15. Rasa Bersalah

15.7K 811 5
                                    

⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️

———

Selama ini raga selalu membohongi diri ketika tahu bahwa hati sangat mencintai.~

————

A story by
DINDA VIRANI

✈✈✈

Berapa hari yang lalu, Deven membawa pulang mamanya dari rumah sakit. Saat ini kondisi wanita itu sudah jauh lebih baik. Hubungan mereka pun demikian, ibu dan anak saling memaafkan dan berdamai dengan masa lalu.

Seperti biasa, Deven kembali sibuk dengan rutinitasnya. Jatah istirahat masih ada tiga hari lagi, tapi urusan pekerjaan mengharuskan ia datang ke bandara. Ada beberapa berkas penting yang harus ia ambil di sana.

Saat kakinya berjalan menuju ke ruangan, tak sengaja ia melihat Naura sedang berbincang-bincang dengan ketiga teman satu profesi dengannya.

"Akhirnya, Deven bisa benci juga sama si Kaila itu. Lagian siapa suruh dia nampar gue, emang nggak tahu diri tuh cewek!" ucap Naura menyunggingkan senyum jahat.

Langkah Deven terhenti. Alis bertaut saat mendengar Naura membicarakannya.
"Kok lo bisa kena tampar sih, Nau?" tanya salah seorang teman Naura. Mereka sama sekali tidak menyadari kehadiran Deven dari arah belakang.

"Ya jelas lah! Gue ngatain dia nggak punya harga diri. Terus, gue bilang aja kalau gara-gara dia hubungan gue sama Deven jadi hancur. Dia langsung memuncak waktu gue ngatain dia pelacur yang mau aja diobral murah! Ha-ha."

Sudah bisa ditebak bagaimana raut wajah Deven. Darahnya mendidih ketika mendengar hal itu. Bagaimana tidak, berhari-hari ia memikirkan Kaila karena tak mendapatkan kabar, dan sebuah fakta baru mengejutkannya.

Salah satu teman Naura membulatkan mata saat melihat kehadiran Deven. "Nau! Naura! Liat ke belakang cepat!"

"Apa?" Naura tampak acuh. Ia sibuk mengaduk minuman tanpa ingin menoleh ke belakang.

"Liat Nuraa buruan!" bisiknya pelan.

"Apaan sih?!"

Naura langsung memutarkan kepala menghadap belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura langsung memutarkan kepala menghadap belakang. Ia kaget bukan main melihat Deven berdiri di sana dengan raut wajah dingin yang menyeramkan. Refleks gadis itu beranjak. Namun, Deven sudah lebih dulu membuang muka dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Ah, sial!" umpat Naura.

***

Deven mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Rasa bersalah kini menyelimuti relung hati. Ia merasa bodoh telah berburuk sangka pada Kaila. Padahal sebetulnya, gadis itu sama sekali tidak   bersalah. Dengan tekad yang kuat, Deven memberanikan diri untuk menuju kediaman Kaila. Ia langsung menekan bel rumah dan berharap Kaila akan membukakan pintu.

Flight With You ✔ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang