D U A P U L U H

116 8 0
                                    

Begitu banyak hal unik di dunia ini, tapi kenapa pikiranku selalu di sibukkan olehmu.

~Sean Salma

....***....

Brakkkk

"Seannnn!!!"

"Astaghfirulloh.. Alhamdulillah ternyata itu cuma mimpi" ucap Sean seraya mengeluh dadanya sendiri.

"Kamu kenapa sih, bikin Bunda khawatir. Tidur kok teriak teriak nggak jelas gitu. Mimpi apa?" tanya Shiera lalu duduk di dekat putranya itu.

"Enggak Bun, cuma mimpi hantu aja" bohong Sean.

"Sebenernya ini kenapa sih?“ tanya Sean dalam hati.

"Ya udah sana mandi siap siap Nanti telat loh jemput tuan putrinya" godaan Shiera

"Iya Bunda" Sean pun bergegas untuk melakukan ritual paginya.

Dan seperti biasa, Sean selalu menjemput Salma. Tapi sepertinya hari ini sedikit kesiangan.

Benar saja, Salma sudah menunggu Sean di depan rumah.

"Maaf telat dikit, kesiangan tadi hehee" Salma pun hanya mengendus kesal.

"Tumben pake motor kak?" tanya Salma.

"Iya biar bisa nyelip nyelip. Kamu nggakpapa kan?" Sean lupa kalau tidak baik membawa Salma dengan motor, waktu pertama kali Sean tidak tau kalau Salma tidak kuat dingin dan hari juga semakin gelap jadi mau bagaimana lagi. Kalau sekarang murni karena Sean lupa.

"Iya gapapa" Jawab Salma

"ya udah ayok, nanti telat" lanjutnya

Sean membawa motornya dengan kecepatan yang sedikit tinggi, ia tidak mau telat hari ini dan seterusnya. Karena kalau telat pasti mereka akan mendapat hukuman, ia tak masalah jika mendapat hukuman, tapi ia tidak mau kalau Salma sampai dihukum.
Lagi pula dia juga ketua osis, harusnya jangan sampai telat masuk sekolah.

"Oiya Sal nanti pulang sekolah ada rapat osis, nanti aku anter pulang kamu dulu ya?" tanya Sean

"Apa Kak? Nggak kedengeran" teriak Salma.

"Nanti aja sal kalo udah sampe" jawab Sean.

Maklum Salma tidak mendengar, suara motor sport Sean sangat bising.

Sesampainya di sekolah, masih banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Tapi semakin kesini pandangan mereka sudah biasa saja, dan Salma juga sudah mulai terbiasa.

"Tadi ngomong apa kak?" tanya Salma

"Nanti aku pulang sekolah ada rapat osis, terus nanti aku anter kamu pulang dulu aja ya"  jawab Sean

"Enggak usah, aku nunggu kamu aja Kak. Kasian kakak bolak balik terus"

"Tapi nanti kalau lama gimana Sal? Apa mau minta jemput mang Uja aja?" tawar Sean, Sean tidak mau Salma menunggu lama. Takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan saja.

"Nggakpapa, Kakak aja boleh anter jemput aku tiap hari. Masa aku mau nunggu kakak sekali aja nggak boleh sih" protes Salma.

"Iya udah deh iya" ucap Sean seraya mengacak rambut panjang Salma.

"Ishh apaansih, kan jadi berantakan" Salma protes dan memasang wajah yang menurut Sean sangat menggemaskan.

"Kenapa tu bibirnya maju maju? Mau dicium?"

Mendengar ucapan Sean, Salma langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan. Sean pun terkekeh melihat aksi Salma.

Akhirnya bel masuk menginterupsikan mereka untuk segera masuk kelas masing masing, tidak biasanya mereka sampai dan langsung bel. Maklum saja, hari ini mereka sedikit kesiangan. Lebih tepatnya hanya Sean yang sedikit kesiangan.

Hari ini masih seperti biasanya, semuanya melakukan kegiatan belajar mengajar dengan hikmat sampai bel pulang sekolah berbunyi.

Sean sedang rapat osis hari ini, agendanya adalah pelepasan anggota osis kelas 12 yang akan dilakukan minggu depan bersamaan dengan pelantikan anggota osis baru dari kelas 10. Salma memilih menunggu di kantin, beruntung Adel juga menunggu Arfan. Sejak kapan Arfan dah Adel dekat ya? Hmmm.

"Lo sejak kapan deket sama kak Arfan" tanya Salma dengan mulut penuh chiki.

"Kalo lagi makan nggak usah sambil ngomong kali Sal. Eh bentar bentar, makan nggak usah sambil ngomong apa ngomong nggak usah sambil makan ya? Yang bener yang mana Sal?" tanya Adel yang sekarang sedang kebingungan dengan pikiran anehnya.

"Sama aja kali Del, aelahhh" sinis Salma.

"Ya biasa aja sih, bagi chiki nya" Ucap Adel seraya merampas snack makanan ringan di tangan Salma.

Sudah hampir satu setengah jam mereka menunggu, akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga.

"Maaf ya lama" ucap Sean menghampiri Salma.

"Eh kak Sean, kok sendiri? Kak Arfan mana?" tanya Adel

"Loh, tadi katanya mau nyamperin lo ke kelas" jawab Sean.

"Oh iya tadi nggak tau kalo Salma juga nunggu kak Sean, terus janjinya sama kak Arfan di kelas. Begitu liat Salma ngikut aja ke sini, sampe lupa sama kak Arfan heeeheee. Ya udah Adel ke kelas dulu ya, Bye bye. Enjoy pacarannya" Adel segera pergi menemui Arfan tanpa menunggu jawaban lagi dari Sean ataupun Salma.

"Dasar aneh" gumam Sean.

"Aneh aneh gitu sahabat aku tauu" protes Salma

"Iya maaf tuan putri" Ucap Sean seraya terkekeh

"Ya udah yuk pulang" lanjutnya

Sean pun bangkit dari duduknya lalu berjalan dengan menggenggam erat tangan mungil Salma.

Di perjalanan menuju parkiran Sean tidak hanya diam begitu saja, ia terus menjahili gadianya itu.

"Sal sal" panggil Sean

Salma pun mendongak berusaha melihat ke arah Sean, matanya pun membulat ketika Sean mencium lembut pipi kanan Salma.

"Kak Sean ini tuh masih di sekolah jangan macem macem dong" pekik Salma.

Sementara Sean hanya terkekeh melihat tingkah gadisnya.

"Aku cuma semacem kok nggak macem macem" ucap Sean yang masih dengan tawa recehnya.

"Tapi ini tu di SEKOLAH kak Sean" ucap Salma penuh penekanan pada kata sekolah.

"Berarti kalau udah nggak disekolah boleh dua macem? Tiga macem? Atau empat macem?" tawa Sean semakin pecah saat berhasil membuat Salma geram bukan main, wajahnya sangat sangat lucu saat ini.

Pletak..

Wajah yang dipenuhi dengan tawa Sean berubah menjadi wajah yang sedih yang didramatisir.

Sean mengaduh kesakitan saat mendapat jitakan dari Salma.

Kali ini Salma yang tertawa puas melihat wajah melas milik Sean.

"Iya maaf sayang, habis pipi kamu gembul gitu. Imut" sontak Salma langsung cemberut

"Jangan cemberut gitu, makin gemes tau nggak" lanjutnya.

"Bodo ah" Ucap Salma lalu memilih berjalan mendahului Sean, Salma terus saja menggerutu di depan sana, berjalan dengan terus menghentak hentakkan kakinya. Sean terus dibuat tertawa dengan tingkah Salma.

"kapan rencana kita dimulai?"

"bentar lagi, gue jamin ini akan berhasil walaupun nggak mudah"

.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya banyak typo di sini...
Maklum aja keyboardnya suka nge lag heheee... :v

My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang