Eunha's Missions

560 61 41
                                    

Tuan Kwak tengah mencincang bawang bombay saat sebuah memory melintas di kepalanya. Memory foto mengerikan yang disodorkan Mingyu tadi pagi, Foto masa lalu Eunha.

"Ahjussi!".

"Aih kkamjagya!". Tuan Kwak hampir menjatuhkan pisau di tangannya.

Wajah Eunha menyembul dari balik pintu dapur. Seketika bayangan foto masa lalu Eunha kembali membayanginya. Bahkan bayangan itu menatapnya sambil tersenyum menggoda.

"Woo-Ra-Jil-Nyun! *(Lonceng neraka)". Reflek pria tua itu meneriaki Eunha.

"Apa?!".

"Ah maksudku Woorajilnyun, sebuah pepatah kuno yang menggambarkan kesedihan mengetahui bahwa kamu telah menyia-nyiakan masa mudamu karena ketidakdewasaan dan kemalasan". Eunha mendekati tuan Kwak.

"Apa benar begitu artinya? Tapi kenapa aku ngerasa aneh dan begitu kesinggung dengan kata itu, ya?". Tuan Kwak berdehem karena Eunha mencurigainya.

"bodoamat, deh. Ah... Tuan, apa anda tidak pergi ke suatu tempat hari ini?".

"Aku tak ada urusan diluar hari ini".

"Sebenernya ayahku akan datang nanti".

Ayahnya?

"Aku terlanjur bilang padanya kalau aku tinggal sendiri disini". Eunha menyatukan dua jari telunjuknya seperti gerakan aegyo ottoke song.

"Jadi kamu ingin aku pergi hari ini?" Eunha mengangguk antusias.

"Iya!"

"Oke, jangan khawatir".

"Benarkah? Ahjussi! Terima kasih banyak!". Eunha kembali beraegyo.

Ayah Eunha akan kemari?
Ini adalah kesempatanku buat cari tahu apakah dia cucu kandungku atau bukan.

Jung Eunha, akulah yang harus berterima kasih padamu!


[tiga jam sebelum kencan]

Chaeyeon tengah mematut dirinya di depan cermin. Memakai make up tebal hingga mencukur rambut halus dikedua betisnya. Sedangkan teman kencannya, Jung Jaehyun masih rebahan alias tidur nyenyak di kamarnya.



[satu jam sebelum kencan]

Chaeyeon tengah sibuk mengeluarkan isi lemarinya demi gaun yang cocok. Sementara Jaehyun masih mendengkur di atas kasurnya.


[30 menit sebelum kencan]

Chaeyeon menetapkan pilihannya pada gaun imut berwarna putih gradasi hijau lembut. Kemudian ia melepas roll yang menempel di poninya. Sementara Jaehyun terbangun akibat suara di ponselnya. Ia bangkit dengan terburu hingga kakinya menabrak pinggiran kasur.

"Aish! Syukur deh.. Gue masih punya 30 menit". Laki-laki itu meletakkan ponselnya dan kembali merebahkan dirinya di kasur, bahkan menggulung tubuhnya ke dalam selimut tebalnya.

Setelah Chaeyeon sukses memakai baju pilihannya, ia kembali mematut tubuhnya di depan cermin. Ia mencubit-cubit perutnya yang terlihat sedikit bergelambir.

"Aish! Apa ini?! Keknya gue kudu rajin olahraga biar lemak-lemak ini ilang!".

Sementara Jaehyun di kamarnya kembali terbangun dan mengecek ponselnya. Kali ini bukan untuk melihat jam, tetapi untuk bercermin. Ia merapikan rambut depannya menggunakan jari-jarinya.

"You're looking good, dude". Ia mengantongi ponselnya dan bangkit menuju keluar kamar..

Tanpa mandi bahkan tidak cuci muka!!















Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang