Beberapa jam setelah Jung Eunha melampiaskan kekesalannya pada Jung Jaehyun...
"Haish! Bisa-bisanya gue dikibulin cowok kere macem si Jaehyun. Untung aja kamu belum diambil orang sayangku". Gadis berambut sebahu itu mengelus sebuah totebag di pelukannya.
"Meski harus pakek uang sewa kontrakan sama spp semester ini buat dapetin kamu, tapi aku seneng banget". Ia masih bermonolog dengan totebag itu. Seakan menyadari sesuatu, senyum lebar gadis itu langsung lenyap.
"Eh, tapi Besok gue udah harus keluar dari kontrakan, jadi gimana dong?".
Ditengah kegalauannya, totebag ditangannya mendadak disambar seorang pria tak dikenal. Membuatnya panik setengah mati. Ia berteriak-teriak histeris dan mencoba mengejar pencopet itu. Dirinya yang memakai heels tergeliat, sehingga membuatnya jatuh terduduk. Bahkan rok pendek yang dipakainya robek tepat di bagian pantatnya. Secara kebetulan, seorang pria tinggi sedang berjalan ke arahnya.
"Permisi! Tuan, tolong aku. Ada yang menculik anakku, tolong tangkap dia. Dia pergi kesana". Serta merta pria bertubuh atletis itu melesat mengejar sang pencopet.
Pria itu ternyata larinya cepat sekali. Jaraknya dengan pencopet semakin dekat. Namun naas, ia tersandung sebuah lubang. Menyebabkannya terjatuh dan benda di tangannya terpental menumbuk trotoar. Ia memekik kaget.
"Astaga, album Labyrinth gue!". Ia bangkit mengambil kaset album yang sudah tak berbentuk itu dan kembali mengejar pencopet.
Pencopet itu salah membelok, sehingga ia mendapati sebuah gang buntu. Pria tinggi itu tersenyum miring.
"Balikin bayi itu ato lo bakal habis ditangan gue". Tanpa pikir panjang si pencopet melempar barang curiannya itu ke arah si pria tinggi.
Begitu menangkap benda itu, si pencopet kabur. Pria tinggi itu langsung mengecek tas kain putih itu khawatir terjadi sesuatu dengan sang bayi. Namun begitu dibuka, ternyata..
"Anjir! Ini cuma tas tangan. Dan gue udah ngancurin album GFRIEND gue buat hal bodoh ini. Sialan!". Pria itu berjalan terpincang-pincang menuju tempat perempuan tadi.
"Astaga! Anakku!". Gadis berambut sebahu itu langsung menyambar totebag di tangan si pria. Sedang pria itu mendengus kesal.
"Terima kasih banyak, tuan. Ngomong-ngomong nama saya Eunha, Jung Eunha". Pria itu masih mendengus kesal.
"Kim Mingyu". Balasnya singkat.
Tepat setelahnya terdengar teriakan riuh di depan mereka. Nampaknya sebuah mobil van milik artis tengah menepi. Enam orang gadis cantik keluar dari van itu dan disambut sorakan dari para penggemarnya yang memang tengah menunggu kedatangan mereka.
"Wow! Itu GFRIEND! Lihat, itu Yuju! Astaga Yuju cantik sekali!". Pria tinggi bernama Mingyu itu langsung bergegas berlari mendekati kerumunan, sambil membawa totebag putih yang sedari tadi belum ia lepaskan.
"Minta tanda tangan, woy!". Mingyu seketika terdiam ketika baru ingat jika album yang baru saja ia beli hancur.
Ia bingung sesaat, namun langsung melebarkan matanya saat melihat totebag putih di tangannya. Langsung saja ia mengeluarkan isinya dan menyodorkan benda berwarna hitam itu ke hadapan salah satu member GFRIEND favoritnya untuk ditanda tangani.
Gadis pemilik totebag itu membulatkan matanya kaget saat member berambut panjang itu mulai menggores hartanya dengan spidol permanen. Setelah girlgrup itu menjauh, Mingyu langsung dicekik oleh Eunha.
"Heh, cowok kurang ajar! Apa yang udah lo lakuin ke anak gue? Lo ngerti nggak berapa harganya?".
"Lepasin, woy!".
"Gue beli tas itu pake duit sewa kontrakan sama spp, idiot bego!". Eunha masih menarik-narik kerah pria itu.
"Balikin 6,15 juta Won gue woy!".
"Hah?! Tas jelek begini harganya semahal itu?".
"Gue nggak mau tau. Gue udah nggak punya tempat tinggal dan kehilangan bayi. Apa yang harus gue lakuin, bego!". Setelah berpikir sesaat, pria itu menggiring Eunha mengikutinya.
Mereka berhenti di depan sebuah rumah kumuh di gang kecil. Eunha mengernyitkan dahinya.
"Ini kos-kosan tempat gue tinggal". Eunha memandang bangunan kumuh itu dengan ekspresi jijik.
"Gue baru aja beli album sama perintilannya jadi gue lagi nggak ada duit buat bayar tas lo. Jadi buat sementara lo bisa tinggal disini biar gue cari asrama yang layak dengan harga murah".
Sementara itu di sebuah gang dekat asrama 97...
"Aish! Serius! Gue udah kehilangan cowok miliaran Won karena si kutu buku berkacamata itu!". Seorang perempuan cantik yang tidak lain adalah Jung Chaeyeon menggenggam eskrim dengan kesal.
"Kalo gue ketemu lagi sama tuh cowok, bakal gue puter terus patahin tuh tulang lehernya sambil gue pukulin kek gini". Ia memukul-mukul es krim batangan berwarna kuning itu dengan beringas.
"Ugh, astaga gue kesel pakek banget". Chaeyeon berteriak gemas.
"Aish! Kenapa panas banget sih hari ini. Oh iya, tante! Berapa harga es krim ini?". Lalu Chaeyeon beranjak menuju kasir untuk membayar es krim yang sudah mengenaskan di tangannya itu.
Saat ia berjalan kesana kemari tangannya menyenggol tas jinjingnya. Akibatnya, es krim itu terjatuh ke tanah. Perempuan itu celingukan, setelah dirasa aman ia memungut kembali es krim batangan itu dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Sayang, belum lima menit. Hihihi". Seseorang muncul mendadak dari balik punggungnya.
"Aigoo kamjagiya!".
"Sepertinya kau sedang mencari suami kaya?".
"Apa?".
"Kau terlihat seperti wanita yang tengah berburu pria kaya".
Sial! Apa maksud nenek tua ini
"Bukan, nyonya".
"Eiii.. ngaku aja lah. Mau kubantu dapetin tangkepan bagus?". Chaeyeon langsung cengo.
"Kamu lihat rumah mewah di depan itu?". Chaeyeon menoleh ke arah yang ditunjuk wanita tua itu.
"Kamu tahu Rumah Sakit 'J'?". Chaeyeon nampak berpikir.
"Rumah Sakit terbesar di seluruh kota ini?". Wanita tua itu mengangguk.
"Kudengar putra pemilik Rumah Sakit itu pindah ke rumah kos yang itu". Chaeyeon hampir menyemburkan es krim di mulutnya.
"Putra pemilik Rumah Sakit 'J'?". Mulutnya reflek mengulang kalimat wanita tua itu.
"Apa anda serius?".
"Itulah yang kudengar. Bukan cuma itu, para tetangga banyak yang ngaku udah ngeliat sendiri kalau pria itu benar-benar tampan". Chaeyeon semakin antusias.
"Daripada datang ke semua kencan buta mahal, pindah saja ke rumah itu dan kau akan mendapatkan sendiri tangkapan yang bagus itu". Chaeyeon nampak tergiur dengan perkataan wanita tua di depannya.
"Semoga beruntung". Wanita tua itu menepuk pelan pundak Chaeyeon dan berlalu dari hadapannya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding House NO. '97
FanficSummary? Go check to the history ~ PROSES REVISI ~