⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
———
Sejauh apa pun raga menghindar, entah mengapa hati tetap mempertemukan~
————
A story by
DINDA VIRANI✈✈✈
"Kak Kaila orang Belitung juga, ya?"
"Enggak, Kakak asli Malang. Ke sini cuma buat ngelukis sambil liburan aja.”
"Waaah jadi Kakak orang Malang? Kakak ku juga tinggal di Malang loh, dulu kita sekeluarga tinggal di Malang sih, tapi ..."
"Tapi kenapa?" tanya Kaila penasaran.
"Semenjak lima tahun yang lalu, aku pindah ke sini buat tinggal bareng Oma." lanjut Livina dengan senyum getirnya.
Entah kenapa Kaila sangat tertarik mendengar kisah kehidupan gadis kecil itu. Ingin sekali rasanya mengenal sosok Livina lebih dekat.
”Kalau kamu, Belitungnya tinggal di mana?”
"Di ... sana." Livina menunjuk ke arah kanan pesisir pantai, tapi Kaila tidak melihat dengan jelas arah yang di maksud olehnya.
"Kakak mau nggak main ke rumah aku?" ajak Livina antusias.
"Hm?"
"Iya, main ke rumah Oma. Oma pasti bakalan seneng kalo aku ngajak tamu ke rumah."
"T-tapi ... udah mau gelap," timpal Kaila.
"Iiihhh makanya, mampir dulu sebentar. Nanti pulangnya gampang, bisa dianterin sama Kakak Livina."
Kaila berfikir sejenak, tak enak hati jika harus menolak ajakan Livina.
"Ayolah Kak ... mau yah? Yah? Yah?"
Gadis itu terus menerus merayu hingga membuat Kaila mau yak mau menuruti keinginannya.Tak butuh waktu lama untuk bisa sampai ke rumah Livina, hanya butuh berapa menit saja dan mereka sudah berada di sana. Ketika masuk ke dalam rumah, mereka disambut hangat oleh wanita tua yang mempunyai wajah teduh nan ramah.
"Hai Sayang, dari mana saja?"
"Habis jalan-jalan dong oma...” jawabnya dengan senyuman.
“Kok nggak bilang-bilang?”
“Tadi Livina udah minta izin ke Kakak waktu Oma masih di dapur.” balas Livina berusaha menjelaskan.
Wanita tua itu menggeleng pelan, “Kebiasaan Kakak kamu itu, nggak ngasih tahu kalo adiknya lagi diluar,” ucap Oma lalu melirik ke arah sebelah Livina. “Ini siapa, Liv?”
Livina refleks menatap Kaila, dan gadis itu pun langsung peka untuk memperkenalkan dirinya.
"Hallo Oma, kenalin aku Kaila ..." terkesan canggung namun sebisa mungkin Kaila bersikap sopan.
"Hallo … waaah ada gadis cantik rupanya. Senang ketemu sama Kaila.”
Kaila tersenyum. Di luar dugaan, ternyata Oma Livina membalas akrab sapaan itu."Terima kasih, Oma ... senang juga bisa bertemu sama Oma."
Wajah cantik wanita tua itu memancarkan keteduhan yang menyejukan mata. "Yuk, ikut masuk ke dalam. Kebetulan Oma baru selesai masak buat makan malam.”
Seketika Kaila menggeleng, "Kayanya Kaila langsung pamit aja deh Oma, tadi cuma mampir buat nganterin Livina pulang.” tolaknya cepat.
"Ehh ... Kak nanti dulu, kita makan dulu yaa?" bujuk Livina.
"Iya cantik, jangan khawatir. Nanti kalo kemaleman pulangnya Oma bisa minta tolong Kakak Livina buat nganterin kamu."
Lagi-lagi Kaila menolak, "Nggak usah Oma, ngerepotin."
"Nggak ada yang direpotin, sayang. Oma justru berterimakasih karena kamu udah nganterin Livi pulang. Jarang banget loh dia bawa tamu dateng ke rumah ini." balas Oma.
Karena sudah dibujuk seperti itu, Kaila semakin tak enak hati jika harus menolak. Pada akhirnya ia pun hanya bisa mengangguk pasrah. "Baiklah Oma ..."
Wanita tua itu tersenyum senang, dan Livina sangat kegirangan. Lalu ketiga perempuan itu mengobrol santai sambil menikmati makan malam mereka.
"Kakak kamu ke mana ya, Liv? Kok belum balik juga?" pandangan wanita tua itu kini sudah beralih ke cucunya.
"Nggak tahu tuh Oma. Kakak tadi nggak bilang apa-apa," jawab Livina sembari mengambil lauk yang ada dihadapannya, “Kak Kaila mau udang?”
Kaila menggeleng, “Udah Liv, makasih.”
“Makan yang banyak ya, Kai, jangan sungkan dan jangan malu.” pinta Oma dengan sangat lembut khas perempuan baik pada umumnya.
“Iya, Oma ...” Kaila mengangguk pelan.
"Livina ini cuma tinggal berdua sama Oma,” ucap wanita tua itu tiba-tiba.
“Tapi dia punya Kakak laki-laki juga yang tinggal di Malang sama seperti kamu. Dan sekarang Kakaknya lagi cuti cuma buat ketemu Livina."
Sadar bahwa Oma Livina tengah membuka obrolan dengan bercerita, "Tadi Oma belum tanya umur kamu ya, Kai? Tahun ini umurmu berapa?"
”Eum ... 20 tahun Oma”
"Waah berarti nggak beda jauh dong sama Kakaknya Livina. cuma selisih dua tahun doang. namanya—"
Suara pintu terbuka. Oma yang tadi asik berbicara terpaksa harus menghentikan ucapannya.
"Tuuuh akhirnya yang diomongin pulang juga." ucap Livina sambil menunjuk ke belakang Kaila.
"Malam Liv, Oma..." Kaila mengerutkan dahi dan merasa tak asing dengan suara tersebut. Karena penasaran, ia pun memutarkan tubuhnya ke sumber suara.
Gadis itu tercengang. Tentu saja ia kenal dengan sosok lelaki dihadapannya ini. Seorang pilot tampan dengan sifat dingin yang kemarin sempat dicaci-maki olehnya.
Tuhan, dunia ini sempit sekali. Ternyata yang sedari tadi dibicarakan oleh Livina dan Omanya adalah si Pilot tengil?
Kaila merutuki diri. Sungguh ia sangat malu saat ini. Mau diletakkan di mana mukanya? Ingin sekali ia menghilang, tapi Kaila tahu itu sangat mustahil untuk dilakukan.
(Re-publish)
1 Maret 2021
Kaila mode kaget ketemu deven :v
✈✈✈
Jangan lupa komentar & vote nya yaaa😉
Terimakasih sudah membaca❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With You ✔ (COMPLETE)
Roman d'amourTentang yang dikecewakan, Tentang yang dikhianati, Tentang perasaan yang disakiti berulang kali. Lagi dan lagi, tanpa henti. Pertemuan mereka begitu unik, kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...