D U A P U L U H T I G A

106 4 0
                                    

Kenangan manis

~Sean Salma

...***...

Keduanya beranjak dari tempat itu, tentunya tidak langsung pulang. Tapi memenuhi janji Sean kepada Salma dulu. Yaitu beli es krim yang banyak.

Di dalam mobil, Salma masih saja tidak menyangka kalau dulu mereka pernah bertemu sebelumnya.

"Aku masih nggak nyangka kalau dulu kita pernah ketemu" Ucap Salma mendramatisir, membuat Sean hanya geleng geleng kepala.

"Berarti dulu kakak usia 6 tahun?" Sean mengangguk membenarkan.

"kakak kok bisa cepet tinggi sih, gimana caranya aku mau tau dong" tanya Salma antusias.

"Waktu itu aku emang pendek, habis sunat aku jadi cepet tinggi. Mau?" mendengar jawaban Sean, Salma sontak menggeleng tidak mau.

Sean tertawa rendah melihat perubahan raut wajah Salma sampai mereka tiba di kedai es krim yang sering mereka kunjungi akhir akhir ini.

"Mau rasa apa, biar aku yang pesen" tanya Sean.

"Emmm Coklat deh" Sean mengangguk lalu menuju meja pemesanan, tapi sebelum itu suara Salma mengrinterupsikan agar Sean kembali menghadap Salma.

Sean menatap Salma seolah bertanya 'kenapa', Salma yang paham dengan bahasa tubuh kekasihnya langsung bersuara.

"Dicampur sama stoberi enak juga kayaknya heheee" ucap Salma dengan cengiran khasnya

"Stroberi tuan putri, bukan stoberi" ucap Sean membenarkan.

"Iya ah sama aja"

"Iya tuan putri"

Salma menunggu pesanannya sambil bermain ponsel, membuka tutup aplikasi sosial medianya.

"Es krim rasa coklat campur sama Stroberi nya udah ready" mata Salma berbinar melihat 2 cup es krim yang ia yakini yang satunya lagi milik Sean.

"Makasih sayang" ucap Salma berterima kasih

"Apa tadi? Nggak denger tadi kamu bilang apa?" ucap Sean seraya mendekatkan telinganya.

"Makasih sayang" bisik Salma tepat di telinga Sean. Membuat Sean menatap Salma dengan senyuman penuh arti, sedangkan yang di tatap memalingkan wajahnya karena ia yakin wajahnya sudah semerah kepiting rebus.

Sean menjawab dengan senyum tulus "Sama sama sayang"

****

Sedari tadi Arfan mondar mandir di dalam kamarnya, sesekali berdecak. Ia bingung akan melakukan sesuatu yang ada dipikirannya saat ini atau tidak.

"Arghhh" Arfan mengusap wajahnya kasar lalu beralih mengacak rambutnya frustrasi.

Akhirnya ia mengambil ponselnya yang diletakkan di atas nakas lalu membiarkan jarinya menari nari di atas layar ponselnya.

ADELIA

Adel..
16.19

Arfan menutup ponselnya lalu melanjutkan aktivitasnya tadi, mondar mandir tidak jelas. Sampai kegiatannya berhenti karena sebuah notifikasi dari ponselnya.

Iya?
16.24

"Yesss, dibales" gumam Arfan

Nanti malem jalan yuk Del :))
16.25

"Semoga mau semoga mau"

Boleh. Jam berapa?
16. 27

Jam 7 gue jemput di rumah lo
16.27

My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang