Kehadiranmu benar benar
memberi sesuatu yang tak pernah aku miliki sebelumnya
Terima kasih~Salma Maurine Yerina
...........
....***....Hari ini kegiatan sekolah telah usai, seperti permintaan Sean tadi pagi. Bahwa pulang sekolah Sean harus membawa Salma ke rumahnya untuk bertemu Bunda dan Adiknya.
Sesampainya di rumah keluarga Sean, Salma mendadak nervous entah kenapa.
"Duhh, kok deg deg an berasa mau ketemu calon mertua aja" gumam Salma yang terdengar samar di telinga Sean.
"Apa Sal?" tanya Sean
"Enggak, nggakpapa"
Mereka memasuki rumah dan langsung disambut oleh teriakan seseorang.
"Kak Salmaaaaa!"
Agatha berlari kemudian memeluk Salma erat erat. Saking eratnya Salma sampai susah bernafas. Sean yang melihat Salma pun langsung menegur adiknya.
"Tha, jangan kenceng kenceng meluknya. Salma nggak bisa nafas tuh"
"Iya iya sorry" ucap Agatha lalu melepas pelukannya
"Namanya juga lagi kangen kangenan" lanjutnya.
"Eh eh ada apaan rame rame. Duh calon mantu dateng" Shiera berjalan mendekati Salma, dan Salma langsung mencium panggung tangan Shiera.
"Aduh cantiknya, calon mantu bunda ini"
"Calon mantu apaan sih, Bun. Sean sama Salma belum jadian" gerutu Sean.
"Ohh belum berarti akan Bun" celetuk Agatha
"Apaan sih" Shiera hanya terkekeh mendengar percakapan putra putrinya itu.
"Ih udah deh nggak usah berantem terus" ucap Shiera
"Kamu Salma ya?" Lanjutnya beralih pada Salma yang ikut tersenyum karena tingkah sahabat dan 'calonnya itu'
"Iya Tante" jawab Salma seraya tersenyum.
"Jangan panggil Tante. Panggil Bunda aja?"
"Iya, Bunda" Salma sangat bahagia bisa dekat dengan keluarga Sean, apalagi saat mengetahui bahwa Agatha adalah adik Sean. Luar biasa rasanya.
"Kak, ke kamar aku yuk. Aku mau cerita banyak sama kakak" ajak Agatha dengan wajah berbinar
"Enak aja, gue yang bawa Salma kesini. Harusnya Salma ke kamar gue" kali ini Sean tak terima, dan atas ucapannya itu telinga Sean disambut hangat oleh tangan Shiera.
"Ngomong apa kamu tadi hmmm? Mau ngapain bawa calon mantu Bunda ke kamar kamu?" tanya Shiera seraya menarik telinga Sean
"Aduh Bun, sakit. Sean becanda aja Bun suerrr deh" Ucap Sean dengan jari tangannya yang membentuk huruf 'V'
Bunda melepaskan tangannya dari telinga Sean, dan semuanya pun tertawa kecuali Sean yang masih sibuk mengelus telinganya yang sudah merah sekarang.
****
Kini Sean dan Salma sudah berada di dalam mobil menuju rumah Salma. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Mereka berdua tampak tenang karena sudah mendapat izin dari Rahma. Selama di rumah Sean, Salma diperlakukan sangat baik bak tuan puteri.
Keheningan seketika sirna saat Salma menanyakan sesuatu kepada Sean.
"Emm Kak?"
"Apa?" jawab Sean singkat tapi cukup untuk diterima Salma
"Kakak tau ngak siapa yang nyekap aku waktu itu?" tanya Salma yang terus menatap Sean dari samping.
Sean yang mendengar itu langsung menepikan mobilnya. Sean menarik nafas panjang dan menghadap ke arah Salma. Menatap manik mata Salma yang seakan sedang menanti jawaban darinya.
" Gue belum tau, Sal" jawaban itu membuat Salma menunduk. Tapi dengan sigap tangan Sean meraih dagu Salma agar menatap dirinya lagi.
"Tapi gue curiga sama seseorang. Dan gue belum bisa mastiin kebenarannya karena belum ada bukti yang jelas. Gue janji akan nemuin pelakunya, dan nggak akan ngebiarin dia ngelakuin itu lagi" mendengar ucapan Sean, seketika itu wajah Salma memperlihatkan rona merah, lalu ia memalingkan wajahnya agar tak diketahui Sean.
Sean yang sadar akan hal itu malah semakin ingin tertawa. Menurut Sean tingkah Salma sungguh lucu dan menggemaskan.
"Makasih kak Sean. Baik banget deh sama Salma" ucap Salma yang terus mengerling malu.
"Gue lakuin itu semua karena gue nggak mau kehilangan lo untuk yang kedua kalinya. Gue sayang sama lo" batin Sean.
Puas memandang Salma dengan hiasan rona merah diwajahnya, Sean kembali melajukan mobilnya menuju rumah Salma.
Sesampainya dirumah Salma, Sean tidak ikut masuk ke dalam karena sudah malam dan ia ingat kalau besok ada ulangan fisika.
"Gue nggak ikut masuk ya Sal. Gue belum belajar, besok ada ulangan fisika soalnya"
"Iya Kak, nggakpapa. Makasih ya" jawab Salma dengan senyum manisnya
Sean juga membalas dengan senyum yang tak kalah manisnya. "Ya udah, salam buat Om sama Tante" Salma mengangguk mengiyakan.
Salma terus menatap kepergian mobil Sean sampai menghilang dari pandangannya. Wajahnya semakin bersembu merah saat mengingat kejadian kejadian di rumah Sean. Menurut Salma, keluarga Sean sangat baik juga lucu.
Salma pun langsung meninggalkan halaman rumahnya dan beranjak ke dalam karena suasana yang sudah sangat dingin.
Dengan ekspresi ceria Salma menceritakan semua hal yang terjadi saat ia berada di rumah Sean. Rahma yang mendengar hal itu juga nampak senang karena putrinya ini diterima dengan baik oleh keluarga Sean.
"Duhh, Mama jadi pengen kenalan sama calon besan" ucap Rahma sambil menoel noel pipi putrinya yang terus memerah karena malu.
"Ishh apaan sih Ma" gerutu Salma dengan senyum malu malu.
Aihh lucunyaaa...
***
Sean baru saja pulang mengantar Salma, ia ingat bahwa Bundanya mengatakan bahwa ayahnya akan pulang 2 hari lagi. Tapi ini sudah terlewat lama, dan ayahnya tak kunjung pulang.
"Bun, kata bunda waktu itu ayah pulang 2 hari lagi. Kok sampe sekarang belum pulang juga" tanya Sean.
"Ah iya, Bunda belum bilang ke kamu kalau setelah dari Amsterdam, ayah kamu ditugaskan lagi ke Singapura." jawab Shiera
"Kok nggak bilang sih Bun"
"Iya maaf, soalnya Bunda liat waktu itu kamu lagi pusing mikirin Salma yang nggak sadar sadar"
Sean menarik nafas panjang "Ya udah deh Bun" lalu Sean beranjak menuju kamarnya.
"Maaf Sean, Bunda belum bisa jujur sama kamu dan Agatha. Belum saatnya, Nak" Ucap Shiera dalam hati, sambil menyeka air matanya yang entah sejak kapan terjun membasahi wajahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.Hai hai teman teman semua...
Pada penasaran nggak sih sama kelanjutannya?
Ayo lahhh penasaran aja, biar aku semangat ngelanjutinnya😘❤️❤️
Maaf atas kehadiran typo typo yang tak disengaja...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Novela JuvenilS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...