Random

544 52 12
                                    

"Lihatlah mereka semua pura-pura sibuk. SEMUANYA! PERHATIAN!". Semua pekerja itu mendongak menatap ketua divisinya berdiri bersama seorang pria muda berkacamata bulat.

"Kita punya pemagang baru yang mulai bekerja di kantor hari ini. Sapalah semua orang". Pria muda berkacamata itu membungkuk sopan.

"Halo, saya pemagang baru, Jeon Jungkook. Saya akan bekerja keras dan mendedikasikan hidup saya untuk perusahaan ini. Terima kasih". Ucapnya mantap.

Semua orang hanya pura-pura tersenyum saat Jungkook memperkenalkan dirinya. Lalu kembali menatap layar laptop di meja masing-masing. Hal itu membuat Jungkook dan ketua divisi menjadi agak canggung.

"Wakil Lee?". Pria yang duduk paling dekat dengan mereka mendongak.

"Ya, pak?".

"Kenapa kamu tidak latih saja Jungkook dan ajari dia beberapa hal?". Pria itu membungkuk sopan pada atasannya.

"Tentu, saya akan melakukannya". Begitu ketua divisi pergi, Jungkook mendekati Wakil Lee.

"Permisi, dimana meja saya?".

"Mejamu?". Pria itu mengernyit bingung.

"Aah.. begini. Ekhem.. sebenarnya hari ini kau punya sebuah tugas penting".

"Ya? Tugas yang seperti apa itu?".

"Ikut aku".

Jungkook kebingungan saat menerima celemek hitam bergambar emotikon smile di bagian dadanya.

"Hei, pemagang Jeon. Ini disebut 'Aroma Pemasaran'. Kami berusaha untuk meningkatkan citra perusahaan kami dan menarik lebih banyak pelanggan juga. Jadi, pastikan untuk membuat aroma popcorn 'sehat' ini untuk semua orang. Mengerti?". Meski diliputi kebingungan, Jungkook terpaksa mengangguk.

"Ya, pak. Saya mengerti".

***

Jungkook sungguh kerepotan dengan pelajaran pertamanya. Popcorn 'sehat' ini cukup banyak peminatnya. Apalagi ia menjualnya tepat di depan gedung perusahaan elektronik terbesar di kota ini. Wakil Lee dan seorang pekerja wanita yang sedivisi dengannya melintas membawa semacam cup bekas kopi. Pria paruh baya itu terhenti tepat di depan Jungkook yang tengah mengaduk popcorn.

"Hei, pemagang Jeon. Bisa tolong kau buangkan benda ini untukku?". Pria itu menyerahkan cup bekas kopinya pada Jungkook.

"Ah, tentu saja, pak". Wanita di sampingnya ikut memberikan cup bekas kopinya.

"Tolong buang milikku juga". Setelah dua orang itu memasuki gedung, muncul pria pengirim paket.

"Permisi, paket untuk tim pengembangan". Jungkook mengangkat tumpukan kardus paket itu dengan susah payah dan membagikannya masing-masing pada nama yang tertera.














"Astaga, pemagang Jeon! Kau ternyata sangat bersungguh-sungguh". Ketua divisi menyapa Jungkook yang baru kembali ke stan popcorn 'sehat'nya.

"Bisa tolong berikan ini pada tukang sepatu jika beliau lewat?". Pria itu menyodorkan sepatu kulit pada Jungkook yang langsung diterimanya dengan senang hati.

"Hei, Inha-ya. Berikan sepatumu juga padanya". Wanita yang datang bersamanya juga memberikan sepatu pantofelnya pada Jungkook.

"Tolong punyaku juga".












Baru saja ia selesai menyerahkan sepatu itu, beberapa tim divisinya beserta ketua divisi melintas sambil membawa kopi dan camilan di masing-masing tangannya.

"Astaga, pemagang kita. Lihatlah, bukankah dia pekerja keras?". Wakil Lee memuji Jungkook di depan karyawan lain dan ketua divisnya.

"Astaga, kita melupakan pemagang kita". Ketua divisi memukul pelan dahinya.

Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang