17. Ungkapan menggetarkan jiwa

15.3K 815 19
                                    

⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️

---

Hiduplah bersamaku, maka kita akan melalui semuanya berdua.~

----

A story by
DINDA VIRANI

✈✈✈

"saya ingin melamar kamu, Kai ..."

Wajah Kaila terkejut bukan main. Refleks kedua matanya membulat sempurna. "Hah?"

"Saya ingin nikah sama kamu," sambung Deven tanpa keraguan sama sekali. Suara itu terdengar datar, namun berhasil membuat detak jantung Kaila bertambah kencang.

"Jangan bercanda, Dev. Ini sama sekali nggak lucu," jawab Kaila. Sebisa mungkin ia menghindar dari tatapan Deven yang tengah serius.

"Apa saya lagi keliatan bercanda, Kai?"

Gadis itu terdiam, pada akhirnya mata mereka saling bertemu. Cukup lama sampai ia tak menemukan sedikit pun kebohongan di sana. Kaila bisa merasakan kalau apa yang Deven ucapkan adalah sebuah kesungguhan.

"T-tapi kenapa tiba-tiba?" tanya Kaila spontan. Wajar kalau ia sedang kebingungan. Setelah apa yang terjadi pada mereka, setelah pertengkaran yang melanda keduanya, Deven malah mengajaknya untuk menikah.

"Saya ingin menjalin hubungan terikat dengan perempuan yang saya cintai. Saya nggak mau pacaran karena nggak mau nyakitin kamu. Saya pengin kita sama-sama sampai akhir hayat. Pacaran itu cuma status, Kai. Hanya untuk orang yang mau main-main aja. Hubungan seperti itu nggak bisa menjamin apa pun, dan nggak mungkin bertahan lama. Belum tentu juga akan mengantarkan kita ke jenjang pernikahan," jelas Deven panjang lebar.

Kedua pipi Kaila merah merona, ia benar-benar salah tingkah.

Kedua pipi Kaila merah merona, ia benar-benar salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dev, kamu serius?"

"iya, saya serius. Untuk mengenalmu lebih dalam, saya rasa kedekatan kita berapa bulan ini cukup untuk meyakinkan hati. Saya merasa telah memilih seseorang yang tepat untuk mendampingi hidup saya, dan saya yakin pilihan saya jatuh ke kamu."

"A-aku belum yakin, Dev. Banyak yang harus dipertimbangkan. Kuliahku? Umurku? Pekerjaan? Pola pikir? dan masih banyak lagi. Jujur, aku belum siap," ucap Kaila bimbang.

Deven tersenyum. Ia memaklumi apa yang ditakuti oleh gadis itu.

"Kaila, saya memilihmu karna yakin kalau kamu mampu. Kamu yang paling dewasa di sini dan untuk masalah pekerjaan, mungkin gaji saya belum seberapa untuk mencukupi kehidupan kita. Tapi bukankah dengan berjuang sama-sama kita bisa melewati semuanya? Kuliahmu? Saya bisa menunggu sampai kamu lulus S1."

Flight With You ✔ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang