Give Up

488 59 43
                                    

Kepiting saus asam manis, kepiting rebus, kepiting bakar, lumpia isi kepiting, steak daging kepiting, kepiting kecap, keripik kepiting dan aneka makanan dari kepiting lainnya tengah menghiasi meja kecil di dalam kamar nomor 1 itu. Jungkook heran sampai tanpa sadar mulutnya menganga sejak awal menu-menu itu disusun di atas meja.

"Yak! Choi Yuna. Lo bakal makan ini semua sendirian?". Yuna menatap sengit ke arah Jungkook.

"Aku akan memulai siaran live. Jadi tolong jangan berisik". Gadis yang kali ini memakai topi kepiting raksasa di kepalanya itu meletakkan jari telunjuknya di bibirnya agar Jungkook diam.

Kemudian Yuna mulai menghadap laptopnya. Jemarinya meng-klik keyboard dan mulai merekam.

"Bam..bam..bam.. sudah waktunya untuk Yuna's Party!! Menu hari ini... seperti yang kalian lihat, kepiting!!". Gadis itu menunjuk topi kepiting di kepalanya.

"Kalian pasti tahu kan gimana rasanya kepiting?". Tanpa basa-basi Yuna memakan semua menu di depannya dengan lahap.

"Lihat nggak? Apa kalian lihat ini? Aku akan melahapnya sekarang. Uwaaaau". Kali ini kedua tangannya menggenggam seekor kepiting saus berukuran jumbo.

Sementara Jungkook di sebelahnya menatap gadis itu takjub dan sesekali membulatkan mulutnya.

"Waw! Lezat sekali!".

Dalam waktu singkat, semua menu kepiting itu ludes tanpa sisa. Ia langsung menjeda siarannya sambil merapikan dan membersihkan mejanya. Ponsel Jungkook berdering.

"Ya, wakil Lee?".

"Pastikan kamu tidak terlambat dan membawa youtuber itu kesini jam tujuh, oke?. Mungkin karena dia bintang Youtube, disini bahkan ada wartawan media asing. Kami semua memiliki harapan besar padanya".

"Aah..ya".

"Oke, sampai jumpa di kantor".

Tuut tutt

"Aish! Gimana nih?". Jungkook melirik gadis yang tengah menyiapkan berbagai menu di mejanya itu.

"Nggak bisakah lo luangin waktu buat dateng nanti jam tujuh?". Yuna hanya melirik Jungkook sekilas.

"Siaran bagian kedua akan segera dimulai. Tolong diam".

"Lo bakal tetep kek gini? kalo gue udah nekat, lo nggak tau apa yang mungkin bakal gue lakuin selanjutnya". Yuna mengabaikan Jungkook dan malah memulai siaran live-nya.

"Yuna's Party bagian kedua baru saja dimulai". Komentar mulai memenuhi layar laptop.

"Untuk bagian kedua, adalah makanan kering. Apa kalian melihatnya? Aku pastikan mendapatkannya cukup banyak dan lengkap. Kalian bisa memesan aneka jajanan seafood kering di toko berikut". Ia memamerkan sepiring penuh jajanan kering ke depan layar laptopnya sembari telunjuknya menunjuk ke arah bawah, seperti menyuruh penontonnya melihat ke tulisan di bagian bawah layar.

Tib-tiba Jungkook menggeser tubuhnya hingga ikut terekam dalam siaran live. Jarinya mengetik-ketik di keyboard laptop dengan ekspresi menyebalkan. Langsung saja Yuna mendorongnya kasar.

"Gurita ini terlalu besar, jadi Aku akan merobek kakinya lebih dulu sampai terpisah biar mudah dimakan".

Jungkook lagi-lagi muncul di layar. Kali ini laki-laki itu duduk di atas ranjang tepat di belakang Yuna. Ia mengenakan topi gurita raksasa milik Yuna dan menggeser kepala Yuna agar dirinya ikut terekam kamera. Jungkook terus mengganggu Yuna tanpa henti selama acara.

"Akulah sang gurita". Yuna mendorong Jungkook dengan keras hingga lelaki itu menabrak tembok.

"Yak!!". Yuna langsung mematikan siarannya.

"Woooo.. lo kesel kan kalo kerjaan lo diganggu orang. Jadi gimana, apa lo udah berubah pikiran sekarang?". Yuna langsung bangkit berdiri.

"Apa aku terlihat seperti lelucon di matamu? Apakah aku tampak se-gabut itu? Aku udah bilang kalau aku nggak mau pergi. Emang ada masalah besar apa dengan acara itu sehingga kamu membuatku terlihat menyedihkan?". Jungkook membanting topi gurita yang ada di kepalanya.

"masalah besar? Apaan maksud lo? Terus nih, menurut lo apa pekerjaan gue itu juga keliatan kek lelucon bagi lo? Lo pikir gue ngelakuin semua ini ke elo karena gue gabut gitu?! Nasib karir gue bergantung sama acara yang sangat penting ini. Nggak bisakah lo sedikit ngebantu?".

"Sudah kubilang, aku tidak mau pergi! Tidak bisakah kamu menghormati alasanku mengapa aku tidak bisa pergi bersamamu?".

"Alasan apaan, lo haha hihi disini terus nonton film dengan box ramen". Yuna menaikkan kedua alisnya.

"Apa kamu bilang?".

"Lo ngerti nggak sebutan buat orang kek lo? INTROVERT AKUT!!!". Yuna membulatkan matanya terkejut.

"Ah, terserahlah! Gue nggak bakal ngemis-ngemis ke cewek gabut kek lo lagi. Gue mending dipecat dari magang". Jungkook langsung keluar dari kamar Yuna sambil membanting pintunya.



***





Jungkook berkali-kali menghela napas. Waktu sangat cepat berlalu. Saat ini sudah hampir jam 7 dan ponselnya sudah meraung-raung sejak tadi.

"Halo, wakil Lee?".

"Akhirnya kau mengangkat panggilanku. Oh ya, dimana kalian? Lagi di jalan, kan?".

"Sebenarnya... saya gagal meyakinkan dia, maafkan saya-".

"Apa! Kamu bercanda ya?!"

"Maafkan saya".

"Cukup. Begini saja, culik dia dan bawa kesini sekarang juga. Kalau tidak, kamu akan dipecat!".

Klik!

Jungkook kembali ke kamar seberangnya. Berharap kalau-kalau gadis itu akhirnya berubah pikiran disaat-saat terakhir. Ia menghembuskan napas sejenak sebelum kembali mengetuk pintu kamar nomor 1 itu.

"Yuna-ya! Hei, Choi Yuna, keluarlah! Ayo bicara baik-baik. Gue minta maaf udah ngatain lo-". Jungkook tak sengaja mendorong pintunya yang ternyata tidak dikunci.

Nampak Yuna tengah terbaring di lantai sambil memegangi perutnya. Tanpa pikir panjang, Jungkook langsung menggendongnya di punggungnya untuk dibawa ke rumah sakit. Tepat saat mereka keluar kamar, Chaeyeon juga keluar kamarnya dan menatap Jungkook kaget.

"Woi! Mau ngapain lo? Lo mau culik dia cuma karena dia nggak mau lo ajak kencan? Woi! Jeon Jungkook!".

Jungkook membawa Yuna di punggungnya sambil berlari. Yuna yang setengah sadar langsung panik berusaha menutupi wajahnya menggunakan topi hoodie Jungkook.

"Apa yang kamu lakukan? Sudah kubilang aku tidak mau pergi!".

"Diem dan jangan pingsan! Lo harus tetep sadar!".
















Setelah membaringkan Yuna di ranjang rumah sakit, gadis itu kembali terlihat panik.

"Di..dimana aku?". Ia menoleh ketakutan ke seluruh penjuru ruang IGD.

Bahkan saat dokter jaga hendak memeriksanya, Yuna malah menutupi kepalanya menggunakan bantal.

"Dokter, tolong periksa dia. Dia kelihatan kesakitan".
.
.
.















Special YuKook hmm🌝🌝🌝

Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang