⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
---
A story by
DINDA VIRANI✈✈✈
"Kai, pinjem hp dong ... "
Saat ini Kaila tengah berada di kantin kampus dan bertemu para sahabatnya. Sudah ada Risa, Arin, Ghea, serta Zara yang tengah duduk santai untuk menemaninya makan siang.
"Buat?"
"Transfer sinyal kuota, hehe" jawab Arin dengan senyum di gigi behelnya. Kaila menggeleng pelan, namun tetap meminjamkan benda tipis tersebut kepada Arin.
"Kalian pada haus nggak sih? Kita belum pesen minum nih dari tadi." timpal Ghea.
"Iyaaa nih, hauuuuuuuus banget. Pesenin es teh gula batu dong, Ge?" ucap Risa yang kini mendongak ke arahnya.
Ghea beranjak lalu beralih ke teman-teman yang lain. Kalian mau nggak??
KRIK ...
KRIK ...
Sunyi.
"Woooyyy!! Hellowww!!" Semua orang tengah sibuk dengan gadgetnya masing-masing.
"Oh, okey. Ya udah kalo nggak ma-"
"OMG!!! Gilaaaaaaaaaaaa!!!" potong Arin tiba-tiba. Belum sempat Ghea menyelesaikan ucapannya, gadis itu sudah lebih dulu teriak tanpa aba-aba. Refleks Kaila dan semua orang sangat kaget dibuatnya.
"Ada apa sih Rin, teriak-teriak?" tanya Zara.
"Sumpaaaahh!! Demi apa ... sumpaaaaahhh??!!" Arin yang saat itu sedang memegang hp Kaila kini membekap mulutnya.
Bagaimana tidak, pasalnya ia menemukan sebuah foto langka yang sangat jarang terjadi. Sebuah foto sahabatnya tengah berdiri di pesisir pantai dengan seorang ... Laki-laki!
"Kai, ini siapa???!" tanya Arin menunjuk ke layar hp.
Sontak mereka menoleh ke sumber suara. Begitupun Ghea yang tadi hendak membeli minum kini terpaku pada apa yang tengah diperlihatkan oleh Arin. Gadis itu menganga lebar, Risa mulai tak berkedip, dan Zara membelalakan mata.
Kaila, gadis cantik yang di juluki pujangga kampus dan tak pernah kenal dengan lelaki manapun, kini mulai menampakkan diri. Jangankan dekat dengan laki-laki, ngedate saja ia tidak pernah. Apalagi sampai foto berdua dengan sosok asing di sebuah pulau yang baru pertama kali ia kunjungi. Itu adalah sebuah rekor muri pertama yang patut di apresiasi. Sebuah bakat yang harusnya di berikan penghargaan dan sertifikat paling bergengsi.
Aduuuh, gawat!
Kaila memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya.
Yang sedang ditunjukkan Arin saat ini adalah foto pertamanya bersama Deven. Foto yang diambil ketika Livina memaksa Kaila untuk berdiri di sebelah kakaknya. Di mana pada waktu itu, oma meminta mereka untuk mengabadikan foto berdua.
Zara semakin membulatkan mata saat ada sesuatu hal yang menganjal di dalam kepalanya. Lelaki di dalam foto itu, ia seperti pernah melihatnya. Tapi di mana?
Detik selanjutnya Zara menatap lekat ke arah Kaila. "Kai, ini Deven bukan??"
Kaila mengangguk pelan. Namun seketika merasa bingung bagaimana Zara bias kenal dengan Deven. Sedangkan ia sendiri bertemu dengan lelaki itu di satu pulau kecil yang jauh sekali dari kota Malang. "I-iya. Namanya Deven. Kamu kenal dia, Za?"
Zara mengangguk, "Kenal, Kai! Dia dulu satu SMA sama aku. Kok bisa sih foto berdua sama kamu??" ucapnya dengan suara lebih tinggi satu oktaf dari Kaila.
"Oh, yaa?" Suasana semakin panas. Kaila yang awalnya malu berujung penasaran dengan apa yang Zara ucapkan.
"Iya !!! Kok bisa sih Kai?? Cerita dong!!!"
Kaila sebenarnya enggan, tapi karena paksaan para sahabatnya membuat ia menceritakan bagaimana awal pertemuan mereka. Dari mulai tragedi di Bandara hingga ketidaksengajaan bertemu dengan Livina di tepi pantai. Semua itu benar-benar murni keluar dari mulutnya tanpa berniat di tutup-tutupi.
"Waaah gilaaa sihh! Hanya satu kali ketemu, nggak sengaja, dan bisa jadi seakrab ini?!" tanya Arin tak percaya.
"Itu hal biasa kali, Rin." jawab Kaila santai.
"Ini bukan hal yang biasa, Kaila, timpal Zara, "Wait! Sebentar! si Deven ini bisa ngomong, Kai?" tanyanya serius.
Kaila tertawa pelan, lalu menggelengkan kepala. Ia merasa aneh dengan pertanyaan Zara. "Za, kamu apaan deh. Dia juga manusia yang bisa bicara, Zara.
"Kai, gue kasih tahu, ya. Deven itu salah satu cowok paling cool satu angkatan. Nggak cuma itu. Dia juga ganteng, jadi incaran banyak orang. Siapa sih yang nggak kenal Deven Adi Wijaya? Tapi anehnya, nggak pernah sekalipun gue liat dia temenan sama cewek. Jangankan temenan, diajak ngobrol aja dia nggak pernah mau." ucap Zara
"Demi apa? Kamu nggak bohong, kan?" Kaila sedikit membulatkan mata.
Sebenarnya ia tak terkejut mendengar cerita Zara, dari sikap Deven yang dingin saja ia sudah dapat menyimpulkan bahwa lelaki itu tidak mempunyai banyak teman. Tapi Kaila tak percaya dengan bagian akhir yang Zara ucapkan. Wajah tampan yang Deven miliki malah terlihat seperti seorang playboy yang mempunyai banyak simpanan.
"Lah, ngapain juga gue bohong, Kai. Dia itu makhluk paling dingin yang pernah gue temuin di dunia."
(Revisi)
1 Maret 2021
✈✈✈
Kamu memplagiasi karya ini?
SILAHKAN!
Mungkin aku nggak akan pernah tahu,
Tapi Allah yang lebih tahu.Sebagaimana niat buruk yang kamu lakukan, nanti pasti mendapat balasan.
Ingat, yang membaca ceritamu bisa jadi pembacaku juga.
Jadi sejauh apapun kamu menghindar, semua pasti akan terbongkar.
Dunia ini sempit,
Nggak seperti yang kamu bayangkan.Dosa yang kamu dapatkan mungkin sebanyak jumlah viewers yang membaca ceritamu saat ini,
atau lebih dari pada itu :)
Berbanggalah, untuk jadi seorang pencuri!
Tuai seberapa banyak dosa yang ingin kamu setor di Akhirat nanti.
Terimakasih sudah membaca❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
RomantikTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...