Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali :v
🐾🐾🐾
Setelah sarapan Elang berangkat sekolah dengan mobil yang ia dapatkan dari kakek dan neneknya di ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Sekarang sudah pukul 7 lebih 12 menit. Itu artinya gerbang sekolah sudah ditutup 12 menit yang lalu. Tapi bukan Elang namanya jika ia panik karena terlambat. Salma sudah setiap saat menegur Elang juga memberi hukuman jika Elang kelewatan, dan tadi pagi Salma sudah menyuruh Elang agar sarapan dengan cepat agar tidak terlambat lagi, lagi dan lagi. Tapi tetap saja, Elang terlalu bebal untuk itu.
Terbukti sekarang ia masih santai menatap jalan yang ia lalui sedang macet karena efek hari Senin.
Pukul 7 lebih 44 menit, kini Elang sudah merada di depan gerbang sekolahnya. Mobilnya sudah ia parkir rapih di tempat khusus ketika ia telat seperti ini, sebenarnya Elang telat tidak sesering itu mengingat Elang sering berangkat bersama adiknya. Ia hanya sering bolos saja.
Pas sekali, tidak ada pak Ujang dan Guru piket. Membuat Elang dengan leluasa memanjat gerbang yang tertutup rapat itu. Dan,
Hap
Elang mendarat dengan mulus. Langsung saja ia melangkah menuju kelasnya yang ada di lantai 3, menggunakan jalur yang tidak melewati lapangan tengah tentunya. Bisa ketahuan kalau ia lewat sana karena pasti sedang berlangsung upacara bendera yang mungkin sebentar lagi selesai.
Elang berjalan dengan santainya seperti tidak ada beban yang ia pikirkan. Ya memangnya apa yang Elang pikirkan? Tidak ada.
"Telat lagi Elang?" Elang spontan menghentikan langkahnya, ia tau betul suara siapa itu.
"Mampus gue" batinnya.
Ia membalikkan badannya, dan benar saja, Bu Tuti sudah berdiri dengan matanya yang melotot.
"Eh, Ibu. Makin cantik aja hari ini, Bu" ucap Elang dengan memamerkan deretan gigi rapihnya.
"Nggak usah sok manis kamu. Ibu nggak akan tergoda sama playboy cap mujaer macam kamu" jawab Bu Tuti diakhiri dengan jeweran di telinga kanan Elang.
"Ampun, Bu. Janji deh nggak gini lagi" janji Elang disertai puppy eyes yang mampu membuat siapa saja luluh. Eitss, tapi tidak dengan Bu Tuti yang sudah kebal terhadap setiap tingkah Elang.
"Janji kamu ke saya sudah numpuk, Elang. Sekarang ke lapangan terus hormat bendera sampai jam istirahat pertama" putus Bu Tuti membuat Elang mendengus.
"Kok gitu sih, Bu? Kan Elang berangkat sekolah mau belajar. Kalau Elang dihukum jadinya Elang ketinggalan pelajaran terus nanti kalau Elang nggak pinter itu mau tanggung jawab? Lagian Bu saya ini telat datang harusnya diapresiasi karena sudah mau datang walaupun telat, daripada bolos kan lebih baik telat, Bu" ucap Elang yang membuat Bu Tuti jengah.
"Halah kamu ini, nanti juga ujung ujungnya kamu bolos kan"
"Nah itu ibu tau heheee" balas Elang lagi lagi dengan cengirannya.
"Sudah cepat sana atau ibu tambah hukumannya" ancam Bu Tuti membuat Elang lari terbirit birit menuju lapangan.
🐾🐾🐾
Di sinilah Elang saat ini, berdiri di tengah lapangan dengan tangan kanannya yang menghormat bendera. Sudah hampir dua jam ia berdiri di tengah lapangan yang panas ini. Sungguh kejam Bu Tuti :v
Untungnya sebentar lagi hukuman ini berakhir, sudah banyak murid yang berlalu lalang karena sebentar lagi bel istirahat berbunyi. Tak jarang siswi siswi yang lewat memekik melihat Elang dengan wajah tampannya yang dibanjiri keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Teen FictionS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...