Dining Companion

411 56 36
                                    





Yuna menatap sengit lelaki yang tengah asik menata meja di bawah sana. Ia langsung mengambil topi ayam raksasa dan memakainya di kepalanya. Tidak lupa menyiapkan alat berperangnya seperti pisau, pemotong kuku, penghancur cangkang kepiting sendok, garpu dan sumpit stainlessnya menjadi satu dalam sebuah dompet kulit tebal. Yuna juga memasang sarung tangan plastik di kedua tangannya.

Tidur setelah makan membuatmu mulas, dan mulas sebelum tidur akan membuatmu lapar lagi

Yuna mengejan dengan kuat sambil meremas tissu toilet di pangkuannya. Ya, gadis itu memilih mengosongkan perutnya lebih dahulu sebelum mengeksekusi laki-laki yang sudah menyabotase hadiah-hadiahnya untuk lelaki kamar nomor 6.








"Halo? Lo dimana? Kenapa lo belum sampai disini?".

"...".

"Hei, gue udah beli 10kg daging, cepat kesini sebelum semuanya matang".

"...".

"Hah? Kamp pelatihan? Halo? Halo?".

Tuuut ttuuut

"Yak! Yak, Lee Taeyong! Anjir! Apa dia sedang kram setelah pelatihan atau gimana". Jaehyun meletakkan ponselnya di atas meja.

Asap tiba-tiba membumbung tinggi hingga menutupi pandangannya. Jaehyun terbatuk-batuk. Dari balik asap itu muncul sosok gadis dengan kepala tertutup topi ayam raksasa dengan kacamata hitam menutupi matanya.

"Ada apa dengan kepala ayam itu?".

Dia punya dua belas potong besar daging di atas panggangan, dan aku sudah mengosongkan perutku untuk kembali mengisinya
Aku benar-benar lapar sekaraaaaaanngg....

"Siapa lo?".

"Aku? Aku miss Choi".

Gadis itu langsung melahap daging-daging yang masih berada di atas panggangan. Membuat Jaehyun melebarkan matanya terkejut.

"Hei.. hei! Apa yang lo lakuin?". Gadis itu hanya menatap Jaehyun melalui kacamata hitamnya sambil tangannya terus menyuapkan daging ke dalam mulutnya.

"Apa yang sedang cewek ini lakuin?". Jaehyun langsung mendorong bahu Yuna dan mulai ikut melahap dagingnya.

"Yak, berhenti makan daging gue!". Keduanya saling berebut daging tanpa ada yang mau mengalah.

Pandangan Yuna terhenti pada sebotol besar wine ginseng di meja seberangnya. Gadis cantik itu menatap takjub wine keemasan itu.

Bukankah itu wine ginseng alami?
Minuman keras itu berusia setidaknya lima tahun
Dengan seduhan seluruh akar untuk mengekstrak semua kandungan alami ginseng Siberia
Kayaknya aku harus meminumnya dalam rangka membenarkan balas dendamku pada lelaki ini

Yuna melirik Jaehyun sekilas yang terlihat sedang sibuk menghabiskan dagingnya. Tanpa kata ia langsung melesat mengambil wine ginseng itu, membuka tutupnya dan langsung menyedotnya langsung dari botolnya. Jaehyun menatapnya nyalang.

"Yak! Apa yang lo lakuin! Apa lo bahkan tau minuman apa itu?". Jaehyun sampai menyemburkan isi mulutnya saat melihat gadis bertopi ayam itu mengabaikannya dan malah asik menyedot minumannya.

"Ayah gue bikinin itu buat gue pas gue jadi pemain basket nasional! Gue bahkan belum minum sedikitpun buat ngehargai jerih payah beliau!". Akhirnya Jaehyun ikut mengambil sedotan dan menyedot minuman itu bersamaan dengan Yuna.

Keduanya saling mendorong kepala lawannya. Mereka berlomba menyedot minuman itu sesekali tangan keduanya saling serobot.



Semua menu di atas meja itu sudah habis tak bersisa. Bahkan alat pemanggang itu juga sudah mulai berhenti mengeluarkan asap. Sementara kedua orang berbeda jenis itu.....

Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang