My Sweet Boy (S2 END)

S E M B I L A N B E L A S

Aku tidak punya alasan untuk pergi darimu. Kalau pun ada, aku masih punya seribu alasan untuk tetap bersamamu.

~Sean Salma

....****....

Matahari telah berada tepat di atas kepala, satu jam yang lalu Sean dan Salma sudah meninggalkan taman. Kini keduanya sedang menyantap gado gado yang dijual pedagang kaki lima dipinggir jalan dekat taman.

Mereka memang anak konglomerat, tapi untuk urusan makan mereka lebih senang makan seperti ini. Asalkan bersih, sehat dan enak itu sudah cukup untuk keduanya.

"Sal, kamu kenapa nggak suka pedes?" tanya Sean, pasalnya tadi Salma memesan 2 gado gado yang 1 pedas dan yang 1 ori alias tidak pedas sama sekali.

"Yaaa nggak suka aja hehee" jawab Salma.

Setelah itu Sean membuka ponselnya yang dari tadi tidak berhenti bergetar.

COWOK GANTENG

Arfan : Yang abis jadian mana nih?

Jasen : (2)

Arfan : Woy keluar dong!

Jasen : (2)

Arfan : Mumpung libur makan makan sekarang aja

Jasen : (2)

Arfan : Lo papaan sih ngikutin gue terus nggak kreatif, dasar paku payung.

Jasen : Gitu aja baper lo kutil Zebra.

Sean : Berisik lo pada. Diem!

Jasen : Makan makan kapan?

Arfan : (2)

Sean : Sekarang, di deket Taman Anyelir.

Jasen : CUSS

Arfan : Gw ngajak cewe cewe ya

Jasen : Modus

Arfan : Serahhh

Salma melihat Sean serius sekali dengan ponselnya "Siapa kak?"

"Arfan sama Jasen" jawab Sean

"Mau ngapain" tanya Salma lagi

"Kesini"

"Ohh" Salma hanya beroh ria mendengar jawaban Sean.

"Sal?" Kali ini Sean yang terlihat ingin menanyakan sesuatu.

"Iya?"

"Kamu nggak akan pernah ninggalin aku kan dalam keadaan apapun? Ucap Sean yang terus menatap manik mata Salma.

"Kenapa kak Sean bilang gitu, yang aku aku yang takut kak Sean ninggalin aku" jawab Salma menunduk takut.

"Hei, kenapa mikir gitu?" tanya Sean seraya mengarahkan mata Salma agar menatap dirinya.

"Aku penyakitan Kak. Kak Sean pasti bakal kerepotan" jawab Salma murung.