S2|EXTRA-1

101 3 6
                                    

Pelengkap

🐾🐾🐾

Sudah tiga bulan berlalu sejak liburan Elang dan Aina. Mereka berdua melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas ternama di Jakarta. Aina yang mengambil Kedokteran dan Elang yang mengambil administrasi bisnis.

Tidak hanya kuliah, Elang juga bekerja di perusahaan milik keluarganya. Dan Aina selain kuliah, ia juga mengelola kafe yang baru satu minggu yang lalu resmi dibuka.

Sekarang adalah hari Sabtu, Elang dan Aina memilih untuk berkebun, merawat tanaman tanaman hias yang ada di taman rumah mereka.

Keduanya sangat kompak menyiram tanaman, memberi pupuk, menanam tanaman baru. Rasanya sangat senang dan nyaman bisa hidup bersama orang yang kita sayangi. Mereka hanya berharap kedepannya mereka akan terus baik baik saja. Walaupun tidak menutup kemungkinan adanya masalah baru yang akan datang. Karena hidup itu tidaklah hanya lurus saja, pasti ada lika liku. Tapi mereka telah berjanji, suatu saat apapun masalah yang menimpa mereka, mereka akan menyelesaikannya tanpa emosi, keduanya harus bisa menumbuhkan kepercayaan satu sama lain.

"Lang, ih kamu jail ya" teriak Aina saat Elang menyemprotkan air dari selang tepat di wajah Aina.

"Hahaha ayo lawan kalau bisa" ejek Elang membuat Aina tertantang. Dengan cepat Aina mematikan keran air dan langsung menyerang Elang dengan gelitikan mautnya.

"Aduh hahahaha, Na hahahhh udahh, Na. Gelliiii hahahaa" Elang sudah tak kuat menahan sensasi geli di seluruh tubuhnya. Aina sungguh pandai menggelitiki. Perut Elang sampai sakit akibat tertawa.

"Hoekk hoekkk" tiba tiba saja Aina terasa mual. Ia menghentikan aksinya lalu berlari ke kamar mandi. Ia memuntahkan semua isi perutnya, namun yang keluar hanya cairan bening. Dengan sigap Elang memijat tengkuk Aina.

"Kenapa, Na? Kita kerumah sakit aja yuk, takut kenapa napa"

"Nggakpapa, cuma masuk angin biasa aja ini. Kamu sih tadi jail nyiram pake air" kesal Aina membuat Elang menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "ya maap"

"Hoekk hoekk" lagi, yang keluar hanyalah cairan bening. Tubuh Aina rasanya lemas, wajahnya putih pucat, kepalanya juga terasa sangat pusing.

Brukk

Aina ambruk, untung saja Elang sigap menangkapnya. Segera saja Elang memakaikan jaket di tubuh Aina dan langsung menuju rumah sakit.

Sekitar 20 menit, Elang sudah sampai di rumah sakit tempat tantenya bekerja, langsung saja Elang membawa Aina ke ruang kerja tantenya. Ia tak peduli jika harus mengantre atau mendaftar terlebih dahulu. Rumah sakit ini juga milik keluarganya.

Ceklek

"Loh, Elang. Istri kamu kenapa?" tanya Agatha.

Masih ingat Agatha? Agatha adalah adik Sean dan sekarang sudah menjadi dokter di rumah sakit milik keluarga besar orang tua Sean dan Agatha.

"Nggak tau, Tan. Tiba tiba pingsan"

"Ya udah minggir dulu, tante periksa sebentar"

Elang sangat khawatir dengan Aina. Bisa bisa habis ia dimarahi Bundanya kalau sampai menantu kesayangannya ini kenapa kenapa.

Tak lama setelah itu, Agatha telah selesai memeriksa keadaan Aina.

"Gimana, Tan?" tanya Elang penuh kepanikan.

"Apa Aina tadi mual atau muntah?" Elang mengangguk cepat.

"Hmm, setelah tante periksa Aina positif hamil" jawaban dari Agatha membuat Elang mengerjap tak percaya, namun detik itu juga ia tersenyum.

My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang