MINI ARC : SHARKTAURANT

63 31 13
                                    

“Sudah kuputuskan, aku harus membuka perburuan liar sendiri.”

“Perburuan liar?” ulang Isabella.

“Ya, Aku akan menembak burung! Hey Bocah Telur! Apakah kau bisa membantuku? Membawaku ke atas awan? Aku akan carikan makanan untuk kalian!”

“Baiklah! Aku siap! Aku siap!”

“Apakah kau sudah memastikan bahwa di atas pulau ini tidak ada kawanan burung selain kau sewaktu kau terbang lalu?”

“Sama sekali tidak ada satu pun hewan di area pulau ini.”

“Bagaimana dengan kawasan di sekitar Barat atau Timur?”

“Maksudmu di langit perairan Salty Sea dan  di langit perairan Fresh Sea?”

“Ya. Tentu saja.”

“Aku belum pergi ke arah dua-duanya.”

“Kalau begitu ayo kita pergi!”

“Barat atau Timur?”

“Tentu saja kita cari perburuan di langit perairan air tawar.”

“Apa kau yakin kau akan pergi dengan tubuh bagian atas yang telanjang seperti itu?”

“Tentu saja tidak, aku bawa salinan baju di kantong celanaku,” kataku sambil mengeluarkan dan langsung memakainya.

______________________________________

Aku dan Bocah Telur terbang melesat ke langit perairan air tawar. Kami menghabiskan waktu selama 3 hari perjalanan. Menahan rasa kantuk dan melawan curah hujan yang tinggi sekitar beberapa waktu yang lalu. Karena berada di udara memungkinkan pakaian yang basah menjadi cepat kering.

“Kita menemukan pulau! Sebentar lagi kita akan mendarat dan akan memulai misi perburuannya di sana!”

“Yups! Inilah waktu yang aku tunggu-tunggu dari kemarin-kemarin! Yahuuu!”

“Tu-tunggu. Aku melihat rumah besar di pulau itu!”

“Apa jangan-jangan orang yang memiliki rumah itu adalah pemilik pulau!?”

“Aku tidak tahu pasti, karena ini adalah kali pertamaku kemari. Ayo kita ke sana dan melihat barang apa saja yang dapat kita bawa!”

“Dasar pencuri.”

Duakkk!

“Awww! Kau menjitak kepala elangku tanpa perasaan!”

“Haha! Tanganku memang tidak berperasaan tapi cukup memiliki alasan mengapa menjitakmu!”

Kami melesat dengan kecepatan tinggi karena kesemangatan dalam perburuan yang terbendung akhirnya jebol juga, karena target sudah ada di depan mata kami. Kami mendarat dan aku melompatkan diri ke pantai pulau tersebut. Pada saat itu juga aku menunggu Bocah Telur melakukan proses bertelur untuk berubah ke wujud aslinya.

“Pulau ini besar sekali, sama seperti Fruit Island!”

“Ya. Benar!”

“Tapi bedanya kurasa pulau ini memiliki mana depan pulau dan mana belakang pulau.”

“Bagaimana kau bisa membedakannya?”

“Mudah saja. Jika dibandingkan dengan Fruit Island, semua sisi terlihat seperti depan pulau dan sama sekali tidak ada belakangnya karena tengah-tengah pulau buah adalah pusat. Berbeda dengan pulau ini, semua pemandangan terarah menghadap kita, atau kata lainnya pulau ini menghadap Barat, sedangkan bagian belakangnya penuh dengan hutan dan biasanya daratan di belakang pulau lebih tinggi dari pada di depan pulau. Mungkin bisa jadi seperti tebing, makanya tidak ada kapal pun yang berlabuh di belakang pulau.”

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang