⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
———
Peluk dan hangat seorang ibu untuk anaknya memang tak bisa tergantikan oleh apa pun.~
————
A story by
DINDA VIRANI✈✈✈
Malam itu, operasi yang dilakukan berjalan dengan lancar. Deven mengantar Kaila pulang ke rumah sebagai ucapan terima kasih.
Dari sanalah ia mengetahui tempat tinggal Kaila lalu bertemu dengan kedua orang tuanya yang ternyata sangat ramah.
Tentang kejadian pelukan yang terjadi beberapa waktu yang lalu, mereka berdua telah sepakat untuk melupakan hal itu. Semua adegan romantis yang sempat terjadi di depan ruang operasi tadi adalah sentimental belaka, akibat terlalu terbawa suasana.
Keesokkan harinya Kaila kembali datang ke rumah sakit untuk mengecek keadaan wanita paruh baya itu.
"Ibu, gimana kondisinya? Udah mendingan?" tanya Kaila.
"Sudah mulai membaik, Nak. Terima kasih ya sudah menolong Ibu."
"Iya, Bu. Sama-sama. Kaila juga minta maaf, pokoknya selama Ibu di rumah sakit, Kaila yang akan jagain ibu sampai sembuh. Mau, ya?" bujuk Kaila.
Di luar ruangan, Deven melihat interaksi kedua wanita itu.
Ia tersentuh saat Kaila dengan senang hati membantu sang mama ke kamar kecil, menyuapi makan, bahkan menggantikan pakaian beliau.
Gadis semulia ini, masih ada di zaman sekarang.
***
Keseringan berada di rumah sakit membuat Kaila menjadi semakin dekat dengan Deven. Permintaan untuk tetap merawat sang mama hingga sembuh membuat lelaki itu dengan senang hati mengantar jemputnya setiap waktu.
"Jadi Minggu depan kamu sudah harus flight lagi?" tanya Kaila ketika ia dan Deven sedang menikmati es podeng di taman rumah sakit.
"Iyaa, bakal sibuk banget pasti."
"Biasanya dikasih jatah pulang lagi kapan?"
"Eum, dua Minggu sekali.”
"Oh gitu." Kaila hanya mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
RomanceTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...