Kita pacaran!
🐾🐾🐾
Siang ini Elang dan Aina sudah berada di rumah baru mereka. Rumah ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Rumah berlantai dua ini sangat pas untuk mereka berdua dan anak anaknya nanti. Aina sungguh menyukai rumah ini. Ada taman dengan berbagai macam bunga kesukaannya di halaman depan dan taman belakang rumah. Ada juga kolam renang yang Aina tau kalau Elang sangat suka berenang.
Dibalik kebahagiaan Aina karena mendapat rumah baru, ada kesedihan karena kedua orang tuanya baru saja berangkat ke Jepang untuk mengurus perusahaan mereka yang ada di sana, di tambah lagi ia ingat jika di rumah ini Aina akan tinggal bersama Elang, ia harus melayani suami menjengkelkannya itu.
"Nana" panggil Elang saat mereka baru saja selesai menata barang barang mereka. Elang dan Aina memutuskan untuk tinggal satu kamar dengan perjanjian Elang tidak akan macam macam. Mereka menyepakati itu dengan alasan jika nanti sewaktu waktu orang tua mereka berkunjung, mereka tidak akan dicurigai.
"Apasih jangan panggil gue Nana" jawab Aina kesal.
"Biarin, gue suka manggil lo Nana, lucu" mungkin membuat Aina kesal akan menjadi hobi barunya mulai saat ini.
"Belanja bulanan yuk sekalian ngisi perut, kan di rumah nggak ada apa apa" lanjutnya.
"Oke, gue ganti baju benar. Lo keluar dulu gih"
"Ngapain harus keluar?" tanya Elang dengan wajah sok polosnya.
"Kan gue mau ganti" kesal Aina, baru dua hari menjadi istrinya saja sudah membuat Aina darah tinggi.
"Kan bisa di kamar mandi, lagian di sini juga nggakpapa. Udah sah ini" sungguh, Aina dibuat sangat kesal oleh Elang. Tidak ingin berdebat lagi, Aina langsung mengambil baju gantinya dan segera menuju kamar mandi yang ada di kamar mereka dengan langkah kaki yang dihentak hentakkan, membuat Elang tertawa ngakak melihat tingkah Aina yang sangat berbeda saat status mereka belum menjadi suami istri.
🐾🐾🐾
Setelah perdebatan berganti pakaian, kini keduanya tengah berada di supermarket untuk membeli keperluan bulanan rumah tangga mereka. Aina sibuk memilih bahan bahan makanan sedangkan Elang hanya mengekori Aina, sesekali menjahili Aina pastinya.
"Na, beli cemilan ya"
"..." Aina tidak menjawab, ia masih fokus memilih buah buahan segar.
"Ck, Naaa" panggil Elang dengan suara yang kedengaran seperti anak kecil yang sedang merengek pada ibunya.
"Apasih?" jawab Aina ketus.
"Beli cemilan ya?"
"Beli tinggal beli sih, yang bayar lo ini kenapa gue harus repot" jawab Aina acuh, membuat Elang mendengus dan langsung pergi ke tempat makanan ringan.
Hampir satu setengah jam Elang dan Aina menghabiskan waktunya untuk berbelanja. Karena merasa lapar, mereka memutuskan untuk makan di restoran terdekat.
Saat sudah duduk di salah satu meja sambil menunggu makanan yang sudah di pesan, mereka hanya sibuk dengan dunianya masing masing, Aina yang sibuk memainkan ponselnya. Dan Elang yang sibuk memperhatikan Aina.
"Cantik" gumam Elang sambil tersenyum, Aina yang seperti mendengar seseorang yang mengatakan sesuatu langsung mengarahkan pandangan ke Elang yang kini tengah menatapnya sambil tersenyum.
"Kenapa liatin gue gitu" tanya Aina penuh selidik.
"Emang nggak boleh ya liatin istri sendiri?" Elang menjawab pertanyaan Aina masih dengan senyum dan pandangan yang terus mengarah kepada Aina.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Fiksi RemajaS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...