⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
---
Dia yang tak disadari kehadirannya kini harus benar-benar pergi
----
A story by
DINDA VIRANI✈✈✈
Sesampainya di rumah sakit Mitra Keluarga, Levin berlari menuju ruang gawat darurat yang kebetulan ada Zara sedang bertugas di sana.
"Kailaaaaa!!!!!" Zara panik bukan main ketika melihat sahabatnya pingsan tak sadarkan diri.
"Deven, Kaila kenapaaa??!!!" tanya Zara pada suami sahabatnya itu.
"Zar, tolong selamatin Kaila. Dia mengalami pendarahan," ucap Deven. Zara yang mendengar kini tertuju kearah tubuh sahabatnya.
Dan benar saja, matanya membulat sempurna ketika mendapati darah segar mengalir di betis Kaila.
"Apa yang terjadi, Deveeeenn??!! Kamu apakan Kailaa dan bayinya???" tanya Zara marah.
Levin yang mendengar seketika menghentikan Zara.
"Ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat! Selamatkan dulu nyawa ibu dan anaknya!!!" teriak Levin.
"Kalau sampai sesuatu terjadi pada Kaila, " ucap Zara menatapnya nanar. "kami orang pertama yang akan membencimu, Dev!" Dokter kandungan itu mendorong brankas Kaila menuju ke ruang operasi.
***
2 jam berlalu ...
Zara keluar dari ruang operasi dengan tatapan sendu. Keringat yang bercucuran di sela-sela keningnya tidak digubris sama sekali. Apa yang ia bayangkan kini menjadi kenyataan. Janin yang ada di dalam rahim sahabatnya tidak bisa diselamatkan.
Kaila keguguran, Ia kehilangan anak pertamanya.
Mami, Papi, Livina, dan Mama Risti yang memang sudah dikabarkan oleh Levin kini menghampiri Zara dengan banyak pertanyaan.
"Kak Kaila, gimana? Dia dan bayinya gapapa, kan??!!" tanya Livina pada Zara.
Zara diam, fokusnya masih pada lantai putih di bawah kakinya.
"Za, ada apa? Kasih tahu sama kita kondisi Kaila dan bayinya," sambung mami.
"Iya, nak. Gapapa, beritahu kami," pinta papi pada Zara.
Setetes air jatuh dari pelupuk mata gadis manis itu,
"Maafin Zara, Om, Tante. Zara gabisa nyelamatin Bayi Kaila," jawab Zara lirih. Terlihat sekali bahwa ia sangat menyesal karena gagal dalam operasi kali ini.
Semua orang yang ada di sana seketika lemas mendengar ucapan Zara. Mama Risti memejamkan mata sambil memeluk Livina yang kini menangis di tubuhnya, Mami dan papi saling rangkul untuk menguatkan diri masing-masing. Levin yang tak tega melihat kondisi tersebut hanya mengusap pelan wajahnya dengan telapak tangan.
Keluarga besar Kaila dan Deven kini sedang berduka. Mereka kehilangan sosok cucu pertama yang ditunggu-tunggu kehadirannya.
Mata tajam Zara kini menangkap Deven yang tengah menatapnya dengan tatapan kosong. Ia tahu lelaki itu lebih terpukul dengan kabar duka tersebut. Namun Zara tak ingin peduli. Seketika Ia berjalan menghampiri Deven dengan gejolak di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
RomanceTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...