⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
———
Dunia ternyata sesempit itu, rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini agar tak bertemu denganmu~
————
A story by
DINDA VIRANI✈✈✈
"Dari mana, Dev? Sini, makan dulu. Duduk di sebelah Oma." Deven masih diam di tempat. Reaksinya tak beda jauh dengan Kaila. Bagaimana bisa perempuan itu ada di sini?
"Dev??"
"Ha? Kenapa Oma?" sahut Deven kemudian.
"Kamu dari mana aja?"
"Eum ... itu, tadi habis ketemu sama temen yang kebetulan orang Belitung juga."
"Sudah makan belum?" tanya Oma lagi, "Sini, makan dulu. Duduk di sebelah Oma." Deven menurut. Sebisa mungkin ia bersikap normal di depan Kaila. Sambil menunggu Oma mengambil piring, lelaki itu mengeluarkan ponsel dari saku celana.
"Kak, kenalin ini Kak Kaila. Aku kenal sama kak Kaila waktu tadi main di pantai." ucap Livina tiba-tiba.
Deven mendongak. Melihat sekilas ke arah Kaila lalu kembali menatap layar ponselnya. "Jangan sembarangan ngajak orang asing ke rumah, Liv, bahaya. Kamu nggak tahu apa yang akan terjadi setelah percaya sama mereka."
Suara itu terdengar datar dan dingin sekali di telinga Kaila. Sungguh rasanya ingin keluar dari rumah ini sekarang juga.
Sabar Kai, sabar ... setelah ini kita pulang ya. Besok kita nggak perlu kembali lagi ke sini.
"Yeee, apaan sih. Kak Kaila ini orang baik. Tadi kita udah saling kenalan kok. Makanya jangan negatif thinking mulu!"
"Emang kenalan aja udah cukup buat tahu dia baik apa enggaknya?" balas Deven sarkas.
Livina tak menjawab. Seketika suasana di ruang makan pun mendadak canggung. Kini Kaila merasa perutnya tiba-tiba kenyang, dan nafsu makan itu mendadak hilang. Berada di satu ruang yang sama, meja makan yang sama, dan saling berhadapan dengan lelaki itu benar-benar membuatnya tak nyaman.
Tuhan ... tolong musnahkan saja aku daripada harus bertemu lagi dengan orang ini.
Dari arah dapur, Oma datang dengan piring di tangannya, "Kok pada diem?"
Hening. Tak ada dari mereka yang menjawab pertanyaan itu. Sadar suasana semakin sepi, Oma akhirnya kembali membuka obrolan baru. "Kaila berapa hari liburan di sini?"
Perempuan itu mendongak, "Besok lusa sudah balik ke Malang Oma." jawabnya pelan.
"Loh, cepet banget? Besok kamu ada rencana ke mana Kai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
Roman d'amourTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...