55. Mimpi buruk

9.2K 454 66
                                    

Kutitipkan seluruh kebahagiaanku untukmu, tolong di jaga baik-baik.

✈✈✈


Deven dan Kaila berjalan di tepi pantai sambil saling menggenggam tangan masing-masing. Pasir putih lengkap dengan ombak terbentang di lautan membuat pemandangan di pulau tersebut menjadi sangat indah.

Langit-langit membentuk gumpalan awan dengan matahari terik yang ikut menyinari.

Langit-langit membentuk gumpalan awan dengan matahari terik yang ikut menyinari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah pulau indah terhampar luas di depan mata. Air yang jernih berwarna biru muda membuat siapa saja ingin bermain di sana. Cahaya matahari ikut menyinari, dan gumpalan awan putih ikut setia mengiringi. Panas memang, tetapi cukup sejuk dikarenakan angin pantai mengibas rambut sehingga menjadi berterbangan.

"Pantainya indah sekali, Mas."

Deven tersenyum. Lalu memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Kamu suka?"

"Iya," jawab Kaila mengangguk, "aku suka banget. Makasih banyak, ya?" Wanita itu berbalik, hendak merangkulkan tangan di leher suaminya.

Namun, tiba-tiba ....

"Daddy!" Suara cempreng khas anak kecil terdengar di telinga. Seketika keduanya menunduk. Mendapati sosok mungil tengah berdiri di sana. "Gendong!"

Kaila hanya bisa menghela. Lagi-lagi ia harus mengalah.

"Ayo Sayang, sini Daddy gendong." Tangan Deven terulur, mengangkat tubuh putrinya untuk dicium berulang-ulang. Memeluk anak gadis kesayangan yang kini berada dalam dekapan.

"Daddy kok ninggalin Chira sama Bi Ratih? Daddy udah nggak sayang lagi ya sama Chira?" Gadis berusia empat tahun itu mencebik hampir menangis.

"Enggak, Cantik. Daddy sayang banget sama Zhira. Tadi, 'kan Daddy sama Mommy lagi jalan-jalan dulu berdua," jelas Deven diiringi dengan tawa.

Putri kecil dengan bulu mata lentik itu memeluk tubuh sang Daddy dengan erat. Menenggelamkan wajahnya di pundak lelaki yang sangat ia sayangi. "Daddy nggak boleh lagi ninggalin Chira sendirian, Chira nggak suka."

Kali ini Kaila benar-benar menggelengkan kepala. Menyaksikan interaksi yang terjadi di antara mereka berdua.

"Iya, Daddy janji," jawab Deven, "anak Daddy nggak boleh cengeng lagi. Kan udah gede, sekarang kita jalan-jalan aja, yuk? Zhira mau ke mana?" Lelaki itu mengelus rambut putrinya dengan sayang, lalu memeluknya seakan tak ingin kehilangan.

Ternyata, ucapanmu ketika mengatakan tiada wanita lain yang pantas dicintai selain aku, itu terbukti salah, Mas. Kini gadis mungil bermata bulat itu sudah merebut hatimu dariku.

Sudut bibir Kaila melengkung ke atas. Rasanya tenang sekali melihat keluarga kecilnya bahagia.

"Mas," panggil Kaila di sela-sela langkah kaki mereka.

Flight With You ✔ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang