Evidently

505 63 44
                                    

Tringg!!

Jungkook mengusap layar ponselnya. Pesan dari group kantornya memenuhi pop up layar. Ia mengklik pop up itu dan membaca satu persatu pesan.

Tim Pengembangan SamsVng
You, Hong_, Im_, Jang_, And 3others..

Hong_
Sudah tau kan kalo ada tamasya makan malam perusahaan besok?

Jang_
Semua harus hadir besok

Im_
Tamasya makan malam? Oke

Yoon_
Ayo makan sampai perut meledak besok

Jungkook_
Baik, aku mengerti🙂
(Read by 6 people)

Lee_
Huh? Siapa itu Jungkook?

Jungkook_
Aku pemagang baru
(Read by 6 people)

Jang_
Ups! Maaf🙊

~You have been removed from this chat room~

"Apa-apaan nih. Mereka bahkan nggak tau nama gue setelah nyuruh gue ngelakuin ini itu seharian?".



***





Seorang gadis berambut panjang dengan setelan serba hitam dan topi serta masker senada menutupi wajahnya tengah menyeret sesuatu di tangan kanannya menuju keluar rumah sambil menoleh ke kanan dan kirinya. Tangan kirinya menggenggam sekop. Tampilannya sungguh mencurigakan.

Semetara itu di belakangnya dalam jarak aman, seorang laki-laki tinggi besar berusaha menguntitnya. Dalam keremangan cahaya bulan, wajah laki-laki itu terlihat. Kim Mingyu, penghuni kamar nomor 3.

"Apa yang sedang dia coba kubur? Gue bakal pastiin buat dapetin bukti yang gue butuhin di tangan gue". Mingyu ikut mengendap-endap sesekali menyipitkan matanya.

Tak jauh dari jarak mereka berdua, Tuan Kwak juga tengah menguntit.

"Kalau dia benar cucuku, aku tidak akan membiarkannya tertangkap dan dipenjara".

Gadis itu menghentikan langkahnya saat mendengar suara gemerisik di belakangnya. Sontak Mingyu dan tuan Kwak bersembunyi di body mobil yang tengah terparkir di pinggir trotoar. Gadis itu menoleh ke belakang dan menajamkan pengelihatannya. Namun tak mendapati apapun yang mencurigakan. Ia melanjutkan langkahnya.

Begitu sampai di semak-semak yang sepi, gadis itu berhenti dan mulai menggali tanah dengan sekop yang dibawanya. Sementara Mingyu bersembunyi dibalik pohon besar di belakang gadis itu. Ia membuka aplikasi kamera di ponselnya dan mulai membidik aktivitas gadis itu. Namun ia salah klik sehingga yang muncul di layar adalah wajahnya. Mingyu yang kaget reflek berteriak. Membuat gadis di depannya langsung menangkap basah Mingyu. Dengan takut-takut Mingyu menghampiri gadis itu.

"Lo ketangkep sekarang! Ini udah berakhir buat lo!". Gadis itu nampak panik.

"Nggak, kamu salah". Mingyu bergerak mundur karena gadis itu memajukan tubuhnya.

"Jangan mendekat!".

Tiba-tiba tuan Kwak muncul dari balik tubuh Mingyu dan langsung menarik kerah belakang kaos Mingyu. Lalu memasukkan tubuh tinggi besar itu ke dalam drum besar yang entah sejak kapan berada disitu. Tuan Kwak menggelindingkan drum itu hingga tergelincir menjauh. Tanpa disadari dua pria itu, si gadis menelepon 119.

Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang