16. Maafkan aku

16.1K 878 33
                                    

⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️

---

Kamu boleh marah, tapi jangan pernah menghindar atau menghilang dari hidupku.~

----

A story by
DINDA VIRANI

✈✈✈

"Kai, udah dong ngelamunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kai, udah dong ngelamunnya ..." ucap Arin ketika melihat sahabatnya kini tengah dilanda kesedihan.

"Dia sama sekali nggak ngehubungin aku. Nanyain kabarku, dan cari tahu gimana kondisiku, Rin," ucap Kaila di tengah-tengah lamunan.

"Gimana dia mau ngehubungin kalo hpnya aja kamu matiin. Aneh deh kamu, Kai," sambung Ghea membuat Kaila melirik ponsel yang kini ada di sebelahnya.

"yaa ... 'kan seenggaknya bisa cari tahu ke orang lain. Ga ada usaha sedikitpun!" balas Kaila kesal.

"Oh iyaa baru sadar, kan aku sama dia gaada hubungan apa-apa yaa? Ngapain juga marah-marah ga jelas kaya gini. siapa aku yang ngarepin usahanya dia? Ampun deh Kaila! Halu banget!" Kaila merasa bodoh sekali dan mengerutuki sikapnya, Ia telah berharap lebih kepada lelaki itu.

Risa, Gea, Zara, dan Arin semakin merasa kasihan. Mereka tahu kondisi Kaila sedang tidak baik-baik saja. Sebagai sahabat, mereka hanya bisa mendengarkan ceritanya dan menenangkannya.

***

Kaila berjalan menuju parkiran sepeda sambil melamun. Setelah jadwal perkuliahan selesai, gadis cantik itu memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Sebelumnya, Zara sempat menawarkan tumpangan. Tapi ia menolak dengan alasan sedang membutuhkan waktu untuk sendiri.

"Aduh, susah banget sih!" Gadis itu mengumpat kesal saat sepeda yang ia miliki sulit untuk dikeluarkan.

"Ini yang punya pada ke mana? Aish!" ucapnya lalu menendang ban sepeda yang entah milik siapa. Sepertinya hari ini mood Kaila sedang benar-benar kacau, sampai benda mati yang tidak bersalah saja menjadi korban kekesalannya.

"Sini biar saya bantu keluarkan."

Dari arah belakang, terdengar suara laki-laki menawarkan bantuan. Seketika gadis itu diam tanpa ingin menoleh. Ia mengenali suara itu, suara yang sangat familiar di telinga. Suara yang berhasil merusak mood baiknya.

"Kenapa nggak minta antar sama supir aja, Kai?" Refleks Kaila berbalik. Mendapati sosok Deven tengah berdiri di sana. Entah datang dari mana, lelaki yang kini menggunakan jaket berwarna army dan sneakers putih itu melangkahkan kaki ke arahnya.

Flight With You ✔ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang