D U A P U L U H E N A M

96 6 0
                                        

Menyala bagai api unggun, abadi seperti cikal di dadaku.

~Zaynsa Seananda Alvaro

....***....

Waktu begitu cepat berlalu. Hari ini siswa siswi kelas 10 akan mengikuti big camp,termasuk Salma. Gadis itu sempat tidak mendapat izin dari mama dan papanya. Tapi Salma tetap keras kepala, ia meyakinkan Rahma kalau ia akan baik baik saja karena ada Sean disana yang bisa menjaga dan mengawasi Salma.

Semua peserta big camp selesai memasang tenda masing masing, dan mereka mendapat waktu istirahat 20 menit. Sean memanfaatkan waktu itu untuk bertemu Salma. Ia menghampiri gadisnya ditenda yang sedang sibuk menata perlengkapannya.

"Salma" Salma yang merasa terpanggil lalu mendongak menatap siapa yang memanggilnya. Setelah tau siapa orangnya, Salma tersenyum manis lalu berdiri menatap Sean.

"Iya ada apa?"

"Jaga diri baik baik ya, kalau sakit atau gimana langsung bilang. Kalau nggak ada aku bilang sama kakak DA yang lain. Sebisa mungkin aku akan jaga kamu, tapi aku nggak bisa selalu liatin kamu. Jadi aku mohon jaga diri baik baik ya?"

Salma mengangguk lalu tersenyum, sepertinya kekasihnya ini sedang mengkhawatirkan dirinya. Oh manisnya.

"Makasih ya kak, aku janji akan baik baik aja. Lagian aku kan seregu sama temen temen aku itu. Mereka pasti jagain aku" jawab Salma.

"Ya udah aku balik lagi ya, jangan telat makan"

"Siap boss"

Sean terkekeh geli dengan tingkah gadisnya. Sebelum beranjak dari sana dan kembali melanjutkan pekerjaannya, senyumnya Sean mengacak rambut Salma dengan gemas, membuat peserta lain yang melihat kini sedang sibuk menahan tawa.

****

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan, seluruh peserta big camp telah selesai melaksanakan kegiatan dihari pertama. Masih ada satu setengah hari dan satu malam lagi dan pasti akan sama melelahkannya.

Sore sampai malam hari tidak terlalu tegang seperti tadi siang. Mereka susah melewati kegiatan wide game, dan latihan dasar kepemimpinan dengan baik, termasuk Salma walaupun tadi ia hampir saja ambruk saat wide game karena tidak kuat lari larian. Sean juga sempat dibuat panik dengan hal itu tapi untungnya Salma cepat pulih, Sean juga sempat mengajak Salma pulang karena takut kondisi Salma akan semakin buruk tapi Salma tetap tidak mau dan ingin terus melanjutkan big camp.

Malam hari diisi oleh upacara api unggun dan pensi dari setiap regu, untungnya jatah regu Salma bukan malam ini tapi dimalam terakhir.

Salma terpukau dengan pesona Sean, Sean sungguh luar biasa saat menjadi pradana upacara api unggun, badannya tinggi tegap yang dihiasi dengan cahaya dari api ditambah suaranya yang lantang membuat hati Salma menjerit.

Setelah upacara api unggun. Seluruh peserta duduk melingkar. Memberikan tempat untuk yang akan menampilkan pensinya. Salma duduk di barisan no 3 diregunya, duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya yang hanya dibalut baju pramuka mendadak menggigil kedinginan padahal sudah ada api unggun didepannya.

Sean menemukan sosok Salma yang kedinginan, ia mendekat menyamakan posisinya dengan Salma.

"Ke Uks aja ya?" tawar Sean

"Enggak, disini aja" tolak Salma

"Kenapa? Dingin kan disini?"

"Uks kan jauh, takut"

"Ada aku, nggak usah takut. Ke Uks ya?"

Salma tetap menggeleng dan tetap ingin melihat pensi walaupun kedinginan. Sean mengehembuskan nafas pasrah dan mau tidak mau harus mengikuti kemauan Salma yang tetap ingin berada di lapangan.

My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang