41. Membohongi Hati

13.8K 658 42
                                    

⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️

---

Manusia bukan makhluk sempurna. Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, karena itu adalah hal yang wajar.

----

A story by
DINDA VIRANI

✈✈✈

Deven melangkahkan kaki ke sebuah penginapan yang sudah ia pesan. Kepalanya mendadak sakit, wajahnya sayu seperti kapas putih. Sepulang dari kediaman Daniel sore tadi, ia merenung tiada henti. Ucapan demi ucapan yang dilontarkan oleh lelaki itu belum sepenuhnya bisa diterima oleh akal.

"Istri kamu hamil, Dev."

Suami mana yang tak terkejut mendengar kabar itu di saat istrinya mengalami keguguran beberapa bulan yang lalu.

Jika saja Daniel tak menjelaskan fakta yang sebenarnya, Deven pasti sudah murka. Ia bahkan sempat mencengkeram baju yang digunakan lelaki itu hingga urat-urat di tangannya menonjol keluar.

"Tenang, dengerin dulu!" ucap Daniel mengangkat kadua tangan, "dia bukan anakku, kami berdua masih sepupuan."
Napas Deven masih memburu. Namun, amarahnya mulai sedikit mereda.

"Awalnya aku juga nggak percaya. Tapi dokter sendiri yang bilang kalau masih ada janin yang bertahan di rahim Kaila."

Alis Deven bertaut, matanya mencari kebohongan di wajah Daniel. Otaknya sulit mencerna setiap kata yang keluar dari mulut lelaki itu.

"Kaila mengalami Vanishing Twin Syndrome, Dev. Sebuah kasus langka di mana salah satu janin kembar gugur dalam kandungan. Ini mungkin terdengar nggak masuk akal, tapi kasus seperti ini benar-benar ada meskipun sangat jarang sekali terjadi," ucap Daniel memberi jeda.

"Dokter sempat menyarankan untuk mengangkat janin itu dari rahimnya. Beliau bilang, persentase kehidupan si bayi sangat kecil bahkan terbilang mustahil akan berhasil. Tapi Kaila bersikeras menolak. Dia tetap ingin mempertahankan bayinya apa pun yang terjadi. Walau nyawa sendiri yang menjadi taruhan."

Apa yang dikatakan Daniel benar-benar membuat Deven tercengang. Tubuhnya terduduk lemas di atas sofa.

"Tuhan benar-benar baik mengirimkan anak kembar untuk kalian, Dev. Kuasa-Nya tak bisa dianggap main-main. Semenjak mengambil keputusan untuk menjaga janin itu, walau dalam kondisi yang sangat lemah sekalipun, Kaila berusaha bangkit dari rasa sakit. Ia berusaha mengubur semua yang terjadi di masa lalu," lanjut Daniel tanpa henti.

"Bersyukurlah, Dev. Jangan sia-siakan mereka lagi. Berjuang sendirian tanpa didampingi suami itu nggak mudah. Kamu nggak akan bisa merasakan gimana sulitnya."

Di dalam kamar hotel, Deven terisak seorang diri. Rasa bersalah kembali memenuhi relung hati. Raganya luluh tak berdaya, seakan tiada henti memikirkan dosa-dosa.

"Maafin aku, Sayang.." suara lirih itu keluar dari bibirnya. Berulang-ulang, hingga terpejam di bawah gelapnya malam. Ia berjanji pada diri sendiri, tak akan pernah membiarkan Kaila pergi lagi.

***

Langit sudah mulai gelap, lampu-lampu di teras rumah telah dinyalakan. Setelah selesai makan malam, Kaila kembali ke kamar untuk membaca novel yang akhir-akhir ini menjadi kegiatan rutinnya.

Flight With You ✔ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang