"Omo! Hyun-ie! Gimana kabar lo?".
"Hmm.. gue baik, Young".
"Astaga gimana bisa lo keliatan jauh lebih cantik dari terakhir ketemu?". Seorang gadis cantik yang sudah duduk manis itu menertawakan kalimat gadis yang baru bergabung di mejanya.
Keduanya bercakap-cakap heboh membahas hal-hal random di kampus. Karena memang keduanya mengambil jurusan yang berbeda.
Sementara di pintu masuk cafe, Seorang gadis berambut pendek berjalan dengan percaya diri menuju meja berisi dua gadis cantik yang tengah bercengkerama itu. Ia mengibaskan rambut pendeknya dan berjalan ala supermodel. Salah satu dari gadis yang duduk di meja mengenali gadis rambut pendek itu. Dari ujung rambut hingga kakinya sungguh glamour.
Rambut yang ditata oleh salon profesional Cheongdamdong, lip tint no.12 dari merek ternama YSL, gaun pink pastel karya Jacques Mixx, stiletto merah dari Jimmy Choo dan.. tas Prada limited edition. Gadis berambut pendek itu nampak bersinar.
"Hei, Jung Eunha, disini!". Gadis di meja itu melambaikan tangannya.
"Hei, guys. Maaf gue telat".
"Hei, Eunha-ya. Item baru?". Tanya gadis yang tadi menyapanya.
"Aah.. bayi gue? Hmm... Ini cuma tas limited edition koleksi mereka, tapi sebenernya nggak terlalu mahal kok. Mereka bahkan punya model ini dalam beberapa warna". Eunha tersenyum paksa.
Gue ngadopsi bayi ini dengan uang kuliah yang ayah berikan, killer nggak tuh
"Woah, gaun lo keknya baru juga?". Gadis itu menyentuh lengan gaun Eunha dan langsung ditepis oleh Eunha.
"Aah... ini? Ini karya Jacques Mixx. Gue tadi buru-buru jadi cuma pake apapun yang gue temuin berserakan di lantai. Lagian semua orang pasti punya satu kek gini yang berserakan di lantai kamar mereka kan?".
Gue ngambil pinjaman mahasiswa buat dapetin gaun ini, jadi gue cuti kuliah.
Jangan pikir bisa nyentuh, perlu banyak biaya buat bersihinnya."Eh iya, tahu nggak? Gue pernah denger ada cewek di kampus yang ngambil pinjaman mahasiswa buat beli barang-barang branded, anjir!". Eunha langsung menelan ludahnya.
"Menyedihkan banget nggak sih? Kenapa pakek barang-barang branded ketika mereka nggak mampu membelinya?". Gadis disamping Eunha menimpali.
"Bener banget. Gue juga nggak habis pikir ada orang yang kek gitu. Oh iya, karena gue telat ini tadi, jadi biar gue yang traktir kalian. Hmm.. kalian harus bener-bener berterima kasih". Eunha mengalihkan topik.
"Lo lagi? Gue ngerasa nggak enak kalo lo yang selalu bayarin. tapi, Lo emang yang terbaik". Kedua gadis teman Eunha mengacungkan jempolnya.
Aish! Semua uang belanja gue ludes
"Gue ke toilet bentar ya. Kalian pesen aja lagi". Pamit Eunha.
"Halo, ayah?".
"Dimana kamu sekarang? Apa kamu sudah pindah?".
"Eei.. apa maksudnya pindah?".
"Ibumu mengirim beberapa lauk tapi pemilik rumah bilang kamu sudah pindah dan semuanya dikirim balik. Apa yang terjadi?". Eunha menelan ludah susah payah.
"Itu... ah aku lupa belum ngabarin ayah karena baru pindah minggu ini".
"Apa! Ayah akan ke Seoul sekarang, jadi kirimkan alamatmu!".
Tuut tuut
"Astaga! Gimana nih. Apa yang harus gue lakuin kalo ayah sampe tau gue nilap duit kontrakan juga?". Eunha mengacak rambutnya frustasi.
Eunha berpikir keras sambil jemarinya yang berkuteks hitam metalik itu mengetuk-ketuk pinggiran wastafel.
"Eh, apalagi yang bisa gue lakuin. Gue cuma butuh ngeluarin semua orang dari asrama. Ayah nggak akan tau kalo itu rumah kos atau rumah kontrakan kalo penghuninya cuma gue? Hehe Eunha emang pinter".
***
Jung Chaeyeon tengah membayangkan kencannya bersama Jaehyun sore ini. Ya, semalam mereka janjian akan berkencan sore ini untuk merayakan hari jadi mereka. Chaeyeon menatap wallpaper laptopnya yang menampilkan foto para petinggi Rumah Sakit "J". Dimana ada Jaehyun disitu.
Semetara itu di kamar nomor 6, kamar Jungkook, laki-laki itu tengah sibuk belajar. Ponsel di atas meja belajarnya berdering. Ia meletakkan pensilnya untuk mengangkat panggilan itu.
"Halo, ayah".
"Kamu benar-benar berencana memutus semua hubungan denganku hanya karena aku bilang jangan pulang?!".
"Maafkan aku".
"Aku harus mulai mempersiapkanmu untuk mengambil alih Rumah Sakit ketika aku pensiun. Stop buang-buang waktumu dan mulai mempersiapkan untuk menjadi dewan Rumah Sakit".
"Ayah! Aku sudah bilang kalau aku ingin bekerja di perusahaan elektronik!".
"Apa?! Bagaimana bisa seorang pria tidak memiliki ambisi apapun seperti ini? Apa kau tidak ingin sesekali bisa mengalahkan saudaramu?".
"Tolong berhenti membandingkan diriku dengan hyung! Aku akan berhasil dengan usahaku sendiri. Aku-".
"DASAR TIDAK BERGUNA!".
"Apa? Halo? Ayah? Ayah!".
***
"Jungkook-ah". Lelaki itu menoleh saat Mingyu memanggil namanya.
"lo nggak magang hari ini?". Jungkook menggeleng.
"Perusahaan sedang tutup karena ulang tahun".
"Terus lo mau kemana? Kencan?". Tiba-tiba Chaeyeon muncul dari belakang Jungkook.
"Hei, Kim Mingyu! Lo nggak tau kalo dia belum pernah pacaran sebelumnya?". Mingyu menahan tawanya.
"Dia nggak punya pacar, oh nggak, dia belum pernah punya pacar sama sekali". Jungkook memelototkan matanya menatap Chaeyeon. Nyaris saja lelaki berkacamata itu memukul kepala Chaeyeon.
"Astaga! Jungkook bener-bener mirip robot tanpa ekspresi. Bhuahahaha". Mingyu dan Chaeyeon terbahak bersama.
"Gue mau ke perpus". Jungkook berlalu tanpa mengindahkan ejekan dua orang itu.
"Lo sendiri mau kemana, Kim Mingyu?". Mingyu menunjukkan sebuah tiket.
"Gue mau ke fanmeet-nya GFRIEND. Eh btw, apa gue masih bau pancake sayur?". Mingyu menyodorkan lengan kaosnya pada Chaeyeon dan perempuan itu ikut mengendusnya lalu mengangguk.
"Gue bakal pukul Jung Eunha dengan spatula-".
"Apa lo bilang?!". Tiba-tiba saja Eunha muncul dari belakang Mingyu.
"Dasar pendek-jelek!". Mingyu langsung kabur keluar rumah sebelum Eunha sempat melemparkan tas prada miliknya ke kepala Mingyu.
"Hei Jung Chaeyeon! Mau kemana tuh kampret?".
"Oh? Dia mau ke fanmeet GFRIEND".
"Cih! Ah iya, bukannya lo bilang hari ini mau kencan sama si kampret Jaehyun?". Chaeyeon menepuk kepalanya.
"Astaga, gue hampir lupa. Gue duluan". Chaeyeon langsung melesat kembali ke kamarnya.
"Sempurna. Semua orang sudah keluar. Lalu Cewek di kamar nomor 1 tidak pernah keluar kamar. Jadi tinggal tuan Kwak yang harus keluar dan semuanya selesai".
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding House NO. '97
FanfictionSummary? Go check to the history ~ PROSES REVISI ~