ARC 2 : FRUIT ISLAND 6

45 38 0
                                    

Di malam hari yang gelap gulita.


“Wahh! Akhirnya kita telah selesai dalam persiapan untuk malam ini.” Kata Isabella berantusias.

“Bagaimana caranya kita menyalakan apinya? Kita sama sekali tidak mengumpulkan batu untuk alat pemantik api.” Keluh Bocah Telur.

“Tak perlu cemas. Kita berada di zaman yang modern. Kita tak perlu lagi mengikuti aturan klasik yaitu cara bagaimana orang-orang terdahulu menciptakan api.” Kataku sambil membuka risleting tas ransel dan mulai merogoh-rogoh di dalamnya. mencari korek api gas.

Setelah beberapa lama kami menghabiskan waktu untuk menyusun semua kayu bakar yang telah terkumpulkan dan menyalakan apinya. Akhirnya kami pun dapat menikmati serta menghangatkan diri di dekat bakaran api unggun.

“Apa tak bermasalah kalau kau berada dekat sedekat ini pada api unggun? Kau tidak khawatir? Kalau nanti kau akan menjadi telur yang matang?”

“Jika itu terjadi itu akan bagus untukku.”

“Bagus untukmu?”

“Ya. Jika isi dalamku mengeras dan memadat aku akan menjadi tidak rentan retak ataupun pecah.”

Ternyata ribet juga kehidupanmu.

“Oh. Iya. Saat kau hendak kembali. Apakah kau berpapasan dengan Bibi Mysale?”

“Bibi Mysale? Siapa dia?”

“Bibi yang lalu, yang tengah kelaparan.”

“Oh. Aku tidak berpapasan dengannya. Karena aku sibuk untuk bertelur di suatu semak-semak.”

“Oh. Iya, aku baru ingat. Ngomong-ngomong efek seperti apa yang kau rasakan setelah terkena zat radioaktif? Pastinya seluruh tubuh yang terkena zat itu akan terasa gatal-gatal, tapi selain rasa gatal-gatal perasaan apa yang kau rasakan pada waktu itu?”

“Seluruh bagian kulit perutku hampir melepuh. Tidak ada sisa bulu yang menyelimuti bagian bawahku. Dan itu terasa menyiksaku saat sewaktu berada pada mode transformasi hewan.”

Zat yang terkandung di dalam air benar-benar sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan iritasi dan melepuh pada kulit. Apakah setiap sembari berpatroli mereka sambil menuangkan zat radioaktif itu pada lautan di sekitar Fruit Island? Aku harus memastikan dan mencari tahu sendiri apa yang terjadi!

JEDDDEEEERRR!! GELUDUK! GELUDUK!

“Akan hujan ....”

“Ah gawat. Pohon gundul dan kering yang menaungi kita ini sudah pasti tak cukup untuk menahan derasnya curah air hujan!” kata Bocah Telur panik.

“Siapa sih yang merencanakan menyalakan api unggun. Sudah tahu sebentar lagi akan ada badai ditambah hujan yang bakal deras. Harusnya kita menyalakannya nanti setelah hujan.” Kataku menggerutu.

“Kau sendiri yang menyalakannya!” Sahut Bocah Telur kesal.

“Aku cuma menunggu perintah saja.”

“Dasar tak berkomitmen.”

“Sudah-sudah. Biar serahkan semua masalah ini padaku.”

“Apa kau akan menggunakan kemampuan jamur laut itu lagi??” tanya Bocah Telur.

“Tentu saja tidak. Kita berada di daratan. Aku harus menciptakan tumbuhan yang lain.”

Sembari duduk dengan kaki yang dirapatkan, ditekuk berdiri. Lagi-lagi Isabella memancarkan aura warna pada kakinya. Kali ini warnanya berbeda dengan yang lalu. Di kedua sepatu kacanya memancarkan aura warna hijau.

“Clover!”

Tiba-tiba munculah tumbuhan hijau dengan batang yang lunak tapi berdiameter besar, bergerak mencuat dari dalam tanah ke atas. Seketika 4 helai daun membuka dengan sangat lebar sekitar 3 meter dari atas kepala kami. Tak lama, hujan pun turun dengan sangat lebatnya.

“Semanggi ... tumbuhan yang memiliki empat daun legendaris ... konon, di manapun kalian menemukannya, di rerumputan? niscaya kalian akan mengalami keberuntungan di sepanjang hari.”

“Apa itu kutipan kalimat mengenai tumbuhan yang melindungi kita ini dari hujan?”

“Ya. Terlebih lagi Clover memiliki kelebihan pada sisi daun bagian atasnya, anti air. Tetesan air akan segera mengalir dari atas daun dan tidak akan dapat membasahi permukaan daun sedikitpun.”

“Kau pintar juga dalam memilih tanaman untuk menaungi kita dari hujan.”

“Tentu saja. Meskipun aku banyak menghabiskan waktuku di dalam kamar tapi aku lebih banyak meluangkan waktuku untuk membaca buku-buku mengenai tanaman dan hal yang bermanfaat lainnya."

“Bagaimana dengan tumbuhan jamur yang memiliki 2 varian warna?”

“Oh. Yang itu adalah Mushrimp. Dia berasal dari laut biru yang dalam . Dia dapat hidup dalam lingkungan yang lembab dan berhujan. Dia suka menari bersama dengan mengikuti alunan sepai-sepoi angin. Dia juga sangat pemalu dan mudah sekali menjadi sosok yang penakut. Namun biasanya dia sering digunakan untuk menyembuhkan hati yang patah.”

“Pantas saja dia sering membuka dan menutup kuping jamurnya, jadi karena pemalu dan mudah takut.” Kata Bocah telur.

“Hmm ... itu seperti puisi ... aku hanya tidak mengerti pada bagian kutipan terakhir ... hati yang patah??”

“Kurasa siapapun orangnya yang tengah merasakan patah hati ... dengan melihat kumpulan Mushrimp akan membuat suasana hatinya menjadi membaik.”

“Oh. Aku mulai memahaminya.”

<><><><><><><><><><><><><><><><>

Egg Boy : Sebenarnya kau sudah mempelajari berapa jenis tumbuhan tanaman?

Isabella : Sekitar kurang lebih 30 jenisan ^_^

Hellios : Hah? Itu artinya kau akan mengeluarkan satu persatu jurusmu itu sembari berjalannya cerita? (Aku yang pura-pura tahu padahal tahu, abis Si Author digantikan oleh Bocah Telur. Membuatku menggantikan perannya O_o)

Thanks for your support

~

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang