"lo kalau marah lucu ya, imut"
~Zaynsa Seananda Alvaro****
"Gue nggak mau tau, pokoknya gue bakal dapetin Sean secepatnya" ucap Zura dengan senyum liciknya.
****
Hari ini Salma tidak terlalu bersemangat untuk sekolah. Masalahnya, dia tidak satu kelas dengan Adel.
"Sal, kok sedih gitu. Kenapa?"
Rahma menghampiri putrinya dan mencium keningnya."Salma nggak sekelas sama Adel, Ma. Terus nanti Salma temenan sama siapa?" terlihat raut wajah sedih di wajah cantik Salma.
"Nggak usah sedih dong, anak mama kan cantik, pinter. Pasti banyak yang mau jadi temen kamu" ucap Rahma memberi semangat.
"Tapi kan Salma sering sakit, pasti mereka nggak mau deket deket Salma" Gadis itu tetap saja sedih.
"Percaya deh sama mama, nanti pasti banyak banget yang mau temenan sama kamu, jangan sedih ya" Rahma berharap putrinya itu tidak patah semangat seperti ini lagi.
"Iya, Ma" Rahma lega putrinya itu sudah bisa tersenyum.
***
Hari ini masih pagi tapi di sekolah sudah ramai siswa kelas 10, tidak ada yang dilakukan mereka selain mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka.
Berbeda dengan Salma yang tidak bersemangat mencari tempat duduk, bahkan letak kelasnya saja dia tidak tau. Mau bertanya tapi dia jarang sekali bersosialisasi dengan orang lain sehingga dia pun mengurungkan niatnya tersebut.
Salma masih saja berjalan di dekat siswa siswi kelas 10,karena dia yakin jika dia mengikuti mereka, dia akan menemukan kelasnya.
Koridor sekolah sangat ramai, banyak siswa yang berlarian memasuki kelas mereka. Karena tubuh Salma yang mungil membuatnya mudah terjatuh kala tertabrak siswa yang berlarian.
Salma jatuh terduduk di Koridor sekolah, ia merasakan sakit dipergelangan kakinya.
"Jangan lemah jadi cewek"
Salma mendongak dan menemukan tangan yang terulur berniat membantunya berdiri.Salma tidak menerima uluran tangan itu "Kakiku sakit, Kak. Nggak bisa berdiri" ucap salma lirih dan beralih menatap kakinya yang terasa sakit.
"Mana yang sakit?" Mendengar itu Salma langsung menunjukkan pergelangan kakinya. Entah apa yang laki laki itu lakukan, tapi Salma merasakan bahwa kakinya sudah sedikit lebih baik.
Laki laki itu pun membantu Salma berdiri."Makasih" Salma tersenyum memandang laki laki yang telah membantunya.
"Iya, gue Zenathan Akbar panggil aja Nathan. Nama lo siapa?" Ucap laki laki itu.
"Salma Maurine Yerina, panggil aja Salma"
"Lo ngapain disini, nggak masuk kelas?" tanya Nathan.
"Gue, eh maksudnya aku nggak tau kelas X Mipa 1 dimana"
Mendengar penuturan Salma, Nathan pun paham dan mengantarkan Salma sampai ke depan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Teen FictionS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...