MINI ARC : SHARKTAURANT 2

44 30 9
                                    

“Aku harus menyambut tamu-tamuku dengan baik. Apa kalian mau daging hiu bakar? Ataukah daging oven manusia yang waktu kemarin berkunjung kemari?” ujar Megalodon memberikan pilihan menu terbaiknya.

“Hilihhh! Daging manusiaaa!” teriak Bocah Telur kaget.

“Hahaha! Kau memang sadis seperti biasanya,” kataku sembari tertawa memukul-mukul pelan dada Megalodon.

“Kapten, kalau memukul caranya bukan begitu ... tapi begini.”

Wait?

Bughhh!

“Uarghhh!”

Aku dipukul hingga terhempas masuk ke dalam pasir pesisir pantai.

“Aaah!!! Hellios terkubur!!!” teriak Bocah Telur.

“Hai tamu aneh teman Kapten, apa kau mau telur ceplok? atau telur dadar?”

“Aaahhh!!! Aku tidak mauuu!!!” teriak Bocah Telur berlarian di sekitar pulau.

“Telur yang aneh.”

Seketika aku memunculkan kepalaku yang terkubur dalam pasir. “Ough ... ueekkk, banyak pasir yang masuk ke dalam mulut!” kataku memuntahkan beberapa pasir dari dalam mulutku. Hanya kepala yang muncul, tubuhku sepenuhnya terkubur dalam ke bawah. “Pukulanmu kuat juga, pukulan yang sekuat seperti biasanya.”

“Mau sampai kapan Kapten mengataiku bahwa apapun yang aku lakukan selalu ‘seperti biasanya’. Aku akan tidak terima jika sekalipun dirimu menilaiku seperti itu,” ucapnya sinis, “jangka 4 tahun bukanlah waktu yang sedikit ... harusnya aku telah banyak mengalami perkembangan sekaligus kemajuan, dan aku berbeda dengan kekuatan diriku yang dulu.”

“Kau benar. Kau yang sekarang mengalami banyak kemajuan yang signifikan berbeda dengan 4 tahun yang lalu. Mungkin jika aku bertarung denganmu lagi ... sekalipun aku menggunakan yang itu, aku tidak tahu pertarungan kali ini akan membuatku menang atau tidak.”

Seketika Megalodon pun mencengkeram kepalaku dan menariknya keluar dari dalam pasir. “Tetap Kaptenlah yang menang.”

“Ah, terima kasih, kau sudah mengeluarkan aku dari kuburan pasir tadi,” kataku sambil mengibas-kibaskan seluruh tubuhku yang penuh dengan pasir, “bagaimana bisa kau memprediksikan bahwa akulah yang menang?”

“Kurasa perkembanganku 4 tahun ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Kapten yang sekarang, ah bukan, maksudku Kapten yang dulu ... Kapten hampir sama sekali tidak bergerak dan tidak melakukan apa-apa saat serangan terakhir. Dan pada saat itulah, aku melihat Kapten seperti terlihat berbeda dari biasanya, selanjutnya aku kalah dan aku mulai tunduk padamu, Kapten. Kau memiliki semacam kekuatan yang mengeri-”

“Hahaha! Jangan berlebihan. Aku sama sekali tidak berbeda ... aku adalah Kapten yang seperti biasanya, Hellios Meyer Dochkin.”

“Siapa Kau!”

“Hey, kau berbicara apa? Tentu saja aku Hellios, orang yang selama ini kau kenal, Hellios Meyer Dochkin.”

“Tidak salah lagi ... ucapan yang sama.”

Akhirnya setelah sekian lama Bocah Telur berlari-lari karena ketakutan, menabrak tubuh bagian belakang Megalodon.

Prakkk!

Oh tidak, retak!

Megalodon melirik ke belakang dan memandangi Bocah Telur yang pecah berantakan dan sebagian mengotori punggung Megalodon oleh kuning telurnya yang muncrat. “Sepertinya kau sendiri yang memintaku untuk menggorengmu! mahluk aneh!” seru Megalodon dengan sedikit kesal.

HELL BELL 'GOLD' [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang