S2|Mengalir

40 3 2
                                        

Biarkan kisah ini mengalir seperti air.


🐾🐾🐾

"Sini pipinya" Elang mendekat, tangannya mulai mengobati lebam di pipi Aina. Aina hanya diam begitu juga dengan Elang yang begitu serius mengolesi obat di pipi istrinya itu.

"Selesai" ucap Elang lalu tersenyum getir melihat keadaan Aina yang harus seperti ini karena ia tidak bisa menjaga Aina dengan baik.

"Sini, gantian kamu" Elang juga tak menolak saat Aina mengobati luka dibagian wajahnya, aihh wajah tampan ini sekarang penuh lebam.

"Aww" Elang meringis kesakitan karena Aina tidak sengaja menekan luka di pelipis Elang.

"Duh maaf maaf, nggak sengaja" Aina juga ikut meringis merasakan sakit. Sebenarnya dulu ia sering melihat Elang dengan muka yang penuh luka tonjokan itu dan ia hanya bersikap acuh, tapi entah kenapa kini rasanya berbeda, ia juga ikut merasakan sakitnya, biar bagaimana pun juga ia tetap merasa bersalah atas semua yang terjadi hari ini.

Mata Elang sedari tadi tidak lepas dari wajah Aina, ia menyukai raut panik milik Aina, sangat menggemaskan menurutnya.

Keduanya terus seperti itu, Aina yang sangat serius mengobati luka Elang, dan Elang yang juga sangat serius memperhatikan wajah cantik istrinya.

🐾🐾🐾

Akhir pekan telah tiba, dan Aina juga sudah tidak ada rencana untuk merajuk lagi, karena malam itu memang bukan sepenuhnya salah Elang, salah ia sendiri yang masih saja menunggu Elang pulang padahal Elang sudah memperingatkannya agar tidak usah menunggu, tapi Aina tetap Aina, keras kepala.

Pagi ini keduanya baru saja bangun tidur dan selesai membersihkan diri. Setelah sarapan mereka duduk di ruang keluarga sambil menonton acara televisi pagi. Mereka tak ada rencana ingin kemana mana, mereka hanya ingin mengistirahatkan diri karena tugas sekolah yang mereka dapat sangat banyak dan melelahkan, daripada membuang tenaga untuk jalan jalan lebih baik di rumah saja ya kan.

"Nana, pake ini deh" Elang menyerahkan sepasang aksesori berupa anting bulu bulu. Aina pun menerima dengan tatapan bingung.

"Pake cepetan" Aina mengangguk lalu memakainya degan bantuan Elang.

"Coba kamu pose, aku mau fotoin. Aku nggak ada foto kamu selain foto pertunangan sama pernikahan, Na" ujar Elang. Sebenarnya Aina sangat malas berfoto, tapi tak apa lah, sekali kali menyenangkan hati suami. Hihii.

Cekrek

"Nah sip"

Setelah itu Elang fokus pada ponselnya sedangkan Aina fokus pada televisi.

ealvaro.raihan

raihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang