S2|Maaf(2)

51 4 2
                                    

Maaf. Karena aku, kamu jadi terluka seperti ini.

🐾🐾🐾

Aina menerima suapan bubur ayam buatan Elang sampai habis, Elang senang karena Aina mau memakan masakannya yang biasa biasa saja ini.

Elang meminta Aina untuk tidak masuk sekolah terlebih dahulu, dan Elang juga memilih untuk izin juga untuk merawat Aina.

"Minum obatnya dulu, Na" Elang memberikan Aina obat dan air putih, Aina menerimanya tanpa suara, setelah minun obat, Elang kembali lagi ke dapur untuk mencuci bekas makan Aina. Dan saat itulah Aina tertawa namun dengan suara tertahan, kalau ketauan kan gagal nanti.

Elang kembali lagi ke kamar, Aina hanya diam tanpa melirik Elang yang kini tengah menatapnya.

"Aina, kamu marah sama aku?"

"..."

Aina tak menjawab, tapi Elang tau jawabannya pasti 'iya'

"Aina, aku minta maaf. Bener bener minta maaf" Elang sangat tulus saat meminta maaf, membuat jantung Aina berdegup kencang karena Elang menggenggam kedua tangannya.

"Maaf ya?"

"Iya" Aina tidak sadar jika telah mengatakan kata itu, ia merutuki dirinya sendiri. Harusnya ia biarkan saja, ini semua salah Elang yang berujar sangat lembut ditambah tatapan mata yang memabukkan itu.

Elang tersenyum mendengar jawaban Aina, walaupun hanya satu kata tapi tak apa.

"Kamu mau apa? Biar aku beliin" tanya Elang antusias.

"Nggak mau"

"Mau banget sih gue sebenernya, kesempatan kan ngerjain Elang. Ah nunggu di paksa dulu ah"

"Nggak apa, ayo kamu mau apa?"

"Nggak mau"

"Harus mau, pokoknya apa aja bakalan aku turutin"

"Emm" Aina nampak masih berpikir, apa yang kira kira akan membuat Elang kesal.

"Aku mau kita keliling jakarta tapi setiap ada penjual mie ayam kamu harus beli terus dimakan" Elang menganga mendengar permintaan Aina. Elang tidak masalah dengan keliling jakarta, tidak masalah juga harus membeli mie ayam. Tapi jika ia melewati 100 penjual mie ayam dia harus membeli dan memakannya? Itu sangat tidak mungkin, perutnya akan sebesar apa nanti.

"Nanti kalau aku kekenyangan gimana, Na?"

"Ya alhamdulillah kenyang" jawab Aina ketus

"Yah, Na. Kebanyakan itu mah" ucapnya memelas.

"Tadi katanya mau nurutin apa aja"

"Iya, tapi kan itu banyak banget kalau dimakan aku aja. Nanti perut aku nggak ada roti sobeknya, kamu nggak bisa liat dan merasakan dong" ujar Elang membuat Aina melotot.

"Dasar mesum!" balas Aina sambil memukul lengan Elang.

"Aww sakit sayang" ringis Elang, sebenarnya pukulan Aina tidak terasa sama sekali, tapi demi Aina ia rela berpura-pura merasa kesakitan agar usaha Aina memukul tidak sia sia.

"Udah ayukkk cepetan" Aina sudah berjalan keluar dengan masih mengenakan piyama, Elang pun hanya bisa pasrah dan mengikuti Aina.

Sudah hampir satu jam Aina dan Elang keliling jakarta, sudah 7 warung mie ayam yang mereka lewati, ingat hanya mereka lewati saja. Kata Aina, tempatnya sepi. Jadi kemungkinan rasanya tidak terlalu cocok di lidahnya, padahal nanti yang makan kan Elang.

My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang