A Shoulder to Cry On

549 51 43
                                    

Jungkook menyeruput kopi cup nya dengan lemas. Kepalanya sangat pening karena berdiri menjaga stan seharian. Bagaimana bisa departemen pengembangan bisa merangkap menjadi marketing begitu.

"Pemagang Jeon?". Seketika Jungkook bangkit berdiri.

"Ini pekerjaan yang sulit, kan?". Wakil Lee meletakkan dua paperbag besar di meja depan Jungkook.

"Aku bahkan harus jadi manusia balon di depan kantor saat masa magangku dulu. Ah.. ini hadiah yang diberikan kantor untuk perayaan Chuseok". Pria itu memberikan satu paperbag pada Jungkook.

"Saya dapat satu juga?".

"Tentu saja. Semua sudah ambil satu, jadi ada satu untukmu juga". Baru saja Jungkook hendak meletakkan paperbag itu di bawah mejanya saat seorang wanita yang merupakan manjer pemasaran mendekati dua laki-laki itu.

"Apa semua orang sudah mengambil hadiah mereka?". Wakil Lee mengangguk.

"Dimana punyaku?". Jungkook dan wakil Lee saling pandang bingung.

"Mana hadiahku? Apa ini? Siapa yang ambil hadiahku?".

"Manajer Jeong! Ini hadiahmu!". Wakil Lee langsung mengambil satu paperbag dan menyerahkannya pada wanita itu.

"Aku sengaja menyembunyikannya agar tak diambil orang lain". Wanita itu berlalu sambil menggumamkan terima kasih. wakil Lee berbalik menatap Jungkook menyesal.

"Sepertinya anak magang tidak dapat". Wakil Lee berbisik dibtelinga Jungkook.

"Aku minta maaf. Tapi aku akan mengambil ini kembali". Wakil Lee mengambil paperbag di tangan Jungkook.

"Nggak apa-apa pak, aku baik-baik saja". Wakil Lee nampak sungkan pada Jungkook.

Akhirnya pria itu membuka paperbag dan mengeluarkan salah satu isinya, yaitu kecap asin botolan yang dihiasi pita-pita kuning. Wakil Lee Memberikannya pada Jungkook sebagai hadiah kecil karena merasa Tidak enak padanya.



***





"Hei, Kim Mingyu! Lo ngintipin member GFRIEND lagi ya?". Mingyu yang tengah asik mengintip dari jendela kamarnya menoleh.

"Nggak. Gue lagi nunggu hit girl malem ini". Jaehyun membaringkan tubuhnya di kasur Mingyu.

"Hit girl? Apa itu nama girlgrup baru?". Mingyu kembali menoleh, kesal.

"Lo nggak perlu tau". Ponsel Jaehyun berdering.

"Ya..ini gue, Jaehyun".

"Ayo ikut kencan buta bersama kami".

"Hmm... Kencan buta? Cantik nggak?".

"Dia mahasiswi tari".

"Cantik nggak?".

"Seumuran sama lo".

"Cantik nggak?".

"Katanya sih agak glamour".

"Berarti dia cantik. Oke gue siap-siap".

***

Jungkook menikmati hembusan angin malam di sekitar sungai Han ditemani beberapa kaleng minuman beralkohol. Tidak lupa meletakkan kecap asin dari wakil Lee di antara deretan kaleng itu. Entah sudah berapa kali ia menghela napas. Kemeja dan dasinya sudah tidak beraturan.

"Gue bersumpah bakal direkrut oleh Samsung Enterprise sebagai karyawan tetap di penghujung tahun ini!".

Byuuuurrr!!!

Jungkook hampir menyemburkan minuman di dalam mulutnya saat seseorang muncul dari dalam sungai. Orang itu merangkak naik ke daratan dengan kostum khas wanita penyelam. Wanita itu semakin mendekati tempat Jungkook duduk. Sementara Jungkook menyipitkan matanya untuk memperjelas obyek di depannya.

"Nona gigi silet?". Perempuan itu membuka kacamata selamnya.

"Yaelaaahh... Kenapa lo terus muncul dimana-mana, sih? Nyebelin banget". Chaeyeon menatap Jungkook sambil mencibir.

Jungkook menatap jaring biru yang berisi makhluk menggeliat itu yang tengah di pegang Chaeyeon.

"Lo habis nangkep belut?". Chaeyeon mengangguk lalu mendudukkan dirinya di samping Jungkook.

"Hei, kenapa ada botol kecap asin disini? Jangan bilang ini hadiah Chuseok yang lo dapetin dari kantor?". Jungkook nampak tersinggung.

"Konyol banget Perusahaan besar macam Samsung ngasih sebotol kecil kecap asin untuk karyawan magang baru mereka?". Chaeyeon tergelak.

"Tapi Bener juga sih, itulah sebabnya sebuah keberuntungan dilahirin sebagai wanita kek gue ini yang dapetin suami kaya sebagai gantinya". Dering ponsel Chaeyeon menginterupsi mereka.

"Oh? Jaehyun!". Jungkook mencibir saat menatap perubahan ekspresi Chaeyeon yang berangsur ceria.

"Chaeyeon. keknya gue nggak bisa makan malam bareng lo, soalnya gue ada kencan buta".

"Apa? Kencan buta?".

"Hmm.. kita atur ulang aja acara makan malamnya, oke?". Chaeyeon nampak kecewa.

"Semuanya hancur". Perempuan itu langsung menenggak minuman Jungkook.

"Woi! Apa yang lo lakuin! ck!". Jungkook menatapnya kesal.

"Kenapa lo jadi nggak rasional sih? Daripada buang-buang waktu buat cowok, mending gunain waktu lo buat belajar dan cari kerja kan?". Chaeyeon menyunggingkan senyum miringnya.

"Apa? Cari kerja? Itu gampang bagi seseorang kek elo. Hal kek gitu nggak ada dalam kamus gadis kek gue yang nggak berasal dari keluarga kaya atau berpendidikan". Chaeyeon kembali menenggak isi kaleng terakhirnya.

"Lo pikir gue nggak pernah kepikiran buat cari kerja. Gue sebenernya pernah masuk sekolah musik. Tapi cewek-cewek dari keluarga kaya udah punya konser solo bahkan belajar di luar negeri. Gue satu-satunya yang nggak bisa ngelakuin itu semua". Jungkook menatap kasihan pada Chaeyeon.

"Gue nggak punya kepercayaan diri, gue nggak pinter, jadi bahasa inggris gue anjlok gimanapun kerasnya gue belajar. Apa gunanya wawancara kalo gue selalu gagal". Chaeyeon menghela napas lelah.

"Woy! Gue juga pengen dapet kerjaan di perusahaan gede kek yang lo lakuin. Tapi semuanya nggak pernah sesuai sama keinginan gue, jadi gue mutusin buat dapetin pria kaya sebagai gantinya. Jadi gue netapin tujuan yang beda akhirnya. Tapi, apa itu salah?". Chaeyeon merebahkan dirinya di samping Jungkook.

Yang tidak disadari Chaeyeon adalah bahwa panggilannya masih tersambung dengan Jaehyun. Dimana lelaki tampan itu tengah bersiap di seberang sana saat mendengar ponselnya yang masih bergemerisik.

"Gue bahkan pergi nangkep belut dari Sungai Han sendiri karena Jaehyun bilang pengen makan belut. Tapi Jaehyun nggak nyadar dan malah pergi kencan buta. Aish! Betapa memalukannya!".

Sementara di seberangnya, Jaehyun tengah mendengar semua yang dikatakan Chaeyeon. Dahi lelaki tampan itu berkerut bingung.

"Jangan bilang.... Chaeyeon suka sama gue?". Jaehyun menunjuk wajahnya sendiri.

Ia lalu menghubungi teman-temannya dan mengurungkan niatnya untuk keluar rumah.




"Woi, gigi silet! Hp lo berdering dari tadi!".

"Aish! Siapa sih yang chat gue disaat kek gini!". Chaeyeon menyambar ponsel yang tergeletan di sampingnya dengan geram.

Jung Jaehyun

Coba tebak gambar ini:
:
:

Jung Jaehyun send you a photo..

Jaehyun menunjukkan empat jari (artinya 'sa' dalam bahasa Korea)

Jaehyun menyentuh cuping telinganya (berarti 'gwi')

Jaehyun berpose tertidur (dibaca 'ja')


Ketika tiga gambar itu digabung maka menjadi 'sa-gwi-ja'. Chayeon langsung berteriak histeris. Ia memukul-mukul pundak Jungkook.

"Woy! Dia pengen kencan sama gue! Ya ampun demi apa!". Chaeyeon langsung meninggalkan Jungkook sendirian.

"Dasar perempuan gila!".
.
.
.

Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang