Bukan hal mudah sebenarnya, tapi apa salahnya membuat orang yang kita sayang bahagia?
🐾🐾🐾
"Elang, Aina. Kami selaku orang tua kalian sudah sepakat untuk menjodohkan kalian"
Deg.
Kata kata Sean tadi masih dicerna oleh Elang dan Aina. Sedetik kemudian mata mereka membulat sempurna.
"Yes"
"Apa? Nggak!"
1 detik
3 detik
5 detik
"Yeayyy" bukan bukan, itu bukan suara Elang maupun Aina. Melainkan Ara yang juga baru paham dengan apa yang dibicarakan keempat orang tua ini.
Elang menahan diri agar tidak tersenyum, walaupun pada akhirnya ia tetap tersenyum tetapi sangat tipis, nyaris tak terlihat jika tidak memperhatikannya dengan jelas.
Sedangkan Aina menganga tak percaya, "Mah, Pah. Aina nggak bisa" tolak Aina sehalus mungkin.
"Kenapa, Nak? Apa karena kalian belum terlalu saling mengenal?" tanya Airin pada putrinya itu.
Jujur Aina tidak mau jika harus berjodoh dengan Elang, seorang laki laki yang terkenal Playboy itu. Aina mengakui kalau Elang itu tampan, bahkan sangat tampan. Tapi tetap saja ia tidak mau.
Aina tidak menjawab, ia malah menunduk. Aina bingung harus bagaimana, pasti orang tuanya sangat kecewa kalau ia benar benar menolak perjodohan ini.
"Kalau alasannya benar seperti itu. Kalian bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk saling mengenal satu sama lain" ucap Bagas yang membuat tiga orang tua lainnya mengangguk setuju.
"Benar itu, kami sangat berharap kalian mau menerima perjodohan ini. Kami sudah merencanakan hal ini sejak kalian masih kecil, awalnya kami sempat melupakan ini. Tapi setelah dipikirkan lagi, ini perlu dilakukan untuk kebaikan kalian masing masing" ucap Salma mencoba memberi pengertian.
"Tapi kita masih sekolah" jawab Aina. Ia masih mencoba menolak perjodohan ini tanpa menyakiti perasaan siapapun.
"Itu gampang, pernikahan kalian akan dirahasiakan sampai kalian lulus, toh sebentar lagi kalian akan ujian kelulusan" balas Sean membuat Aina lagi lagi menghembuskan nafas berat.
"Aina, Mama sama Papa akan melakukan perjalanan bisnis yang agak lama, jadi kami ingin ada seseorang yang menjaga kamu sepenuhnya. Kamu terima ya?" oh ayolah, Aina tidak tahan jika sudah mendengar Mamanya berbicara dengan nada memohon seperti itu.
"Aina bisa jaga diri sendiri kok, Mama Papa ngga usah khawatir" tolak Aina lagi.
"Bukannya Mama sama Papa mau lepas tanggung jawab. Tapi pergaulan sekarang itu sangat bahaya, Aina. Apalagi untuk remaja seperti kalian. Terima ya, Nak?" Aina melirik Elang, bisa bisanya laki laki itu hanya diam menyimak pembicaraannya tanpa berniat membantu Aina menolak perjodohan ini.
Elang masih tetap diam membuat Aina mendengus.
"Kami tau, belum ada rasa cinta diantara kalian. Tapi cinta itu datang karena terbiasa. Kalian pasti bisa menumbuhkan rasa cinta itu di dalam rumah tangga kalian nantinya" jelas Airin membuat Aina kembali menatap Elang.
"Elang terima perjodohan ini" jawab Elang santai.
What! Mata Aina membulat sempurna saat mendengar kata kata itu keluar dengan santainya dari mulut Elang.
Baru saja Aina ingin protes tapi Elang sudah lebih dulu melanjutkan kalimatnya.
"Elang memang belum punya perasaan yang seharusnya ada itu, tapi Elang akan berusaha. Elang tidak mau mengecewakan Ayah dan Bunda. Dan Elang juga mau memperbaiki diri Elang, mungkin lewat perjodohan ini. Elang sadar belum bisa membuat Ayah dan Bunda bangga, tapi setidaknya Elang bisa membuat Ayah dan Bunda bahagia karena keputusan Elang ini" jawaban Elang membuat Salma dan Sean menatap bangga putranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Novela JuvenilS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...
