Trifling Fuss

463 61 27
                                    







"Halo..haloo selamat malam semuanyaa. Masih bersama Choi Yuna yang akan berpesta malam ini, yeay".

Gadis cantik berambut panjang itu tengah berpose di depan laptopnya dengan aksesori nyeleneh di kepalanya.

"Untuk menu kali ini.. hmm.. ah! Kalian lihat ini?". Ia menunjuk aksesori berupa topi gurita besar di kepalanya.

"Ini gurita! Yap. Malam ini kita akan berpesta dengan gurita. Wooow, aku tidak sabar ingin menggigiti ekor gurita ini".

Gadis itu, Choi Yuna, ternyata adalah seorang youtuber khas channel kuliner. Ia memiliki ratusan ribu subscriber di channelnya, dengan vlog-vlog yang sebagian besar berisi mukbang. Ia merupakan youtuber yang cukup terkenal di kalangan pemuda. Karena konten-kontennya yang sangat bagus.

Choi Yuna mulai mencincang daging gurita besar di depannya itu menggunakan pisau besar di tangan kanannya. Potongannya ia letakkan di atas alat pemanggang portable. Semua itu ia lakukan sambil live.

"Lihatlah betapa lezatnya gurita ini guys". Banyak sekali komentar yang masuk di siaran live-nya.

"Astaga ini enak banget".








Sementara itu di kamar seberangnya, Jungkook baru saja selesai mandi dan tengah menikmati soda kaleng di balkon kamarnya. Ia merasa sangat terganggu saat mendengar suara berisik dari kamar seberangnya. Langsung saja ia meneriaki kamar seberangnya lewat balkon.

"Astaga, cewek ini selalu buat keributan tiap malam. Dan bau apa ini? Dia sedang memanggang sesuatu di dalam kamar?". Jungkook mengendus asap yang masuk ke kamarnya.

"WOY KAMAR NOMOR 1! BISA KECILIN SUARA LO NGGAK? APA LO NGGAK MIKIR SUARA LO TUH BERISIK BANGET DI TENGAH MALEM KEK GINI!". Yuna yang kaget langsung mematikan musik pengiring live-nya.

"WOI! LO PIKIR MATIIN MUSIK AJA UDAH CUKUP? GIMANA SAMA ASEP PANGGANGANNYA, ANJIR!". Jungkook kembali meminum sodanya dengan kesal.

"APA BEGITU ENAK MAKAN SENDIRIAN DI KAMAR SEMENTARA ORANG LAIN KELAPARAN. LO SEENGGAKNYA BISA BERBAGI SEBAGIAN DARI APA YANG LO MAKAN, AISH!". Jungkook meremukkan dan membanting kaleng soda kosong itu ke lantai.

Seharian ini ia sudah lelah fisik dan mental, di asrama ia juga kesulitan istirahat karena ulah kamar nomor 1 itu. Ia menatap bengis pada jendela balkon seberang yang terbuka lebar itu. Kemudian beranjak memasuki kamarnya sambil membanting jendelanya sendiri.

Sementara Yuna di kamarnya langsung menghentikan siaran youtube nya dan mengemasi beberapa potong gurita bakar ke dalam kotak sterofoam. Ia keluar ke balkon dan melompati pagar pembatas balkonnya dengan balkon seberangnya. Yuna menggantungkan kotak itu di pagar pembatas balkon kamar nomor 6 itu Lalu mengetuk kaca jendelanya pelan.

Setelah Yuna menghilang kembali ke dalam kamarnya, Jungkook membuka jendelanya lebar terkejut mendapati kotak sterofoam tergantung di pembatas balkonnya. Senyum tipis menghiasi wajah tampannya. Segera saja ia mengantongi sekaleng soda ke dalam plastik dan menggantungnya di pembatas kamar seberangnya sambil mengetuk jendelanya pelan. Persis seperti yang dilakukan Yuna sbelumnya.

Saat sudah menerima makanan dan minuman di kamar masing-masing, Keduanya tersenyum bahagia entah karena apa.


***


Pagi hari di asrama 97 dimulai dengan sarapan bersama oleh tuan Kwak, Eunha dan Jungkook. Mereka menikmati serapan dengan hidmat. Sebelum terjadi keributan.

"Lihat ini, bhuahahahahahahahaha". Mingyu seperti biasa, menjadi biang keributan dengan menunjukkan selembar foto pada Jungkook.

"Lo tau siapa ini?". Itu foto seorang siswi culun dengan rambut panjang dikepang dua dan kaca mata kotak serta pipi tembam dan gigi maju lima centi.

"Ini kan..". Jungkook reflek menatap Eunha yang berada di seberangnya.

"Lo kenal dia nggak?". Lalu Jungkook pura-pura tidak mengetahuinya dengan menggelengkan kepalanya.

"Nggak, gue nggak kenal". Mingyu membalik foto itu menghadap tuan Kwak. Membuat orang tua itu nyaris menyemburkan makanan di mulutnya.

"Astaga.. bagaimana bisa ada orang yang begitu buruk rupa". Mingyu tertawa menyetujui ucapan tuan Kwak lalu mensejajarkan foto itu tepat di samping kepala Eunha yang sedang sibuk mengiris nuggetnya.

"Ini adalah foto rekan serumah kita Jung Eunha yang benar-benar menyeramkan. Bhuahahahaa". Sontak saja Eunha mendongakkan kepalanya.

"Apa!". Gadis itu langsung merebut foto di tangan Mingyu.

"Gue pikir udah ngelenyapin foto ini! Yak! Dari mana lo dapet foto ini, Kim Mingyu! Lo pengen mati ya, sini lo!". Mingyu masih terbahak.

Eunha menarik kerah kaos Mingyu.

"Gue nggak bakal tau itu elo kalo nggak ada nama dada lo disitu. Bhuahahaha".

"Lo ngeselin, yak".

"Lepasin! Yak! Eunha-ya lepasin!". Mereka saling dorong.

Namun bagaimanapun tenaga Mingyu lebih kuat daripada Eunha yang badannya jauh lebih kecil dari Mingyu. Mereka jatuh bersamaan dengan posisi Eunha tertindih Mingyu. Jungkook dan tuan Kwak terpekik tatkala menatap dimana posisi tangan Mingyu berada. Tangan Mingyu tanpa sengaja mendarat di kedua dada Eunha! Kedua orang beda jenis itu melongo sesaat sebelum...

"KYAAAAAAAA!!!! COWOK BANGSAAT! SINI LO!". Eunha langsung bangkit dan kembali menarik kerah kaos Mingyu.

Gadis itu memukuli Mingyu dengan pancake yang ada di meja makan. Jungkook terbahak dengan tidak santainya. Sementara tuan Kwak mengelus dadanya.

Astaga
Jika gadis ini benar cucuku yang hilang, bagaimana bisa dia begitu jelek!
Kupikir setidaknya ia harus cantik seperti putraku yang tampan ini

Tuan Kwak membuka dompetnya dan menatap foto mendiang putranya.

Kupikir aku harus bertemu ayah Eunha
Jung Eunha! Apa yang telah orangtuamu lakukan?
.
.
.

Boarding House NO. '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang