ARC 3 : FLASHBACK ALERT! 2!

38 12 28
                                    

Dalam rentang waktu seminggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam rentang waktu seminggu. Aku membanting tulang bekerja hanya terfokus dalam mengumpulkan 100 ton emas. Dalam jangka waktu minim itu, berhasil membuat tubuhku terkuras habis, aku bekerja sampai kelelahan hebat hingga mengangkat bongkahan kecil pun aku oleng dan jatuh tersungkur.

“K’!!!”

“Ada apa teriak-teriak!?”

“Lihat itu K’ jatuh!”

“Oh, tidak!”

Semua para pekerja emas pun berdatangan untuk membawa K’ pulang ke rumahnya.

“Hey! K’! Aku lihat dari seminggu yang lalu, kau melakukan pekerjaan ini tanpa istirahat sebenarnya untuk apa!? Kau mau menyiksa dirimu sendiri!?”

“Dia sudah tak bisa diajak bicara, dia sudah terlanjur kelelahan! Lekas kita harus mengantarnya pulang dan biarkan dia beristirahat!”

“Mmm ... a ... aku ... harus ... terus beker ... ja ....”

“Tidak K’! dari kemarin kami sudah menghimbau dirimu untuk menghentikan kerjamu yang sangat berlebihan tapi tetap saja kau terus tidak mempedulikan kami! Sekarang kau harus pulang! Kau butuh istirahat!”

“Kita harus cepat mengantarnya ke rumah, kalau terus berdiam di sini bisa-bisa K’ akan terkena kasus oleh para agent yang melihatnya langsung!”

“Baiklah, sebagian dari kami akan mengantarkan K’ pulang ke rumahnya sedangkan sebagian yang lainnya tetap meneruskan pekerjaannya, ya!”

“Siap, baik!”

Tapi sayang, di tengah jalan menuju rumahku, para pekerja tambang yang hendak mengantarkan aku dihadang oleh Carlo.

“Kalian mau bawa ke mana bangkai kera yang sudah tak bernyawa itu? Dia masih memiliki janji padaku, tapi nayatanya setelah aku tunggu-tunggu malah dia enak-enakkan mabuk!”

“Berikan kami jalan! K’ butuh istirahat yang cukup!” teriak para pekerja tambang.

“Kalau sudah menjadi barang yang tidak berguna lagi kenapa mesti harus dirawat? Kalian yang masih fit, kembalilah bekerja, biarkan aku yang menanganinya. Aku masih punya urusan dengannya!”

“Kami tidak akan semudah itu menyerahkan K’ pada dirimu!”

“Ouh, jadi kalian yang sekarang sudah mulai berani menentangku, ya?”

Seketika Carlo melemparkan bom asap merah pada kerumunan.

Boom!

“Uhuk! Uhuk!”

“Wah! Hebat juga para pekerja tambang menahan bomku dan hanya berefek batuk doang?”

Akulah yang melindungi para pekerja dari serangan bom milik Carlo dengan menggunakan punggungku sebagai tamengnya.

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang