Cinta? Apa yang terlintas dikepalamu ketika mendengar kata itu?
✈✈✈
Selama di perjalanan pulang ke rumah, Deven sama sekali tidak berbicara dengan Kaila maupun Nazhira. Setelah tragedi Raffa mencium putrinya tadi, ia langsung mengajak Kaila dan Zhira pulang saat itu juga.
Kendati begitu,orang tua Raffa sudah meminta maaf atas perlakuan putranya. Mereka tak menyangka Raffa berani melakukan hal konyol seperti itu di depan orang ramai. Apalagi ketika ditanya, Raffa cuma bilang kalau ia merasa gemas dengan bibir mungil Nazhira yang berwarna kemerah-merahan. Sebuah jawaban yang begitu polos dari mulut seorang anak kecil, namun tetap saja tak bisa diterima oleh Deven.
Sesampainya di rumah, lelaki itu malah memasuki kamar dengan penuh amarah. Melepaskan dasi yang bertengger di lehernya lalu melempar kasar ke atas tempat tidur.
Kaila yang baru saja datang segera menutup pintu kamar dan berjalan ke arahnya. "Mas..."
" ... ".
"Kamu marah?" tanya Kaila hati-hati.
"Menurut kamu?" jawab Deven dengan tatapan dingin.
"Raffa kan nggak sengaja melakukannya, Mas. Mereka berdua cuma anak kecil yang nggak tahu apa-apa." jelas Kaila berusaha meredam kekesalan suaminya.
"Aku tau kamu kesel, marah, dan aku juga sama. Tapi nggak seharusnya kamu melempar kekesalan itu sama Nazhira,
" ... "
"Dia takut banget waktu liat kamu berubah dingin di mobil tadi,"
" ... "
"Jangan sampai hanya karena masalah sepele kaya gini kamu nggak mau ngomong sama dia, Mas..."
Mendengar ucapan terakhir dari mulut Kaila, Deven semakin murka. Raut wajahnya memerah dengan urat-urat yang muncul di sana. "Masalah sepele katamu???! Dia mencium Zhira, Kai!!! Mencium putriku!!"
Coba katakan siapa yang tidak marah saat putri kecil yang begitu ia cintai dan ia jaga sepenuh hati, dicium oleh seorang anak laki-laki? Meskipun anak itu belum mengerti sama sekali, namun tetap saja ia tidak punya hak untuk mencium Nazhira. Putrinya begitu berharga melebihi intan permata paling mahal di dunia! Siapa Raffa sampai berani menodai kesuciannya?
Kali ini Deven benar-benar murka karena amarah, namun ia tak sadar telah membentak istrinya.
Kaila menatap mata Deven seperkian detik. Ia benar-benar tak menyangka lelaki itu akan membentaknya, Melampiaskan kekesalan itu padanya. Jujur, sepanjang usia pernikahan mereka, belum pernah sekalipun Deven berani bicara kasar padanya.
Sesaat kemudian ia berpaling. Mengusap air mata yang jatuh meluruh di pipi dan memilih keluar tanpa mengucapkan satu katapun.
Sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
RomanceTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...