30. Pertengkaran Hebat

13.4K 594 6
                                    

⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️

---

Ku harap kau tak melupakan posisiku sebagai istrimu~

----

A story by
DINDA VIRANI

✈✈✈

Kaila menangis tersedu-sedu saat mengingat apa yang pernah Naura perbuat. Bukan karena ia dendam, tapi rasa sakit itu belum sepenuhnya hilang. Wajar jika Kaila bersikap demikian, manusiawi karena semua orang juga akan melakukan hal yang sama.

"Sayang, udah dong ngambeknya," ucap Deven menghampiri. Lelaki itu membelai rambut sang istri seperti seorang ayah pada anaknya.

"Aku lagi nggak pengen ngomong sama kamu."

Jujur saja Kaila tak bermaksud seperti ini, ia hanya khawatir tak bisa mengontrol emosi dalam diri.

"Dulu ingat nggak? Kamu yang sering nasihatin aku untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain," sanggah Deven.

"Terus mau kamu apa? Belain dia lagi?" Suara itu meninggi. Hormon serotonin yang Kaila alami benar-benar sudah merusak mood baik hari ini.

"Aku nggak belain dia, Kai. Tapi apakah nggak ada kesempatan lagi buat dia memperbaiki kesalahannya? Setiap manusia pernah salah, 'kan?"

"Sampai kapan pun, aku nggak bisa!" jawab Kaila ketus.

"Please, Kai. Jangan jadi pribadi yang egois. Ini nggak seperti kamu! Mana Kaila yang dulu? Kaila yang aku kenal selalu memaafkan kesalahan orang lain. Yang selalu ingatin aku kapan pun dan di mana pun?"

Bukannya mereda, Deven malah menuai amarah. Keduanya saling salah, tak ingin mengalah.

"Harusnya kamu juga bisa memaafkan Naura, Kai. Karena apa yang dia lakukan bukanlah sesuatu hal yang fatal!"

Mata Kaila memanas. Ucapan Deven benar-benar menyakiti batinnya sebagai seorang istri sekaligus perempuan.

"Mas ...," lirihnya tak percaya, "kamu dengan mudahnya anggap enteng hal itu?"

Sepi. Deven tak lagi bersuara, sedang Kaila tersenyum sinis.

"Aku nggak nyangka respon kamu bakal kaya gini," sambungnya menggelengkan kepala.

"Kamu bisa ngomong kaya gitu karena nggak pernah ada di posisi aku! Nggak pernah tahu perasaan aku! Dan nggak pernah ngerasain semua itu! Mungkin orang lain bisa dengan mudah memaafkan hal kecil kaya gitu, tapi aku enggak, Mas! Bahkan sampai sekar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bisa ngomong kaya gitu karena nggak pernah ada di posisi aku! Nggak pernah tahu perasaan aku! Dan nggak pernah ngerasain semua itu! Mungkin orang lain bisa dengan mudah memaafkan hal kecil kaya gitu, tapi aku enggak, Mas! Bahkan sampai sekarang aku masih perawan! Bukan pelacur!"

Kaila memuntahkan segala rasa sakitnya. Ia benar-benar sudah tak bisa lagi menahan kekecewaan terhadap Deven hingga berteriak tanpa melihat situasi.

"Kalau memang mau berpihak ke dia, silakan! Dari awal yang harusnya jadi istri kamu memang Naura, bukan aku!"

Flight With You ✔ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang