"Selamat makan".
Empat orang itu tengah menikmati sarapan bersama di meja makan. Dimana Eunha dan Jaehyun duduk berseberangan. Sedang Chaeyeon dan Mingyu masing-masing duduk di sebelahnya.
Saat Jaehyun akan mengambil potongan daging, sumpitnya tersangkut dengan sumpit Eunha yang juga sedang mengambil potongan daging yang sama. Keduanya memelototkan mata kesal.
"Woi! Lepasin daging gue!". Jaehyun menipiskan bibirnya.
"Lo yang lepas. Gue udah nyentuh dia duluan!". Keduanya tak mau mengalah.
Berebut sepotong daging hingga bunyi sumpit mereka membuat anggota asrama lainnya geleng-geleng kepala.
Tanpa diduga, Chaeyeon mengambil potongan daging itu dan meletakkannya di piring Jaehyun. Membuat Eunha dan Jaehyun kebingungan. Namun Chaeyeon malah tersenyum lebar.
"Gue nggak yakin apa itu sesuai sama kesukaan lo, tapi daging itu gue sendiri yang masak tadi". Jaehyun mendengar kata 'masak' seperti 'masuk'.
"Hah? Berarti kita kudu mengeluarkannya biar dia nggak kejebak di dalem. Woy, daging! Keluar woy!". Jaehyun mengatakannya dengan nada dibuat sok-sok panik.
Mingyu yang tengah menyuap nasi sampai tersedak. Sedangkan Chaeyeon tertawa terbahak-bahak. Jangan tanya bagaimana ekspresi Eunha. Gadis imut itu nampak jijik dengan ekspresi Jaehyun yang sengaja dibuat imut.
"Selera humor lo anjlok banget". Eunha merotasikan matanya malas.
"Woi! Jung Eunha!".
"Apaan!".
"Ada cabe nyelip di gigi lo". Sontak Eunha mengangkat sendok ke wajahnya dengan mata melebar panik.
"Hah? Dimana?". Mingyu ikut menoleh menatap wajah Eunha.
"Muka lo tuh, Cel. Kek cabe nyelip di gigi, mengerikan. Bhuahahahahaha". Eunha menggertakkan giginya.
"Woi, mulut lemes! Lo tuh kekanakan banget tau nggak sih!". Jaehyun masih terbahak.
Kali ini Chaeyeon ikut menertawakan Eunha. Bahkan tawanya cukup berlebihan hingga membuat Jaehyun dan Mingyu terdiam menatapnya aneh. Chaeyeon masih menahan tawanya saat menoleh pada Mingyu dan Jaehyun yang tengah menatapnya.
"ENggak, ini si Jaehyun lucu banget wkwk". Keduanya kembali terbahak.
"Kamu tahu Rumah Sakit 'J'?". Chaeyeon nampak berpikir.
"Rumah Sakit elit terbesar di seluruh kota ini?". Wanita tua itu mengangguk.
"Kudengar putra pemilik Rumah Sakit itu pindah ke rumah kos itu". Chaeyeon hampir menyemburkan es krim di mulutnya.
"Putra pemilik Rumah Sakit 'J'?".
Hari itu Chaeyeon langsung mencari profil Rumah Sakit 'J' di internet. Ia menemukan sebuah laman yang menampilkan foto para petinggi perusahaan. Di foto itu ada Jaehyun yang memakai setelan jas resmi tengah berpose di tengah bersama pendiri Rumah Sakit 'J', presdir Jeon.
"Jadi Jung Jaehyun adalah putra presdir Rumah Sakit 'J'?". Chaeyeon menepuk laptop di depannya dengan mantap.
"Dihari dan usia sekarang ini, bahkan kalo seseorang dapet kerjaan tetap, mereka paling nggak harus ngehabisin 20 tahun di sebuah perusahaan. Tapi kalo gue nikahin pria kaya, maka hidup gue pasti kejamin sampe usia gue ratusan tahun! Bahkan gue bakal terus dihormatin meski udah mati sekalipun". Chaeyeon menatap langit-langit kamar kosnya.
"Menjadikan Jaehyun calon suami gue adalah sebuah pekerjaan baru gue. Fighting Jung Chaeyeon!". Ia bersorak sambil menutup laptopnya.
"Lo keliatan keren banget, bro". Lamunan Chaeyeon buyar saat suara Mingyu kembali masuk ke telinganya.
Ia menoleh ke sebelah kanannya, nampak Jungkook baru bergabung di meja makan dengan setelan rapi seperti pekerja kantoran. Lelaki berkacamata itu menuang air dari teko ke dalam gelas dan langsung menandaskannya dalam sekali teguk.
"Gue hampir lupa. Lo bilang hari ini mulai kerja di Samsung Enterprise. Gue ucapin selamat ya, Jungkook". Eunha menampilkan senyum tulusnya pada Jungkook, sedang Chaeyeon menatap remeh Jungkook melalui ekor matanya.
"Hah? Samsung Enterprise? Bukannya itu perusahaan yang lo impikan selama ini, Jung?". Mingyu ikut menyahuti. Jungkook mengangguk sambil mencomot roti.
"Gue denger magang disana sangat sulit didapetin. Wow, lo hebat banget, Kook". Jaehyun berujar sembari beranjak menuju balkon.
"Bukannya lo kemarin bilang habis gagal 2x wawancara disana? Akhirnya lo berhasil juga, syukur deh. Seenggaknya lo bisa membuat sebuah kemajuan". Jungkook menipiskan bibirnya mendengar sindiran Chaeyeon padanya.
"Nona gigi silet harusnya berhenti ngekhawatirin gue dan kunyah aja daging ini!". Jungkook langsung menyuapkan sepotong besar daging ke mulut Chaeyeon dan mengundang tawa Eunha serta Mingyu.
"Astaga, punggung gue!". Seketika keempat orang yang tengah berada di meja makan berlari menuju balkon.
Jaehyun tengah terbaring kesakitan sambil memegangi punggungnya di lantai balkon. Mingyu yang memang paling dekat langsung berjongkok memeriksa Jaehyun. Namun laki-laki itu langsung didorong kasar oleh Chaeyeon yang merangsek mendekati Jaehyun.
"Jaehyun-ah, lo nggak apa-apa?". Jungkook yang melihatnya langsung mencibir.
"Cih! Si Gigi silet nggak mau ngunyah daging sapi karena dia udah nancepin gigi siletnya ke orang tolol yang lain". Setelahnya ia langsung berlalu.
***
Chaeyeon merawat Jaehyun yang nyeri punggung akibat kejatuhan barbel berat. Sementara Mingyu menyiapkan air hangat untuk Jaehyun. Jaehyun sangat bingung mendapati Chaeyeon begitu perhatian padanya.
"Aah.. lo pasti bingung ya. gue ini punya banyak pengalaman pas jadi sukarelawan di panti jompo. Oiyah, Lo yakin baik-baik aja tanpa ke rumah sakit?".
Lo harus ke rumah sakit terus nemuin Ayah lo terus ngenalin gue ke beliau sebagai calon mantu. Hihihihii
"Daripada ke rumah sakit, gue biasanya kalo nyeri punggung pasti manggil tukang urut. Itu bakalan bikin semua rasa sakit di tubuh lo ilang". Mingyu menginterupsi sambil tangannya diletakkan di kedua saku celananya.
"Masa iya? Gue emang benci disuntik, sih. Gue harap bisa dapetin tukang urut itu". Chaeyeon seperti mendapat sebuah kode yang diberikan Jaehyun.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding House NO. '97
Fiksi PenggemarSummary? Go check to the history ~ PROSES REVISI ~