seakan-akan mau pecah.”

Seketika Isabella ataupun Benny pun menarik masing-masing telinga Hellios dengan keras.

“Aw! Aw! Aw!”

“Kau membuat kami kesal!” ujar mereka berdua.

“Mega adalah seorang The Guard. Tubuhnya itu sudah terbentuk layaknya tameng perlindungan, tidak hanya itu, dia memiliki regenerasi yang sangat kuat,” ungkap Hellios dengan santainya.

“Regenerasi yang sangat kuat? Tidak salah lagi!” batin Nogard.

Setelah puas memberondongi Megalodon dengan peluru, kini kepala Megalodon melirik ke belakang, melihat dan memandangi mereka para A.E yang masih mengacungkan pistolnya. “Kenapa berhenti? Jika kalian hanya mampu melukaiku dengan luka yang sekecil ini maka aku akan marah lho, dan tidak segan membuat luka yang besar dan lebar pada tubuh kalian.”

Para A.E yang dulu pernah dibantai mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Megalodon membuat mereka bergetar hebat. Sedangkan para A.E yang tidak mengetahui hal tersebut segera berlari dan menyerang Megalodon dengan menggunakan tonfa dan mulai memukuli punggung Megalodon dengan sangat keras.

Bak!

Buk!

Bak!

Buk!

Bersamaan dengan penyerangan yang dilakukan oleh para A.E pada tubuhnya, dengan gesit, Megalodon membanting semua orang-orang yang barusan melesatkan sebuah tonfa padanya.

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang