ARC 2 : FRUIT ISLAND 22

32 27 0
                                    

Akhirnya kami kembali merakit campnya dan melanjutkan perjalanan. Bocah Telur berutransformasikan diri lagi menjadi ayam betina raksasa pengangkut barang-barang dan menunjukkan arah jalan ke mana tempat rumah kecil yang diapit pegunungan sampah berada.

Dalam perjalanan. “Orang yang sewaktu malam datang di camp kita adalah keturunan dari pewaris tahta pemegang kekuasaan wilayah Watermelon, Monkey Watermelon.”

“Nama yang unik, jadi dia yang semalam semalam meno-”

“Ya, menolongmu.”

“Eh???”

“Dia menolong dengan menangkap kepalamu saat kau mulai akan tertidur.”

“Haha romantis sekali.”

“Dia juga yang telah menolong dan berusaha keras mengangkat kalian dari perairan air garam sampai ke desa pisang.”

“Bukankah peristiwa itu saat kita melemparkan diri melalui bantuan Chickfern milik Isabella,” ujar Egg Boy.

“La-lalu ada perlu apa dia datang semalam?”

“Dia datang hanya untuk memberikan baju yang aku jemur kemarin di dekat danau Jicama.”

“Selain itu, apa kalian sempat mengobrol?”

“Ah, ya. Dia suka membicarakan tentang calon pengantinnya yang direbut oleh Fat Bob.”

“Direbut oleh Fat Bob!?”

“Iya, kasusnya sama seperti Farma, hanya saja kali ini Fat Bob berhasil menculiknya.”

“Saat kami mengembara mencari kayu bakar dan memunguti daun-daunan kering aku sama sekali tidak pernah menemui orang penduduk pulau ini kecuali Bibi Mysale.”

“Monkey bilang hanya dia seorang yang berpatroli di pulau ini.”

“Berpatroli untuk apa? Bukankah sudah jelas bahwa pulau ini diisolasi? Dan lalu Bibi Mysale juga berpatroli di pulau ini.”

“Monkey berpatroli untuk menunggu kedatangan sahabatnya, Dragon. Karena Dragon-lah yang pergi bersama dengan calon pengantin dan beberapa saudara yang lainnya. Dan untuk Bibi Mysale, beliau berpatroli secara ujar Monkey semalam.”

“Ilegal? Ma-maksudnya seperti mayoritas penduduk dikarantinakan di suatu tempat tapi Bibi Mysale kabur dari tempat karantina tersebut?”

“Iya, benar.”

______________________________________

Semalam.

“Hellios?”

“Ha?”

“Hellios!”

Brukkk!

“Ah! Egg Boy!”

Aku melihat Egg Boy jatuh terlentang.

Grappp!

“Ah, kau!”

“Ya, ini aku, Nona. Monkey,” jawabnya sambil menahan tubuh Hellios yang tidak sadarkan diri.

“Untung saja aku datang tepat waktu, kalau tidak atau telat sedetik pun  mungkin kepala Tuan ini akan menimpa batu kerikil lancip itu.”

“Ouh syukurlah! Aku hampir terkejut, ditambah lagi fokusku kepada Hellios teralihkan saat Egg Boy jatuh terlebih dahulu.”

Monkey pun menarik Hellios ke tikar dan menelentangkannya. “Apa yang terjadi kepada mereka, Nona?” tanyanya.

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang