⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
———
Sebesar apapun benteng pertahanan itu ku bentuk, kalau Tuhan menyuruhku untuk mencintaimu,
Aku bisa apa?
————
A story by
DINDA VIRANI✈✈✈
"Itu Kak Kailanya udah dateng," tunjuk Livina. Dari kejauhan, Oma tersenyum melihat Kaila yang kini berjalan anggun menuju mobil mereka.
"Maaf ya semuanya, Kaila baru datang. Tadi habis nitipin kunci kamar dulu ke Resepsionis." ucapnya tak enak hati.
"Iya sayang, gapapa. Kita juga nggak buru-buru kok." jawab Oma. Tampaknya beliau sangat menyukai gadis ini. Mungkin karena sikap sopan santun dan perangai lembut yang di bawa oleh Kaila membuat image baik itu muncul dengan sendirinya.
Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk bisa sampai ke tempat tujuan. 15 menit perjalanan sudah cukup untuk membuat mobil yang dinaiki berhenti dengan sendirinya.
"Kita di mana, Oma?" tanya Kaila.
"Kita lagi ada di lokasi syuting film layar lebar yang judulnya Laskar Pelangi. Pernah denger, nggak?"
Kaila mengangguk, Pernah, Oma. Dulu bahkan mungkin sampai sekarang masih sering ditayangkan ke televisi saat sedang libur panjang atau hari besar."
"Iyaa, bener banget. Tempat ini adalah replika sekolah di mana film tersebut ditayangkan." sambung oma, lalu dianggukan oleh Kaila yang kini mulai paham.
Baru saja hendak masuk ke dalam, suara Livina mengintrupsi keduanya. "Oma, temenin Livina ke toilet yuk? Udah kebelet nggak tahan lagi."
Seketika Deven yang tengah mendorong kursi roda adiknya mengerutkan dahi, "Kenapa nggak sama Kakak aja tadi?"
"Nggak mau, ya kali Kakak ikut masuk ke toilet cewek!" tolak Livina.
"Sama Kakak aja yuk, Liv?" tawar Kaila.
"Nggak usah Kak, Kakak di sini aja. Aku bisa kok berdua sama Oma." jawab Livina sambil tersenyum.
Kini yang tersisa hanyalah Kaila dan Deven. Lagi-lagi gadis itu mengela nafas berat saat suasana mendadak canggung dan sunyi. Ia sangat tidak suka berada di posisi seperti ini.
Entah mendapat keberanian dari mana, ia menghampiri Deven dan mengajaknya bicara. "Livina ... sudah berapa lama pake kursi roda?"
Deven melirik ke sumber suara, lalu pandangannya kembali lurus ke depan. "Enam tahun."
Menyadari pertanyaannya direspon, Kaila memberanikan diri untuk duduk tak jauh dari Deven. Lagi-lagi gadis itu selalu penasaran ingin tahu lebih banyak tentang Livina.
"Kalau boleh tahu gara-gara apa?" Sebisa mungkin pertanyaan itu ia lontarkan tanpa menyinggung perasaan Deven.
"Kecelakaan mobil. Dokter bilang, butuh waktu yang lama untuk sembuh."
Kini tatapan kepedihan datang dari wajah lelaki itu. Sebenarnya masih banyak yang ingin Kaila tanyakan, tetapi terpaksa ia urungkan..
Suasana kembali canggung seperti sedia kala.
"Kamu tahu? Ada banyak hal yang harus kita waspadai dalam hidup ini," ucap Deven tiba-tiba.
Kaila menoleh. Lalu mengerutkan dahi pertanda tak mengerti, Waspada? Maksudnya?
"Waspada ketika ada orang yang tiba-tiba masuk ke dalam hidup kita, waspada ketika orang itu perlahan mulai berjalan menuju otak kita, dan juga waspada ketika orang itu berhasil mencuri satu ruang di dalam hati kita."
Kaila masih bergeming dengan pikirannya. Jujur saja ia belum dapat memahami apa maksud dari perkataan lelaki itu.
***
Satu hari bersama keluarga Livina di Belitung membuat Kaila mendapatkan pengalaman baru. Ternyata, kepribadian Deven tidak seperti apa yang ia bayangkan sebelumnya. Di balik sifat kaku dan dingin itu, terdapat kehangatan luar biasa.
Kaila menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Deven memperlakukan Livina dengan penuh rasa sayang, tak pernah sekalipun ia melihat Deven memarahi adik kandungnya. Apalagi membentak dan menyakiti dengan kata-kata yang kasar. Lelaki itu justru memberikan apapun yang Livina butuhkan.
Kabar baiknya, mereka bahkan menjadi lebih akrab. Ada banyak cerita yang telah Kaila dengar dari mulut Deven. Mulai dari yang paling ringan sampai pada kisah yang paling berat sekali pun, di mana sebuah kecelakaan tragis pernah terjadi sekitar lima tahun yang lalu. Kecelakaan yang merengut nyawa ayahnya, kecelakaan yang membuat adiknya lumpuh sampai sekarang, dan kecelakaan yang membuat keluarganya berantakan hingga detik ini. Kecelakaan itu pula yang menyebabkan Deven tidak pernah mempercayai perempuan manapun termasuk ibu kandungnya sendiri. Membuat ia menjadi pribadi yang introvert, mengubah hatinya menjadi beku terhadap orang lain, dan tak peduli dengan apa yang terjadi di sekeliling.
Namun hari itu, Deven yang dikenal tertutup dan tak pernah mau membagikan kisah hidupnya kepada orang lain, kini malah menceritakan semuanya kepada Kaila dengan sangat detail. Padahal Kaila tak perlu tahu urusan hidupnya, tak perlu tahu apapun tentang dirinya, apalagi yang menyangkut dengan keluarganya. Jauh dari dalam lubuk hati, Deven mengakui bahwa Kaila tak sama. Gadis itu berbeda. Ia mempunyai keunggulan tersendiri namun tak kasat mata. Mungkin ada hal yang khusus dari dalam diri gadis itu yang tak Deven temukan pada gadis lainnya.
(Revisi)
1 Maret 2021
✈✈✈
Kamu memplagiasi karya ini?
SILAHKAN!
Mungkin aku nggak akan pernah tahu,
Tapi Allah yang lebih tahu.Sebagaimana niat buruk yang kamu lakukan, nanti pasti mendapat balasan.
Ingat, yang membaca ceritamu bisa jadi pembacaku juga.
Jadi sejauh apa pun kamu menghindar, semua pasti akan terbongkar.
Dunia ini sempit,
Nggak seperti yang kamu bayangkan.Dosa yang kamu dapatkan mungkin sebanyak jumlah viewers yang membaca ceritamu saat ini,
atau lebih dari pada itu :)
Berbanggalah, untuk jadi seorang pencuri!
Tuai seberapa banyak dosa yang ingin kamu setor di Akhirat nanti.
Terima kasih sudah membaca❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
RomanceTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...