Hari ini dan seterusnya, aku akan tetap bersamamu.
~Sean Salma
.....****.....
"Kasih tepuk tangan yang meriah buat mereka dong" ucap GinoSemuanya memberi apresiasi yang luar biasa.
"Suaranya bagus ya, cantik lagi"
"Uhhh cocok banget mereka berdua"
"Ahhh nggak rela deh, harusnya aku yang ada disitu"
"Anjir cewenya cakep banget, cocoknya sama gue itu mah"
"Gila gila couple goals banget sih mereka"
Begitulah kira kira komentar dari para netijen. Ada yang suka dan ada yang tidak. Tapi Salma tidak menghiraukan itu semua. Ia tersenyum pada Sean dan langsung kembali ketempatnya, ia hanya berani berjalan menunduk, berusaha menyembunyikan rona merahnya.
"Cie yang abis konser berdua" goda Adel saat Salma sudah kembali duduk di barisan regunya.
"Ish apaan sih" gerutu Salma.
"Tapi sumpah ya, tadi itu keren banget Sal. Kita udah dibuat baper parah tau nggak"
Malam ini menyimpan banyak cerita, Sampai Matahari menggantikan bulan dan bintang untuk merekam semua yang terjadi hari ini.
Ponsel Sean bergetar, menampakkan sebuah nama 'Mama Rahma', Sean memang sudah mulai memanggil Mama, sama seperti Salma yang memanggil bunda Sean dengan sebutan Bunda. Ngomong ngomong soal Shiera, dia masih belum kembali, ia masih harus menemani ayah Sean menjalani pengobatan.
Sean mengusap logo berwarna hijau lalu menempelkan ponsel ditelinganya.
"Hallo Sean?"
"Iya halo Ma"
"Gimana keadaan Salma disana?"
"Sejauh ini aman sih Ma. Kemaren Salma hampir ambruk karena kecapean, dan semalem dia juga menggigil kedinginan. Udah Sean paksa pulang atau ke uks aja dia tetep nolak. Tapi pagi ini Salma baik baik aja Ma"
"Bagus deh kalau sekarang nggakpapa, ya udah Sean Makasih ya Nak"
"Iya Ma"
Tutt
Sambungan telepon dimatikan.
Kegiatan demi kegiatan telah dilakukan, tapi keberuntungan tidak berpihak pada Salma, saat kegiatan outbond dadanya terasa sesak sampai akhirnya ia sekarang harus berbaring di uks.
Flashback On
"Salma lo masih kuat kan?" tanya Adel
"Iya masih kok" jawab Salma
"Jangan dipaksain Sal kalau nggak bisa, nanti lo kenapa napa loh" ucap Manda
"Heem, muka lo udah pucet gitu lho" Sahut Nia
Salma tetap menggeleng, menandakan ia masih kuat. Tapi hal itu tidak bertahan lama, ia merasakan kepalanya yang berdenyut tak karuan yang membuat pandangannya kabur, dadanya sesak membuat ia terjatuh.
"Salma!!" teriak teman temannya, membuat Sean yang jaraknya sekitar 50 meter di depan sana tepatnya di pos yang akan dituju regu Salma berlari menghampiri Salma yang sudah lemas dan terus mencari oksigen.
Tanpa pikir panjang, Sean menggendong Salma sampai ke Uks. Membaringkan Salma dan memasang alat untuk penderita penyakit asma, Sean sudah meminta panitia yang bertugas di uks untuk menyiapkan bubur dan obat asma. Setelah itu Sean menyuapi Salma dengan penuh kasih sayang, sabar, dan telaten.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Dla nastolatkówS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...